Sekolah kembali ramai, karena percobaan ujian untuk kelas 12 sudah berakhir. Memang di akhir semester satu ini kelas 12 lebih padat daripada sebelumnya. Bukan hanya padat saat pelajaran saja, bahkan padat jadwal seminar-seminar yang diadakan sekolah.
Jeka sang Ketua OSIS akhir-akhir ini sering terlihat bolak-balik ruang OSIS, MPK dan guru. Guna membuat acara wisuda untuk kelas 12. Dan memang sekarang lagi bulan sibuk-sibuknya DC untuk merayakan sesuatu ajang. Salah satunya acara pensi akhir tahun dan makrab antara angkatannya Jeka dan adik kelas nya.
Maka dari itu, kelas 10 IPA 1 yang baru saja mendapatkan jam kosong berubah menjadi pasar Senen.
Rapat dadakan tiba-tiba saja sudah dibuka. Tentu saja oleh ketua kelas mereka, Jeje. Jeje memimpin rapat, tapi hanya diam di meja guru. Sedangkan yang koar-koar adalah Radith.
"Drama aja udah," celetuk Berlin di bangku dekat jendela. Karina yang sedang mewarnai kuku Berlin mengangguk setuju. "Drama aja, nanti Oji keplindes truk."
Oji yang dari tadi asik menyalin pr dari buku Ryuu mendelik tak setuju, "enak aja gue mati," balasnya jadi sewot. Kalina tak peduli banyak masih melanjutkan kegiatannya.
Ayu ingin mengusulkan sesuatu tapi tertelan lagi karena pekikan cempreng dari Renata.
"AAAAAAAA STEVANUS!!!"
Melihat Stevanus membawa jangkrik di tangannya membuat Renata teriak.
"PERGI JANGAN KESINI!!"
"ANJIR STEVANUS ANJIIIR, JAUH-JAUH DARI GUE!!!"
"JEJEEEE JANGKRIK JEEE TOLONG!!"
"HUWAAA MAMAAA!!"
Memang yang namanya Stevanus itu tidak suka keadaan kelas nya damai. Ada aja ulah yang dibuat.
Para perempuan yang tadinya histeris dan berdiri di atas meja sudah kembali tenang saat Dimas dengan santainya memukul bagian belakang kepala Stevanus dan mengambil jangkrik itu.
Jeje mendengus kesal, "lo bisa gak sih diem dulu gitu, ini besok pensi kita mau ngapain ha? Mainan jangkrik?" ucap Jeje mulai kesal. Stevanus dan Radith adalah biang keributan dari kelas ini.
Ya memang kelas ini seperti pasar, tapi kalau Stevanus dan Radith berulah bersama...kelas jauh dari kata damai.
"Mau musikalisasi puisi atau drama musikal?" kata Ayu kembali fokus pada rapat dadakan yang diadakan. Jeje nampak berpikir sampai buyar kembali oleh celetukan dari Radith. "Halah, hidup banyak drama masih mau nampilin drama lagi."
"Hm drama lo kan," sahut Adel tak peduli.
"Iya drama lo juga."
Jeje semakin pening dengan anggota kelasnya ini. Rendi yang asik main game dengan Zayn. Dimas yang bicara dengan Renata entah hal apa itu, dan Radith yang asik debat dengan para perempuan.
Sampai pada akhirnya, "kita drama musikal. Naskahnya biar di buat sama Alya, lo semua harus ikut," katanya tegas tanpa mau dibantah.Jeje kembali melanjutkan, "itu juga termasuk, lo Radith, Stevanus, dan Rendi sama Oji," ditunjuknya sekumpulan geng perusak suasana kelas itu.
Jam kosong itu sepertinya akan berlangsung sampai pulang. Karena setelah selesai sholat duhur pun guru masih rapat. Begitu juga dengan pengurus OSIS serta MPK. Jeje dan Ryuu pergi untuk mengikuti rapat itu, dan berkahir dengan keadaan kelas yang tidak terkendali.
Sampai Alya teringat akan surat itu, ia ijin pada Jeni akan keluar sebentar menemui orang asing tersebut.
Disisi lain, laki-laki yang menunggu kedatangan Alya sudah menunggu sejak setengah jam yang lalu. Mendengar langkah kaki mendekat, punggungnya mulai menegak.
"Sori gue telat," kata gadis itu di belakang punggungnya. Dia berbalik menatap Alya yang sedang mengatur nafasnya.
"Gue udah nunggu setengah jam disini," ucap pemuda itu protes.
Alya memutar bola mata malas, "lagian ngapain lo ngajak ketemuan, kalo tiap hari dikelas bareng Fer?" tanya Alya menuntut Feri. Feri membelalakkan mata, tapi detik berikutnya tatapan matanya berubah kembali.
"Gue mau bicara sama lo."
Ucapnya tegas, tangan kanan milik nya menepuk tempat kosong meminta Alya untuk duduk disana. "Ngomong apa?" tanyanya sambil mendekat.
Dia menghela nafas. Ditatap nya langit cerah diatas, "gue, mungkin gue gak akan hidup lama lagi."
"Ngomong apa sih lo?"
"Gue suka sama lo dan hidup gue gak akan lama lagi Alya, masih kurang jelas?"
A/n
Yang minta cepet update. Nih sudah ku berikan.....
HAHAHAHA RASAKAN
KAMU SEDANG MEMBACA
10 IPA 1 [ END ]
Teen Fiction( C O M P L E T E D ) SERIES OF DC HIGHSCHOOL Kelas 10 IPA 1 bukanlah kelas biasa. Banyak yang bisa terjadi di dalamnya. Bahkan, orang luar menyebutnya kelas aneh bin ajaib. Sama seperti kakaknya 11 IPA 4, anak-anak elit berkumpul jadi satu dikela...