Chapter 19

785 133 1
                                    

Happy Reading

"Seperti nya kalian semua telah pulih sepenuh nya"

"tampak nya aku tak perlu merawat kalian lagi"

"M-21, apakah sudah mencoba untuk bertransformasi lagi?"

"Belum..."

Frankenstein dan ketiga RK. mereka terlalu sibuk berdiskusi hingga tak menyadari kehadiran Yoora

Dia tengah berkutat dengan laptop Tao, mencoba mencari sesuatu. dia mencuri nya...

'Apa di dunia ini juga ada mesin pencarian? Naver?? Google??' batin nya

Tak lama percakapan mereka berhasil mencuri perhatian Yoora, bagaimana tidak!

Frankenstein menawarkan diri untuk menahan M-21 agar dia tak kehilangan kendali saat bertransformasi

"Ti... tidak, terima kasih..." M-21 bicara dengan keringat dingin yang bercucuran

"Benar. Itu bukan ide yang bagus" seperti biasa Tao tak pernah menjaga mulut nya.

"Tak mau? tak senang ya?" kecewa Frankenstein. Aneh nya raut wajah nya justru menyeramkan!

Yoora mendesah pelan. Ia pikir, kalau mereka bertiga setuju dengan gagasan Frankenstein berarti sudah waktu nya untuk menyiapkan batu nisan bertuliskan

Yang terkasih dan tersayang M-21. Beristirahat lah dengan tenang. Balas dendam nya nanti saja

Yoora mengangguk angguk, kemudian menggeleng.

'tidak! Itu kurang tepat, bagaimana kalau?' sekarang ia kembali berpikir

Yang terkasih dan tersayang M-21. Mati kau!

Yoora terperangah. jenis dendam apa yang sampai membuatnya mengharap kan kematian M-21?

Sembari memikirkan kata kata yang cocok untuk batu nisan M-21, Yoora juga menajam indra pendengaran nya. sambil menyelam minum air!

"Sudah kuduga..."

"Dia pasti menyukai nya, sebenar nya ia sangat menginginkan kalian." suara Frankenstein agak tertahan

"Eh?"

"Aku tak mengerti..." Takio kebingungan

"Ada orang yang menginginkan kami? Siapa?" Tao menimpali

"Kalau kalian pikirkan dengan keras kalian pasti tahu. Kalian sering bertemu dengan nya"

"MAKSUDMU...." ingatkan Yoora untuk menyumpal mulut Tao. Ia terlalu rusuh

Sementara itu, Yoora bersender ke salah satu alat di laboratorium Frankenstein, ia tak menyangka rasa nya nyaman juga

"Aku ingat chapter ini... Dia mau membagikan kekasihnya,  ya?" desis Yoora

"Kekasih yang kotor! tidak suci!" tak sengaja pula ia berceletuk. keceplosan

Tak ayal kini semua mata menatap ke arah nya.

"Siapa disana?!" Tao menyentak

Takio melangkah, mendekat sementara M-21 dan Frankenstein diam di tempat.

"Kalau aku bilang, aku Seira. Kalian percaya tidak?" Yoora tak menampakan diri nya.

"Oh... Yoora" Takio bicara datar kemudian kembali berbalik kemudian melanjutkan pembicaraan, seolah olah tak terjadi sesuatu

Entah kenapa Yoora benci respon itu. memang apa yang salah dengan nya?

Yoora keluar dari persembunyian  nya dengan perasaan dongkol. Ditatap nya ke empat makhluk hidup itu seraya menahan sumpah serapah nya didalam hati

"Kalau begitu... Apakah kepribadian kami akan jadi seperti 'kalian'??" Tao bertanya

"Kalian??" Beo Frankenstein kemudian menatap Yoora sekilas

Yang di tatap hanya menarik salah satu alis nya sebagai respon

"Hei... Tao" bisik Takio

"Ekhem! Kepribadianku tak ada hubungan dengan nya...."  Frankenstein. dibenar kan nya kacamata yang agak turun

"Oh! Aku minta maaf. Aku salah sangka...." Tao bicara dengan kepala agak menunduk

Frankenstein menjelaskan semua nya. apa yang mungkin terjadi pada pemilik Dark spear dan yang lain lain. Kemudian pergi dengan gundah.

'bagaimana aku menjelaskan ini pada tuan...'

Sekarang di laboratorium hanya tersisa Yoora dan ke tiga makhluk modifikasi yang tergila gila dengan gaji.

Mereka tak mempedulikan Yoora dan terus sibuk bergunjing akan si bos dan kekasih nya yang gila. Merasa terabaikan ia memutuskan untuk pergi

tapi sebelum itu....

"oh iya Tao... apa maksudmu dengan 'kalian'?" ia bertanya sebentar

"Apa Seira tidak punya cermin di kamar nya?" yang di tanya justru balik bertanya

Yoora mengernyitkan dahi nya. Merasa terganggu dengan pertanyaan Tao.

"jadi maksud dari 'kalian' itu aku dan pak kepsek??"

"wah, aku merinding! Sejak kapan kau memanggil bos dengan sebutan itu?" Takio mengusap usap tangan nya.

"Kau tidak sadar? Saat bertarung kalian sama sinting nya" M-21 menambahkan

"Huh? Aku dan si kepsek itu sama? Maaf saja, tapi dark spear ku tidak memakan jiwa!" Yoora membela diri

"Tidak memakan, tapi membakar. Inti nya sama" Tao juga tak mau kalah

"Apa aku sering tertawa dan berteriak saat bertarung?" Yoora menantang

Tao, Takio, dan M-21 mengangguk bersamaan menyisakan Yoora

"Aku seperti itu?" Yoora meminta keyakinan

Takio agak menggeleng,

"Tidak begitu mirip. hanya saja saat bicara dalam pertarungan kalian benar benar mirip" Takio meralat ucapan nya

"maksudmu saat memancing lawan?" M-21 melayangkan pertanyaan

Tao menjentikan jari nya lalu mengganguk dengan yakin.

"sangat mirip!"

---------------------------------------

Hari itu berjalan seperti biasa, sarapan dengan ramyeon yang mengembang

Lalu berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki dan belajar dengan pak Fedor yang selalu menggerutu hingga sore

Tempat duduk Yoora ada di sebelah Shinwu agak dekat dengan jendela, jadi ia harus berdiri untuk melihat keluar

Tebak apa yang ada di luar?

Tebak apa yang ada di luar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ya. Muzaka

TBC

Hai! Saya update!

Silahkan Comment bila terdapat typo atau kesalahan lain nya

Silahkan Vote bila menghibur

Adios

Lost In The World Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang