Chapter 37

583 105 33
                                    

Wah! Terima kasih atas antusiasme kalian dalam 'kesekaratan' Yoora.

Sayangnya Yoora belum mati.

-------------------------------------

Happy Reading

"Yoora"

"Apa?"

"Saat kau bilang 'apa aku kakakmu atau bukan. Ap-"

"Aku bercanda. Kalian orang dewasa selalu saja kaku dan terlalu serius!"

"Tidak. Aku memang bukan kakakmu"

"Apa?"

"Aku bukan Sena"

Peluh menghujani tubuh Yoora yang baru saja siuman dari mimpi panjang nya

Sang kakak, Sena muncul seraya mengatakan kenyataan gila bahwa ia bukanlah dirinya. Aneh!

"Huhh.. Hhh... Huh" nafas memburu

Yoora terlalu sibuk mengatur nafas, sehingga Seira yang sedari tadi menyodorkan segelas air diabaikan.

"Air" Seira bicara setelah sekian lama bungkam

Yoora terkesiap bukan main

"Seira! Sejak kapan kau ada disana?!" Yoora setengah menyentak

Yang ditanya tak langsung menjawab, Seira tertegun sejenak kemudian melipat dua jari tangan nya menyisakan tiga

"Tiga jam yang lalu" barulah ia menjawab

Menganga. Yoora hanya bisa membuka mulut lebar lebar

"Nah, air" seraya menyodorkan gelas Seira bicara

Gelas diterima tak lupa dia ucapkan terima kasih setelahnya. Kemudian senyap

Baik Seira maupun Yoora menutup mulut rapat rapat menyebarkan keheningan yang ada

'Ahh... Canggung nya'

'Aku harus bicara! Tapi apa topik nya?!'

'Benar! Pertarungan di Lukedonia bagaimana?! tunggu sebentar! Aku ada dimana?! Ini bukan kamarmu!'

'Apa aku masih di Lukedonia?! Ini di Mansion siapa?! Tradio? --tempat terakhir yang kuingat--'

'Atau mungkin. Ini kastil Lord?! Mereka berniat menginterogasiku?! Bagaimana bisa manusia memprediksi kematian bangsawan! Begitu?'

Seketika khayalan negatif Yoora menyerang, ekspresi kalang kabut terpampang jelas

'Bagaimana ini?! Bagaimana ini?!'

'Apa aku jujur saja? Aku bukan Yoora yang asli! Aku cuma murid SMA!'

'Ak-'

BRAK

Ditengah perasaan yang kalut, pintu ruangan dibanting keras

"Yoora!"

"Yoora! Yoora! Yoora!"

"Tao, telinga Yoora masih utuh"

"Nona Yoora! Nona baik baik saja?"

"Berhentilah berteriak! Dasar tak berkelas"

Lost In The World Of NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang