Pundak Aldito meluruh, ia menunduk lemas ketika Laura mengatakan 'kita teman'. Mungkin benar bahwa seseorang tidak pantas kembali setelah menyakiti. Tapi tidak kah ada kesempatan? Kesempatan untuk memperbaiki dan tidak mengulang kesalahan yang sama nantinya.
Sulit memang untuk menerima kenyataan yang membuat hatinya kembali merasakan luka, Aldito juga tidak tau jika ia kembali bisa saja menyakiti atau tidak. Siapapun pasti ragu, apalagi jika hati pernah merasakan luka dan menimbulkan bekas yang teramat parah.
Bukan ini sebenarnya yang Aldito inginkan, ia hanya ingin berada digaris lain yang berbeda dari sekedar teman. Intinya lebih istimewa untuk bertanggung jawab menjaga dan memberi bahagia, hanya itu tidak lebih. Tapi, mungkinkah hati seorang yang dicintainya masih keberatan?
"Lebay banget sih. Galau lo?"
"Gue bukan tukang galon."
"Lah, gue bilangnya tukang galau bukan kang galon Al."
"Diem deh Ra, gue lagi gak mood secara tiba-tiba."
"Temen gue badmood?"
"Ra, diem."
Laura tersenyum dan menggelengkan kepalanya sebelum memeluk erat Aldito yang saat ini tengah diam menunduk.
"Kita temen baik kan ya Al?"
"Ra?!"
"Hehe, temen hidup gue kasar masa."ucap Laura membuat Aldito sontak langsung terdiam dan melepaskan pelukan Laura
"Maksud lo?"
"Kalau status kita temen hidup kan lo sama gue gak bakal bisa bilang putus, karena temen nggak mungkin putus."
"Serius?"
"Lima rius."jawab gadis itu sambil tersenyum membuat Aldito sontak langsung mengacak rambut Laura gemas
"Yaudah yuk pulang."ucap Aldito yang masih terlihat bahagia diraut wajahnya, lelaki itu langsung menggandeng tangan Laura untuk menuju motornya yang masih terparkir rapih di depan warung geprek.
~~~
"Pagi Laura."
Laura yang sedang memakai sepatu itu langsung mendongakkan kepalanya.
"Heh, ngapain lo disini?!"ucap Laura dengan tatapan horornya sambil mendorong lengan Bara agar menjauh darinya
"Kalau ada Aldito gimana coba?"
Sedangkan Bara yang malah tersenyum miring sambil menarik lengan Laura untuk berjalan ke arah motornya.
"Berangkat bareng yuk.""Eh, nanti ada Aldito. Terus nanti kalian berantem gimana?"
"Bodoamat."ketus Bara membuat Laura hanya menggelengkan kepalanya, dan terasa ponsel Laura bergetar menandakan ada pesan masuk. Mata Laura menyipit kemudian membesar melihat isi pesan yang dikirim oleh Aldito.
Aldito
Maaf gak bisa jemput, gue ada urusan.Dahi Laura mengernyit bingung melihat isi pesan Aldito, tak mau ambil pusing gadis itu langsung memasukkan ponselnya kesaku tanpa ada niat membalasnya.
"Udah Ra, bareng gua aja. Dari pada lo telat kan?"ucap Bara membuat Laura memutar bola matanya malas dan langsung menaiki motor sport milik Bara membuat lelaki itu hanya terkekeh dan menatap gadis dibelakang nya dari spion yang sedang memasang wajah badmood.
"Bersyukur harusnya gue tadi mampir dirumah lo, kalau gak ada gue mau berangkat sama siapa coba lo? Aldito? Gak bisa diandelin dia tuh."cerocos Bara membuat Laura hanya berdehem malas mendengar celotehan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldito✔ [Complete]
Ngẫu nhiên[TAHAP REVISI] Baca ae dulu spa tau suka, klo ga suka yaudah gosah dibaca. Segala kerumitan yang kamu hadapi saat ini akan mendewasakanmu. Perjuanganmu yang di sia sia kan akan membuatmu semakin tangguh dalam segala hal, percayalah. (HIGHEST RANK/pe...