Chapter 8

1.4K 201 6
                                    

Happy Reading

APA IA PUNYA PILIHAN LAIN

TIDAK

M-21 menatap Yoora datar sedangkan Yoora menatap M-21 dengan kosong

"Apa ak-"

"Apa kau sudah menyelesaikan pekerjaan rumahmu?" M-21 memotong ucapan Yoora

"Regis dan Seira sedang melakukannya" lanjut M-21 sembari menggaruk tengkuk leher

"Hei... Aku tahu kau ingin merubah topik. Tapi kenapa harus pekerjaan rumah... " risih Yoora lalu menunduk lesu

M-21 membatu

'Ahh... Aku salah bicara, ya'

Yoora memutuskan untuk pergi meninggalkan M-21 yang membatu. Tetapi, sebelum itu Yoora melirik M-21 dan bicara

"ngomong ngomong Aku sudah menyelesaikan PR ku" kemudian melangkah masuk

   
----------------------------------------

KLEK

Yoora baru saja hendak menarik Handle pintu kamarnya. Tapi, wajah muram Karius yang tertunduk lebih dulu menghentikan Nya

"Karius? Kau kenapa?" tanya Yoora

Karius menaikkan wajahnya lalu menatap Yoora dengan sedih

"Nona Yoora maafkan aku" katanya

Yoora menaikkan satu alis. Aneh

"Aku lupa memberimu bunga mawar" Karius tersenyum lalu menyodorkan bunga mawar

Yoora menerima pemberian Karius dengan senyuman manis, lalu dengan manisnya Ia patahkan tangkai dan menginjak injak bunga tersebut

"Apa sudah selesai?" masih dengan senyum manis Yoora bicara

"Sudah"

"Tidak ada bunga mawar lagi?"

"Tidak ada"

"Sayang sekali"

"...."

"Karius dengar. Kalau kau tidak ingin nasibmu seperti mawar itu..."

Glek

Karius menelan saliva

"Berhentilah memberiku bunga"

Itulah kata kata terakhir Yoora sebelum membanting pintu tepat di wajah karius

"Sepertinya Nona Yoora tak suka bunga mawar"

Sesaat setelah Yoora masuk, Seira yang entah sejak kapan sudah berdiri di tengah kamar menatap Yoora

"Sekarang apa lagi?" jengah Yoora

"Manusia modifikasi" Seira bergumam, sayangnya Yoora bisa menangkap suaranya dengan jelas

"Iya, aku. Kenapa? Apa itu jadi masalah? Lagipula aku rasa kau sudah tahu juga kan? " Yoora sarkas

Tubuh maupun kepala Yoora rasanya sudah benar benar lelah menghadapi para penghuni Rumah Frankenstein.

Terlebih lagi dia harus mempelajari kekuatan dan gaya hidup 'Yoora' yang ada disini.

Apa jadinya, Kalau orang orang tahu bahwa dirinya bukanlah 'Yoora' yang mereka kenal, melainkan Gadis SMA yang berasal dari dimensi lain!

"Masa depan.. Bagaimana kau bisa melihat masa depan" Seira bicara dengan masih berdiri di tengah ruangan

"Ya terjadi begitu saja. Memangnya  aku peramal? Harus melihat garis tanganmu dulu" Yoora berdecih serta nada bicara sinis tak dapat disembunyikan

Lost In The World Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang