Sesuatu Yang Telah Terjadi

2.2K 220 2
                                    

Apa yang harusnya terjadi itu semua telah ditetapkan di garis takdir alam ini. Apa yang buruk dan baik kita tidak bisa selalu memutuskan sendiri. Pertimbangan yang matang dan pemikiran yang seksama turut andil dalam hal ini. Bukankah itu tujuan nya Tuhan menciptakan manusia dengan segala akal dan pikirannya?

Seharusnya itu yang terjadi.

Seharusnya.

Lantas apa yang terjadi jika manusia tidak menggunakan nya? Seharusnya kalian sudah tau jawabannya.

Seharusnya.

Dalam kasus Radith ini, tidak semua salah Radith. Ya, karena kalau boleh dibilang Radith ini adalah korban.

"Jadi pas lo mau belok ke perempatan depan ada ibu-ibu di depan lo. Dia rating kanan tapi malah menggok ke kiri, saat lo mau nyalip?" tanya Dimas mengulangi cerita Radith tadi.

Radith mengangguk malas, "dan STNK gue di tahan gara-gara polisi yang jaga ngira gue naik motor brutal."

"Loh bukannya emang lo brutal?"

"OJI!"

"Oke gue diem."

Jeni menghela nafas gusar, "terus lo disidang?"

Radith menggeleng.

Sebenarnya tuh yang lain mau ngakak lihat wajah Radith hari ini. Orang yang biasanya buat onar dan tambahan jadi badut kelas, sekarang datang masuk sekolah dengan wajah lesu dan seragam yang setengah kotor.

"Dith mending lo ke UKS dah, tangan lo memar itu," ucap Yana sambil menunjuk lengan kiri Radith yang kebiruan. Semua melihat ke arah yang Yana tunjuk. Jejak biru itu sangat terlihat, seragam lengan nya robek sedikit.

"Dith beneran lo mending ke UKS," timpal Karina setuju dengan perkataan Yana. Yang lain mengangguk, Stevanus dengan inisiatif menyeret Radith keluar kelas menuju UKS.

Iya, menyeret.

Yana menatap Radith nanar. "Yana gue tau lo orangnya baperable. Tapi, tahan air mata lo untuk sekarang, karena Bu Susi sebentar lagi masuk, kalau beliau tau lo nangis pasti beliau nyalahin gue lagi," celetuk Rendi yang membuat Yana melotot gemas ingin menendang selangkangan nya.
















Radith pergi untuk mengambil STNK nya, dia sudah meminta ijin pada pihak BK dan untungnya mereka mengijinkan Rendi untuk datang.

Hal yang lebih menguntungkan lagi, guru BK bersedia menemaninya untuk membantu Radith. Karena, Radith bersikeras bahwa dia tidak bersalah, ya walau ada salah nya juga sih.

Udah tau Jakarta ramai ngapain tidur malem terus bangun kesiangan?

Saat sedang menunggu nasib Radith yang lainnya mempunyai inisiatif untuk membuat Radith terhibur lagi, walau perkataan Adel memicu perdebatan antara Oji dan dirinya.

"Ngapain lo ngasih Radith susu sih? Rasa stroberi pula."

"Susu tuh baik buat tulang!"

"Yang tulang nya butuh tumbuh tuh lo cebol, tau sendiri Radith dua bulan akhir ini jadi tambah tinggi!"

"Songong banget ya lo ngatain gue cebol!"

"Kenyataan Oji! Ke-nya-ta-an!" pungkas Adel lalu pergi menyusul Jeje yang hendak pergi ke kantin.

Oji sendiri masih kesal, kenapa juga ada cewe pedes macam Adel di dunia ini?

Cewe tuh ya kalem, itu sih yang ada di pikiran Oji.

Sampai pada akhirnya, Ryuu datang dan memberi kabar bahwa....










"He, Zayn lagi berantem sama kakak kelas!"

"Buset?! Siapa?"

"Kak Yuta!"








A/n

Happy sadnight!

Emm gue bilang sekali lagi kalau cerita ini mau tamat ya gais :v

10 IPA 1 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang