Happy Reading
"KAMI PULANG!!"
Tao, Orang itu berteriak kencang sesaat setelah membuka pintu Rumah.
Rumah milik Frankenstein sangat sesuai dengan apa yang Yoora lihat dikomik, sangat sangat besar dan megah.
Persis dari apa yang Yuna dan Sui katakan, 'sampai jumpa di Rumah Pak kepsek'
Dan benar saja. Mereka Yuna,Sui, Shinwu, dan Ikhan sedang bermain game di ruang tamu
"Yoora!" panggil Sui sambil melambaikan tangannya keatas
Yoora membalasnya tanpa menyadari bahwa Frankenstein memperhatikan dari dapur.
Tak pernah Yoora rasakan ketertarikan sebesar ini untuk melihat bagaimana orang orang berinteraksi. Semuanya persis dengan yang ada di komik
Takio dan M-21 sedang sibuk mencuci piring, Seira memasak dan Regis menghidangkannya sambil terus menggerutu,
Rai duduk manis ditemani secangkir teh ditangan dan Frankenstein hanya berdiri sambil menatap... Tunggu! Menatapnya! Frankenstein menatapnya!!
Refleks. Yoora menundukan kepala lalu berjalan dengan cepat melewatinya tapi saat dirasa sudah cukup jauh dari Frankenstein, Dia malah berbalik dan menghampiri Tao yang hendak duduk di sofa,
"Bisakah kita bicara sebentar?" pinta Yoora dengan suara pelan
"Oke" balasnya, Yoora mengangguk. Tao lalu mengekori Yoora yang sudah berjalan di depan.
Tapi sebelum benar benar pergi, Tao mengatakan sesuatu dengan nada riang khasnya,"Jangan main sebelum aku kembali"
Ikhan dan Shinwu hanya merespon dengan membulatkan bibir mereka. Sementara Sui dan Yoora hanya tersenyum, senyuman yang cukup aneh
"Bro Tao! Semangat! Fighting !" Ikhan Shinwu bersamaan
Sui dan Yuna hanya tersenyum kemudian tertawa, lagi
Membuat tangan Yoora gatal untuk 'mengelus' keras kepala mereka yang tertawa, tapi mesti ia urungkan.
Tao dan Yoora pergi jauh hingga ke ujung lorong, dekat Kamar Raizel tempat yang jauh dari Ruang tamu. Gadis itu berbalik menghadap Tao
"Aku tidak tahu seberapa banyak aku memakan pil aneh itu. Sampai sampai membuatku lupa segalanya" Yoora berpura pura, tak lain dan tak bukan hanya untuk mengorek informasi lebih
"Lalu?"
"Ceritakan semuanya secara lengkap. Seperti apa aku dan bagaimana ini bisa terjadi" tambah Yoora
Tao mengernyit, "Bukankah aku sudah menceritakan semuanya saat di jalan"
Flashback ON
"Aku juga tak punya uang"
Tao terkekeh melihat ekspresi Yoora yang kosong
"Tentu saja, kau tak memilikinya" tukas Tao
"Apa? Tunggu! Kenapa aku tak memilikinya?" Yoora menjawabnya dengan nada kesal
"Efeknya benar benar luar biasa" desis Tao
"Apa?!"
Tao menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum, "Karena kau tidak membutuhkan itu"
"Tidak membutuhkan kau bilang?!
Lalu bagaimana caranya aku pulang! Naik unta?" balas Yoora, kesal"Hmm.. Sulit untuk menjelaskannya. Jadi, mari langsung praktikan saja"
Sesaat setelah selesai bicara Tao merangkul pinggang Yoora dan detik selanjutnya keduanya sudah berada di atas Gedung Sekolah.
Mulut Yoora menganga melihat di mana saat ini Ia berdiri, berbeda dengan Tao yang menatap perempuan di sampingnya, Takjub. Aneh
"Ba-bagaimana kita bi-sa ada di-sin-i" suara Yoora bergetar
"Karena kita melompat ke sini" Tao masih saja sumringah"Tapi-"
"Kau tahu? Aku tak pernah melihat atau membayangkanmu akan mengeluarkan ekspresi seperti itu" Tao memotong ucapan Yoora
".. Apa?"
"Yoora yang kukenal hanya memiliki satu ekspresi. Menunduk dengan wajah yang merah, hanya itu yang dia punya" lanjut tao
"Apa? Aku...?" sembari menatap Tao dengan ekspresi kebingungan Yoora menunjuk dirinya sendiri
'Dia pasti sedang membicarakan Yoora yang berada di sini'
'Menunduk? Aku? HA! tidak mungkin aku melakukan hal semacam itu!'
'Kalau begitu. Aku akan hidup sebagai dia, Ayo manfaatkan kesempatan ini untuk menjadi 'Yoora'!!'
"Tao" panggil Yoora
"Hm?" Tao tersenyum
"Menurutmu aku ini manusia yang seperti apa?" tanya Yoora, senyum licik tersungging indah
Tao melepaskan tangannya dari tubuh Yoora dan memindahkannya ke dagu.
Seraya berkacak pinggang, Tao terlihat sedang berpikir 'manusia macam apa Yoora itu?'
"Lumayan sulit untuk dijawab, karena aku baru bertemu denganmu setelah satu minggu tinggal di Rumah bos"
"HAH?!"
Tao terkejut. Tapi tak berselang lama dia mengubah raut wajahnya menjadi cerah riang lagi,
"Tentu saja! Aku melihatmu membukakan pintu dan juga menyediakan teh waktu itu" ungkap Tao
"Kau tidak bicara pada kami maupun pada yang lainnya, kau hanya bicara pada Frankenstein" lanjutnya
"Mendengarmu bertanya 'manusia seperti apa' kau itu, membuatku merasa aneh. Aku bahkan tak yakin kau itu manusia atau bukan"
Wow. Satu kata yang ada dipikiran Yoora.
"Tapi, karena kau memakan pil D. Aku berasumsi kau adalah manusia modifikasi, layaknya aku" Tao menepuk pundak Yoora, keras.
Flashback OFF"Sudah ingat?"
Pertanyaan Tao menyadarkan Yoora akan etapa bodohnya ia, bertanya pada orang yang bahkan baru mengenalnya. Yoora menghela nafasnya, berat.
"Ah! Aku teringat sesuatu!" pekik Tao tiba tiba
Yoora mengeluarkan ekspresi seperti 'apa?'
"Aku ingat sesuatu"
"Iya, aku tahu. Kau sudah mengatakannya" Yoora memutar bola mata, jengah
Tao hanya menggaruk tengkuk lehernya dan terkekeh canggung
"Jadi apa?"
"Ah! Itu.. Kenapa kau tidak bertanya pada M-21?. Aku dan Takio mungkin belum terlalu mengenalmu tapi, bagaimana dengan M-21? Dia lebih dulu berada di sini atau.. "
"Kau bisa bertanya langsung pada boss!" lanjutnya dengan wajah tanpa dosa
TBC
Hai! Saya update
Silahkan Comment bila ada typo atau kesalahan lain
Silahkan Vote bila menghibur
Adios

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In The World Of Noblesse
Fanfiction[TAMAT] Yoora hanya seorang gadis SMA biasa bahkan hidupnya terkesan biasa saja. namun semuanya berubah ketika dia tak sengaja mengunjungi sebuah situs web misterius lewat ponsel milik kakaknya. tiba tiba dia masuk ke dalam sebuah dunia manhwa NOBLE...