Chapter 7

1.5K 203 4
                                    

Happy Reading

'JELASKAN PADA KAMI APA ARTINYA INI'

Yoora melangkahkan kakinya dengan malas, hingga tak terasa gerbang raksasa di Rumah Frankenstein sudah didepan mata.

Yoora hanya menatapnya, entah mengapa ia merasa enggan untuk masuk tapi tak ada tempat lain untuk menampungnya, kemudian ia berpikir

'Raizel... Aku penasaran. Apa dia bisa membuka gerbang ini?'

Yoora berdecih. Dibukanya gerbang, saat Yoora telah berada di depan pintu ia kembali berpikir

'Tutorial membuka pintu untuk tuan'

Tanpa Yoora sadari dirinya tertawa pelan

"Aku pulang!" teriaknya. Sebuah kebiasaan yang sering dia lakukan dulu

"Tidak usah berteriak. Sudah cukup rasanya aku mendengar murid muridku berteriak setiap hari"

Frankenstein, dia ada disana! Sambil menuangkan teh untuk Rai dia bicara

"Kau.. " desis Yoora seraya menunjuk keduanya

"Bukankah sudah kukatakan. Mari kita bicara di rumah" tukas Frankenstein diikuti anggukan dari Rai

Mendengar hal itu membuat Yoora berlari menghampiri Sofa lalu menghempaskan bokongnya dengan kasar.

"Kalian harus mendengarkanku!" pinta Yoora

"Ignes?" tanya Frankenstein, Yoora mengangguk. Tapi Frankenstein justru menghela nafas berat

"Kau tidak percaya padaku?!" Yoora bisa merasakan aura ketidak percayaan Frankenstein terhadap kata katanya, membuatnya mengepalkan tangan

"Aku sudah mengetahuinya" jawaban Frankenstein membuat Yoora mematung tak percaya

"Kau memang punya kemampuan untuk itu" lanjut Frankenstein tiba tiba

Yoora bangkit dari duduknya dan menatap Frankenstein dengan mata yang terbuka lebar seakan akan mereka akan keluar dari tempatnya

"Tidak usah berlebihan Yoora. Tidak, bukan Yoora tapi M-101" kata terakhir yang keluar dari mulut Frankenstein benar benar sukses menguncang Yoora

Rasanya seperti Kakaknya, Sena berusaha untuk mencabut nyawanya secara paksa karena ia menghabiskan kuaci sang kakak yang tak sengaja Yoora temukan dalam kulkas

"M-101.." Yoora duduk dengan lemas ditambah ekspresi kosong

"Kau adalah hasil dari 500 peneliti Union yang ditugaskan untuk meneliti projek (M) yang terdiri dari 100 orang" ungkap Frankenstein sambil menyilangkan tangannya

"Berbeda dengan yang lain. Kau diciptakan secara diam diam, terlebih lagi.."

"Kau, satu satunya perempuan yang dilibatkan dalam penelitian ini" lanjutnya

"Diciptakannnya M-1 sampai M-100 memiliki tujuan untuk menciptakan Manusia dengan kekuatan kaum Werewolf, M yang berarti Muzaka"

"Tapi tak semua 'M' memiliki kekuatan layaknya kaum werewolf"

"Contohnya M-24 kemampuan yang dimiliki nya justru mirip dengan kemampuan kaum Noble, memanipulasi ingatan"

"Begitu juga denganmu. Komponen yang dimasukan kedalam tubuhmu adalah komponen yang sama yang dimasukan kedalam tubuh para 'M' "

"Tapi yang terjadi justru, kemampuan yang tak pernah ada sebelumnya..."

"Tunggu sebentar!!" Yoora memotong Frankenstein

Frankenstein hanya menaikkan satu alisnya

"Aku benci bertele tele! Langsung ke pointnya!" suruh Yoora sambil menunjuk Frankenstein dengan jari telunjuknya

"Intinya adalah kau bisa mengeluarkan dark spear dalam bentuk api dan juga...." Frankenstein menghela nafas sejenak

"Apa? Aku apa? Dan juga apa???" dengan mata menyelidik Yoora bicara

"Kau adalah alat untuk melihat masa depan bagi Union"

----------------------------------------

Malam ini tak ada satupun bintang yang muncul di langit. Hanya ada angin yang berhembus kencang menandakan badai yang akan segera datang.

Namun, angin atau badai sekalipun tak dapat membuat Yoora tersadar dari lamunannya.

Setelah selesai 'berdiskusi' dengan Frankenstein dan Rai, Yoora memilih untuk menyendiri di balkon. Teriakan Regis yang memanggil manggil namanya tak ia hiraukan.

Menunduk lesu, Hanya itu yang Yoora lakukan

'kenapa aku bisa berada disini?'

Karena Pesan milik si biadab Sena

'Dark spear dan alat masa depan dia bilang?'

Aku bukan bisa melihat masa depan..

Tapi kalian saja yang berasal dari komik dan aku membaca komik kalian.
Tapi komik kalian juga sudah tamat sih....

Lalu

Keputusanku? Apa dengan berdiam diri sebagai 'Yoora' semua akan baik baik saja?

Lalu alur komik nya? Manhwa nya?

Yoora menghela nafas. Entah sudah berapa lama ia lakukan, Yoora tak ingat.

Di saat otaknya dipenuhi akan banyak pertanyaan pelik sebuah tangan menepuk pundaknya pelan

Puk

"Apa yang kau lakukan disini?" rupanya M-21. Ia berjalan melewati Yoora dan melihat langit

"Sepertinya akan ada badai" gumam M-21

'M-21..... Dia dibuat Union juga kan?'
'
Dia juga salah satu proyek M... Apa dia tahu tentang diriku juga?'

"M-21" panggil Yoora

M-21 menoleh. Yoora menatap Pria itu gusar, takut takut pertanyaan yang diajukan salah paling buruk menimbulkan kecurigaan

"Aku tak tahu apa yang akan kau katakan. Tapi, kalau kau ragu sebaiknya pergi saja. Akan ada badai" mendengarnya, entah kenapa Yoora merasa kesal

Sambil mengepalkan tangan nya Yoora bicara

"HA! YANG BENAR SAJA! HEI AKU HANYA INGIN BERTANYA PADAMU! APA KAU TAHU AKU! AKU M-101!!" Refleks. Yoora Berteriak kesal

M-21 tak merespon apa apa, raut wajahnya masih sama. Datar

"Aku tahu"

"Lalu kenapa?" heran, Yoora

"Memangnya itu penting? Sudahlah. Lagipula kau pasti sudah mengetahuinya dari Frankenstein, bukan?" M-21 benar. Dia sudah mendengarnya dari Frankenstein lalu apa lagi

Perasaannya. Yoora pikir kalau kehidupannya di dunia ini pasti mudah

Menerima kenyataan bahwa Ia bukan manusia lagi, agak membingungkan untuknya

Tapi

Apa Ia punya pilihan lain?

TBC

Hai! Saya Update!

Silahkan Comment bila terdapat typo atau kesalahan lain nya

Silahkan Vote bila menghibur

Adios

Lost In The World Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang