Ryuu

2.6K 266 11
                                    

Pagi itu IPA 1 sedang ribut mengenai tugas Biologi mereka. Jeje sampai berlari keluar kelas mengitari sekolah mencari buah Jahe yang ada di area greenhouse.

Jeni dan Adel pergi ke kantin membeli kunyit sedangkan yang laki-laki sudah kesurupan karena belum mengerjakan laporan yang berada di folio dan belum membawa bahan-bahan nya.

Heran, ini kelas penghuninya tuh berwujud apa gitu.

Sehari aja waras gitu, capek gue mikirin cerita lo pada. Kalau waras kan enak, gak pusing gue nyeritain lo semua. -fath.

Stevanus, Radith, Zayn, Dimas bahkan Bagas berkumpul di meja Alya untuk menyalin tugas gadis tersebut.

Sedangkan Alya? Dia pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi buku.

Bahkan Alya sekalipun belum beres tugas biologi. Dasar.

Jeni dan Adel sudah datang dari kantin sekolah. Dia membawa dua kantong plastik berwarna hitam. Entah apalah itu isinya.

"Woy nih kunyit sama lengkuas," kata Jeni sambil ngos-ngosan. Dia kemudian menyeret bangku yang entah darimana berada di dekatnya.

Diseret saja lalu duduk di bangku itu. Dia mengibaskan tangannya, hah ya Jeni memang seperti ini.

Bosgeng IPA 1. Yana datang membawa minum lalu memberikannya pada Jeni.

"Dapet darimana Jen?" tanya Oji yang melihat bungkusan itu. Jeni menghela nafas, "malak ibu kantin."

"GILA LO YA?!" kata seluruh kelas kompak. Jeni tersedak minuman nya.

"Apasih, lebay banget," kata Jeni sambil membersihkan air yang tumpah karena tersedak.

Adel menghela nafas, "kalian tuh mikir malaknya gimana? Nodong gitu, ya kali."

"Gak mungkin kita gitu lah, maksudnya Jeni malak itu, kita minta sama Ibu kantin nya," sambung Adel lembut.

Semua terbengong melihat cara bicara Adel barusan. Oji bahkan menyeletuk, "Del lo kesurupan?"

"Ha? Mana ada?" katanya bingung.

"Lo barusan ngomong kayak putri Solo."

Seketika sebuah tangan mendarat di jidat Oji. Ya mau bagaimana lagi, Adel jadi begini kan gara-gara Ryuu.

Ryuu Tanaka, diam-diam sudah mencuri hati Adel. Entahlah apa yang sudah di lakukan Ryuu.

Namun tetap saja, jika Adel berada di dekat Ryuu, tatapan sinis Adel menjadi lebih lembut, cara bicaranya yang terkesan nyablak berubah jadi Putri Solo.

Bahkan kadang dia malu-malu sendiri kayak kucing. Hm, menakutkan.

Segitu besarnya kah efek jatuh cinta pada seseorang.

Alya masuk diikuti Jeje di belakangnya.

Jeje datang ke meja dimana Jeni dan yang lain berkumpul. Menaruh hasil pencarian nya di atas meja, lalu asal nyambar air mineral yang ada di depan Jeni.

Se preman Jeni, dia tetap tidak berani melawan Jeje.

Sudah ku bilang kan Jeje itu Mamah nya IPA 1.

Jeje mengambil nafas, membuangnya. Begitu terus. Sampai dia memegangi dadanya karena sesak.

Yang lain segera memberikan Jeje bangku.

"Lo gapapa Je?" tanya Ryuu yang memberikan Jeje tisu.

Jeje menggelengkan kepala, "anjir tuh anak sebelah gak bisa kalem," jawab nya sambil ngos-ngosan.

"Gue cuma bisa dapet Jahe 10 gara-gara IPA 4, kampret emang," sambungnya dengan umpatan di akhir.

Ryuu memberikan botol mineral lagi pada Jeje. "Lo berantem sama mereka?" tanya nya.

Jeje ngangguk, "nggak berantem sih, cuman ya, masa gara-gara mereka Jahe di borong semua."

Jeni menyeletuk, "udahlah Je, lagian ini gue sama Adel udah dapet Kunyit sama Lengkuas banyak."

"Hm, gue juga udah dapet referensi nya, bakalan deh kelas kita bisa ngalahin kelas sebelah Je," sambung Alya yang membawa beberapa buku dari perpustakaan.

Feri datang mengambil alih buku yang berada di tangan Alya, "duduk sana," katanya menyuruh Alya duduk.

Alya duduk, duduk berhadapan dengan Feri.

"Dah lo berdua yang ngasih tau kita harus ngapain nih Jahe, Kunyit, Lengkuas sama bahan yang lain," kata Jeje memberi perintah pada Feri dan Alya.

Feri mengangguk dan langsung membuka buku yang ada di hadapannya, berbeda dengan Alya. Dia masih load. Maklum, dinotice doi, efeknya besar juga.

"Bagas sama Radith ambil mangkuk terus olesi minyak."

"Stevanus, Dimas sama Oji, lilin sama api nya disiapin."

"Jeni, Yana sama Berlin, cari bahan yang masih kurang, kalo butuh uang minta aja sama Oji apa Rendi," kata Jeje yang membuat Oji dan Rendi mengumpat tanpa suara.

Lalu Jeje melihat sekitar, "nah Ryuu sama Adel, ambil air, pakai ember, yang penuh jangan setengah."

Adel tanpa bicara langsung beranjak begitu saja, membawa ember dalam dekapannya dan berjalan melewati teman-teman nya tanpa bicara sedikit pun.

Ryuu mengikuti di belakang, "woy Del jalan pelan napa."

Adel berhenti, kepalanya di tengokkan, dan berucap. "Lo mau bantu gue? Mending gak usah."

Katanya lalu berbalik dan berjalan lebih cepat. Meninggalkan Ryuu yang membatu bingung.

"Adel kenapa sih?"

Yah namanya juga anak remaja, kalo gak jadi secret admirer ya fans fanatik.
















(…)







Hai, i'm comeback. Miss me?

Sorry beb, sibuk aing tuh. Tapi karena kemarin aing dah ambil rapor sekarang aing tak sibuk. Insyaallah bisa apdet terus.

Makasih udah nungguin aing, jangan lupa vote okay!

10 IPA 1 [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang