"Lim.."
Jennie memanggil Limario dengan hati-hati, dan sekarang mereka sudah berada didalam mobil Limario untuk menuju ke Rumah Jennie.
"Hm?"
"Apa tadi saat dilapangan Kau berbicara sesuatu dengan Kai?" Tanya Jennie.
Membuat Limario menoleh ke arahnya sekilas dan kembali fokus dengan kemudinya.
"Kau tenang saja, yang jelas mulai sekarang Aku akan selalu berada disampingmu untuk menjagamu" Jawab Limario dengan lembut.
Jennie tertegun dan memegangi dadanya, karena jantungnya mulai berdetak tidak beraturan.
"Ada apa dengan diriku..."
Jennie terus terdiam dan membuat Limario mengerutkan dahinya.
"Wae? Gwenchana?" Tanya Limario khawatir.
"N-nde?"
"Kau melamun dari tadi" Ujar Limario.
"Aniya... Aku hanya sedang memperhatikan jalan" Jennie mencoba mengelak.
"Untuk apa memperhatikan jalan, lebih baik Kau memperhatikanku" Limario tersenyum manis.
"Cih. Untuk apa Aku memperhatikanmu!" Jennie memutar bola matanya.
Namun sebenarnya, perkataan Laki-laki itu berhasil membuat detak jantungnya meningkat.
"Wae~~ Kau tahu sendiri jika Aku itu tampan, bahkan hampir seluruh siswa perempuan di Sekolah mengidolakanku" Ujar Limario dengan percaya diri.
"Kau terlalu membanggakan dirimu sendiri, Tuan Manoban!"
"Aku hanya berbicara kenyataan, Nona Kim... Aniya, Nona Manoban" Limario tersenyum penuh arti pada Jennie.
"YA! K-kenapa Kau mengubah margaku se enaknya!" Bentak Jennie dengan sedikit gugup.
"Wae? Kau memang akan menjadi Istriku nanti" Jawab Limario dengan polos.
"Aishhh... Kau mulai gila!"
Jennie kembali mengalihkan pandangannya pada jendela. Dia berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah. Sedangkan Limario, Laki-laki itu hanya tersenyum menang melihat Wajah Jennie yang memerah akibat ulahnya tadi.
"Jika sudah saatnya, Aku akan mengganti margamu. Jennie-ah..."
Terjadi keheningan diantara mereka berdua, hingga tak terasa jika mobil Limario sudah sampai didepan Rumah Jennie.
"Sampai!!!!"
Jennie tersentak karena Limario tib-tiba berteriak.
"YA! Kenapa harus berteriak, eoh?" Jennie memukul bahu Limario.
"Mian... Aku hanya terlalu senang hari ini" Limario tersenyum dan mengusap belakang Kepalanya.
"Teserah"
Jennie membuka sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil untuk keluar.
"Tunggu!"
Jennie mengerutkan dahinya dan terus menatap Limario yang sudah keluar dari mobil, dan sekarang Laki-laki itu berdiri memunggunginya.
"Kajja. Kakimu pasti masih sakit"
"Berlebihan sekali" Meskipun sedikit menggerutu, tapi Jennie tetap naik kedalam gendongan Limario dan melingkarkan tangannya dileher Limario.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Yourself (Completed)
RomanceJennie si gadis dingin yang harus menahan perasaan aneh saat bertemu dengan Limario, pria ceria dan ramah Dapatkah mereka bersatu?