Happy Reading
"OH... BRO TAO"
Tao, Takio, M-21, dan Karius adalah nama dari 4 tersangka yang menyeret Yoora ke Ruang Kepala Sekolah.
"Atas dasar apa kalian membawaku ke ruangan itu..." Yoora geram, ke-empat Pria itu menggiringnya seperti gembala domba, percayalah Yoora lah si Domba
Dia menatap tajam ke 4 pria yang tengah berjalan beriringan dengannya
"Nona cantik yang terhormat tidak seharusnya menghabiskan energi hidupnya untuk marah marah" Karius bicara sambil merangkul pundak Yoora
"Wah wah wah, Tuan Karius. Anda tak boleh lho melakukan itu, Bos tidak akan menyukainya" Tao, pria dengan potongan rambut yang Yoora yakini dicetak menggunakan mangkuk berbicara sambil tersenyum riang
"Kenapa?" M-21 bertanya. Pria yang menurut Yoora bukan manusia, oh ayolah dia terlalu tampan untuk ukuran seorang manusia...Dia pasti malaikat! Yoora yakin! Pasti.
Tao terkikik geli lalu mengedipkan matanya, jahil, "Ayolah M-21, Kau tahu maksudku, kan?"
"Memangnya apa?" sekarang bagian Takio yang bicara. Takio... Yoora benar benar dibuat Speechless
M-21 terlihat berpikir keras sambil bergumam gumam sedangkan Takio dan Karius hanya saling bertukar pandang sedang wajah bingung tercetak jelas
"Ah! Apa mungkin....!! " semua mata kini menatap Karius yang sepertinya mengerti akan hal yang dimaksud
"Apa?" Yoora heran
"Ya? Ya? Iya Tuan Karius?" entah ini perasaan Yoora atau memang mata Tao kini tengah dipenuhi oleh benda benda kecil gemerlap?
"Pasti karena bos sangat menghargai wanita, karena itulah kita dilarang menyentuh Nona Yoora" jelas karius dan entah darimana atau sejak kapan dia memegang sepucuk mawar merah
Dengan begitu percaya diri Karius berlutut dan menyerahkan mawar tersebut pada Yoora
"Dasar sinting.. "
-------------------------------------
Yoora bersumpah dalam seumur hidupnya tak pernah dan tak mau sekalipun Yoora berurusan dengan ruangan ini. Akan tetapi
"Yoora.... " panggil Sang Kepala Sekolah, Lee Frankenstein.
"Aku rasa, Aku harus segera membuat daftar khusus untuk berbuat rusuh di sekolah ini " gumam Yoora tanpa sadar
Frankenstein sambil melepas kacamatanya berucap, "Berbuat rusuh? Di tempat tuanku menimba ilmu? Khaha.. Haha.. Hahaha" aura hitam terlihat jelas keluar dari dirinya
"Bos.. " desis Takio dan M-21 dengan keringat yang bercucuran
"Bos!" panggil Tao cukup lantang
Frankenstein melirik Tao tajam, dengan ekspresi yang terlihat seperti 'Hei! Kenapa memanggilku? '
"Harap diingat, kalau saat ini kita sedang berada di tempat 'Tuan' bos yaitu tuan Raizel biasa belajar" Tao menjelaskan
Frankenstein tersentak. Tak lama ia tampak berusaha menelan salivanya susah payah
"Ahh....aku lupa"
'Frankenstein. Kepala sekolah SMA Ye Ran. Aku pasti sedang bermimpi'
'Tidak! Aku pasti sudah gila!'
'Tunggu! Tadi Pak Fedor mendorongku dan rasanya benar benar sakit. Itu artinya ini bukan mimpi!'
'Kalau begitu.. Aku sudah gila? Kehilangan akal? Apa aku tengah berhalusinasi?'
'Tapi, bagaimana bisa? Mereka yang berbeda dimensi bisa berdiri didepanku?'
'Ahh.. Aku pingsan saja'
"Jangan!" larang Karius, tiba tiba
Yoora tersentak
"Aku tak bisa melihat Seorang Wanita pingsan di hadapanku" lanjut Karius yang lagi lagi menyodorkan sepucuk bunga mawar padanya
Mereka yang melihat kelakuan Karius hanya bisa menggelengkan kepala.
'TUNGGU!! Dia bisa membaca pikiranku?!'
"Tidak! Kau salah, bukan membaca melainkan mendengar" ralat Frankenstein
"Akan tetapi, Karius. Bukankah mendengarkan suara pikiran seseorang tanpa izin yang jelas termasuk pelanggaran bagi kaum Bangsawan?" sambil membenarkan letak kacamatanya Frankenstein bertanya
Terhenyak. Karius menggaruk tengkuk lehernya dan hanya tertawa canggung
"Lalu Yoora.." lagi, Frankenstein bicara
"Ah! I.. Iya? " Yoora gagap merespon
"Apa maksudmu saat mengatakan bahwa kau dan kami berbeda dimensi?" tanya Frankenstein, meminta penjelasan
"Apa?"
"Aku rasa itu efek samping dari pil D yang kau buat" M-21 menyela
"Pil D? Ah! Maksudmu pil dengan ekstrak stroberi itu ?" Frankenstein memastikan
"Pil dengan ekstrak stroberi.. Aku tak menyukainya" bisik Takio
"Hmm? Pil? Maksudmu pil yang kalian gunakan saat melakukan transformasi?" Karius bertanya
"Benar! Dari yang kuingat saat pertarungan terakhir kita dengan Yuri dan M-24. Yoora memakan pil itu" ungkap Tao. Semua orang kini menatap Yoora
'Pil D? Pil rasa stroberi itu? Lalu Yuri? Pertarungan dengan M-24? Ah aku ingat chapter ini. Tapi aku...'
'MEMAKAN PIL D?!'
PUK
Frankenstein menepuk bahu Yoora, kemudian menatap Yoora secara menyeluruh
"Tao, seberapa banyak dia memakan pil-nya?" tanya Frankenstein masih betah menatap Yoora
Tao berpikir sejenak sambil menyilangkan tangan,"Aku tak begitu yakin.. Tapi seingatku Yoora memakan 2 sampai 3 pil D" jelas Tao, membuat Takio terkejut
"3 pil D? Kau sudah gila! Aku tahu kau ingin menjadi lebih kuat! Tapi tidak harus sampai memakan energi jiwamu!" Takio berteriak pada Yoora
"Apa? Aku..?" Yoora di sisi lain tak tahu bagaimana hendak menjawab, karena jujur saja dia bahkan tidak ingat pernah menyentuh pil stroberi dalam hidupnya
Tiba tiba pintu ruangan terbuka, membuyarkan seluruh fokus
"RAI!"
TBC
Hai! Saya Update
Silahkan Comment bila terdapat typo atau kesalahan lain nya
Silahkan Vote bila menghibur
Adios

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In The World Of Noblesse
Fanfic[TAMAT] Yoora hanya seorang gadis SMA biasa bahkan hidupnya terkesan biasa saja. namun semuanya berubah ketika dia tak sengaja mengunjungi sebuah situs web misterius lewat ponsel milik kakaknya. tiba tiba dia masuk ke dalam sebuah dunia manhwa NOBLE...