I can't stop thinking about you, even I can't stop for a second.
___
Chanyeol memijat pelipisnya yang sedikit berdenyut. Baru sekitar beberapa menit yang lalu jari pria itu dapat berhenti mengetik diatas laptopnya. Chanyeol sedikit melonggarkan dasi yang dia kenakan, pria itu sangat lelah hari ini. Bahkan saking sibuknya, Chanyeol tidak menyadari jika kini waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam.
Matanya yang semula terpejam kini harus di paksa terbuka lagi saat mendengar pintu ruang kerjanya di buka dari luar. Chanyeol menatap Kai yang sedang berjalan kearahnya dengan membawa segelas air.
"Kau harus pulang, hyung. Kau butuh istirahat,"
Chanyeol menerima air yang Kai bawa lalu meneguknya. Bahkan untuk makan dan minum saja Chanyeol lupa, dia baru menyadarinya disaat perut dan tenggorokannya berontak membutuhkan asupan. "Ya, aku akan pulang sekarang."
Kai mengangguk. Pria muda itu merasa khawatir pada atasannya. Pasalnya Chanyeol selalu bekerja hingga lupa waktu, bahkan pria itu sering melewatkan makan siangnya. Alhasil Kai lah yang selalu membawa makanan untuk Chanyeol.
"Apa kau ingin aku antar pulang, hyung? Aku khawatir jika kau menyetir sendiri."
Chanyeol tersenyum. Sekretaris yang telah dia anggap seperti adiknya sendiri itu selalu mencemaskan keadaannya. Jika bukan karna Kai, mungkin Chanyeol sudah pingsan dengan tumpukkan pekerjaannya. Chanyeol juga sangat menyukai cara kerja Kai, pria itu sangat kompeten. Kai telah bekerja sebagai Sekretaris Chanyeol selama bertahun-tahun. Hal tersebut jugalah yang membuat mereka menjadi sangat dekat.
"Tidak usah, Kai. Aku dapat menyetir mobilku sendiri."
Tangan Kai mulai bergerak merapikan berkas-berkas yang berada diatas meja kerja Chanyeol. "Apa kau yakin, hyung? Kau bahkan terlihat sangat lelah."
Chanyeol segera beranjak, pria itu meraih jas kerjanya yang tersampir di kursi yang seharian ini dia duduki. "Ya, aku yakin. Kau juga Kai, pulanglah ini sudah malam."
"Ya, hyung. Aku juga akan pulang, setelah membereskan semua berkas-berkas ini."
Chanyeol mengangguk lalu menepuk pundak Kai sebagai tanda pamit.
Chanyeol keluar dari ruang kerjanya. Chanyeol menghela napas, akhirnya dia terbebas dari ruangan itu. Pria itu memasuki lift dengan langkah yang gontai. Perusahaannya telah sepi, namun saat menuju lobby matanya menangkap ada beberapa pegawainya yang masih bekerja.
Hingga tidak terasa langkah kaki Chanyeol terhenti di samping mobih mewahnya. Dengan cepat pria itu memasuki mobil tersebut lalu mengendarainya menjauhi kawasan perusahaannya.
Pria itu menatap lurus kedepan. Menatap jalanan kota Seoul yang ramai. Sesekali Chanyeol memijat pelipisnya dan lehernya yang terasa pegal. Pria itu seharian ini sibuk dengan semua dokumen perusahaannya dan juga menghadiri meeting berjam-jam lamanya. Chanyeol menghembuskan napas lelah, rasanya pria itu ingin segera merebahkan dirinya diatas ranjang.
Butuh waktu setengah jam untuk Chanyeol sampai di mansion mewahnya. Satpam yang berjaga pun segera membuka gerbang saat melihat mobil mewah sang Tuan semakin mendekat.
Chanyeol turun dengan langkah yang gontai. Dari ekor matanya, pria itu dapat melihat keberadaan Mira yang sedang berdiri di depan pintu.
Mira segera meraih tas kerja Chanyeol setelah Tuannya itu berada di hadapannya. Wanita itu juga terlihat mengikuti langkah Chanyeol yang memasuki mansion
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (PCY)
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] PENERBIT : SWB BOOK After I met you, I know that being trapped by your charms was a painful thing. -Kim Jisoo- The highest level of loving someone is when we are willing to get hurt to make them happy. -Park Chanyeol- You hav...