bara baik?

9.4K 336 3
                                    

Semua akan pulih pada akhirnya. Mungkin tidak akan sama, atau malah lebih indah dari sebelumnya. Jangan terlalu nyaman jika tidak ada kepastian. Jangan sampai kehilangan dirimu untuk orang yang tidak pernah mempunyai perasaan yang sama denganmu.

Memang menjadi kuat itu tidak mudah, menerima kenyataan pun gampang-gampang susah. Gantilah istilah mu menjadi membiasakan bukan melupakan. Sebab semakin keras kamu mencoba, hal-hal kecil dalam kepala, semua tentang nya tidak akan pergi tapi entah jika takdir berkata lain.

Sesekali coba dekati dan tatap dengan dalam matanya, disitu kamu akan menemukan bahwa, orang itu adalah orang yang sebenarnya hatinya paling remuk, tidak berbentuk, berantakan dan paling tidak karuan. Bahkan sosok yang paling merasa sendiri walaupun merasakan keramaian tapi ia sanggup menutupi dengan begitu meyakinkan bahwa sedang tidak terjadi apa-apa dengannya.

Bara yang saat ini masih setia duduk diatas motor sport nya dengan santai sambil berkali-kali menghembuskan asap yang keluar dari mulutnya. Lelaki itu sedang menunggu seorang lelaki yang jadi pikirannya akhir-akhir ini. Entah mengapa Bara menjadi perduli dengan urusan orang lain yang bahkan musuh bebuyutan nya sendiri.

"Bahagia nya Laura, bahagianya gue juga dong."
gumam Bara sambil terkekeh

Tiba-tiba seorang yang Bara tunggu langsung saja melesat tanpa melihat Bara dengan kecepatan motornya yang sangat tinggi. Membuat Bara sedikit tersenyum tipis dengan kelakuan musuhnya itu.

"Belom aja bahagia udah sok-sokan ngebut. Jatuh baru nyaho lo."ucap Bara yang saat ini sudah mengejar motor sport yang tak jauh dari motornya.

Tin tin!

Tin!

Tinnnnn!

"Setan!"umpat Aldito ketika Bara sudah berada tepat disampingnya

"Minggir woi gue mau ngomong."
teriak Bara membuat Aldito mengerutkan dahinya bingung

"Gak usah sok kenal."ketus Aldito langsung mempercepat kecepatan motornya

"Ye dasar dugong."gumam Bara kesal yang langsung mempercepat kelajuan motornya dan mencegah motor Aldito yang sudah berhenti tepat didepan motor Bara.

Srrrrrtttttttt

"Mau lo apa sih."ketus Aldito sambil melepas helm nya dan menatap tajam Bara yang malah tersenyum tipis

"Olahraga pagi kuy. Gatel tangan gue gak pernah berantem sama lo lagi."celetuk Bara asal

"Bocah banget lo najis."

"Santuy dong njing."kekeh Bara

"Mau lo apa?! Cepet gue gak mau buang-buang waktu."

"Laura cakep banget gila."ucap Bara membuat Aldito langsung menatap tak suka wajah Bara

"Lo kenal?"

"Dua kali gue ketemu, dan terakhir kali ketemu kaget dong ngeliat dia galau dan ternyata galauin lo."jawab Bara

"Gak usah macem-macem."

"Santai, pertama kali kenal Laura nih gue pengen banget sebenarnya ngedeketin dia, tapi gue urungin karena ternyata dia doi lo. Eh pas ketemu lagi dia lagi galau dan ternyata kalian udah mantanan."

"Eh maaf aja nih kalau tentang Laura gue banyak omong gini. Karena memang dia itu beda banget dari yang lain."

Aldito masih menahan amarahnya sambil menghembuskan nafasnya kasar, "Bilang aja lo mau jadi tukang perebut lagi kan? Gak puas lo udah ngerebut ayah dan Rissa dari gue."

"Tadinya sih iya gue mau ngerebut tapi karna La--"belum sempat Bara menyelesaikan ucapannya, ia sudah diberi bogeman oleh Aldito hingga disudut bibirnya berdarah.

"Jangan kayak bocah, gue ngomong belum selesai anjing."

"Apa!"

"Karena gue liat dia tulus sayang sama lo, dan gue liat lo juga gitu, beda disaat lo sama Rissa yang malah kesannya kek adek kakak. Jadi ya dari pada gue ngerusak kebahagiaan lo sama Laura yang nantinya bikin Laura sakit, mending gue kasih peluang buat lo."

Aldito terdiam

"Perjuangin selagi gue masih baik sama lo, ini juga demi kebahagiaan Laura dan lo jangan PD dulu. Tapi kalau lo nyakitin dia sekali lagi, ya mon maap aja kalau Laura gue ambil alih buat bahagia bareng gue."

"Kenapa otak lo tiba-tiba bisa buat mikir, kemana aja kemarin kedewasaan lo?!"

"Demi Laura bahagia, kalau bukan demi dia mungkin gue bakal bodoamat sama kebahagiaan dia yang emang bahagia nya sama lo."

"Sekali lagi lo buat Laura sakit hati dan nangis, gue bakal lebih kasar dengan lo dan Laura buat gue."ucap Bara dengan penuh penekanan, sedangkan Aldito hanya memandang wajah lelaki didepannya dengan datar.

"Gue duluan."ucap Bara sambil memakai helmnya

"Tiati anhar."celetuk Aldito

"Paan anhar, gak usah nyari masalah. Gue udah baik sama lo."ucap Bara yang sudah kembali menoleh kearah Aldito yang malah tersenyum smirk

"Gak deh, gue takut."kekeh Aldito

"Apaan gak?!"

"Kepo banget."ketus Aldito sambil memakai helmnya dan menaiki motor sport nya,

"Dasar anhar."

"Hah?!"

"Anak haram."teriak Aldito yang sudah melesat pergi dengan berkecepatan tinggi.

"Anjing!"

"Awas aja lo, udah dikasih hati malah minta ginjal kan goblok."

Aldito✔                                            [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang