Cover all your lies that you can cover now, before you can't cover all your lies again.
___Perlahan, kelopak mata indah milik wanita itu terbuka karena pancaran sinar matahari yang mulai mengusik tidurnya. Ia tersenyum saat mendapati sosok rupawan yang selalu mengisi pikirannya masih menutup mata dengan tangan kekar yang melingkar pada pinggangnya.
Irene bersumpah jika ini adalah pagi terbaik yang pernah ia lewati. Wanita itu sebelumnya tidak pernah menemukan pagi seindah ini, apalagi saat ia membuka mata satu-satunya yang dapat ia lihat hanyalah sosok Park Chanyeol yang berada tepat dihadapannya. Perlahan Irene menyentuh wajah itu, wajah rupawan yang selalu ia dambakan. Dalam jarak sedekat ini, Irene baru menyadari begitu rupawannya seorang Park Chanyeol. Alisnya, matanya, hidungnya, bibirnya, semua terasa sempurna. Irene tersenyum sekilas sebelum mendekatkan bibir merah mudanya kepada bibir penuh milik Chanyeol.
Cup
Irene terus mengecupi bibir penuh itu saat ia tidak menerima respon dari pemiliknya. Setelah beberapa kali kecupan, Irene tersentak saat bibir yang sedang ia kecupi itu mendadak tersenyum kepadanya. Chanyeol membuka matanya, menatap wajah cantik Irene yang kini menatapnya juga. Sebenarnya Chanyeol sudah terbangun sejak Irene menyentuh wajahnya, namun pria itu tetap membiarkan Irene tetap melanjutkan kegiatannya. Hingga akhirnya Chanyeol gemas dengan perilaku wanita itu dan memilih untuk mengakhiri akting tidurnya.
"Good morning, my princess."
Irene terkekeh ketika mendengar suara serak Chanyeol mulai menyapa indra pendengarannya. "Good morning too, my prince."
"Mengapa berhenti?"
Irene yang tidak mengerti pertanyaan Chanyeol lantas menatap pria itu dengan tatapan bingung. "Berhenti apanya?"
"Mengapa berhenti mengecupku?"
Irene tersenyum malu dan dengan gerakan cepat wanita itu bersembunyi pada dada bidang milik Chanyeol. Irene merasa malu karena ia tertangkap basah oleh Chanyeol sedang mengecupnya beberapa menit yang lalu. "Aku pikir kau masih tertidur tadi."
Chanyeol tertawa. "Baiklah jika kau malu untuk melakukannya lagi, aku yang akan melakukannya."
Chanyeol menarik pelan wajah Irene untuk menatapnya. Dan dengan gerakan lembut, bibir penuh itu perlahan mendekati bibir merah muda milik Irene. Chanyeol mulai merasakan manisnya rasa bibir Irene, perlahan tapi pasti kecupan itu berubah menjadi lumatan kecil yang mulai dinikmati oleh keduanya. Irene sedikit membuka bibirnya saat dirasa lidah Chanyeol mulai menerobos masuk. Wanita itu menutup matanya, merasa terbuai dengan ciuman yang Chanyeol berikan.
Setelah beberapa menit berlalu, mereka melepaskan ciuman itu dengan napas yang terengah. Mereka sama-sama membutuhkan pasokan udara setelah melakukan ciuman panas tersebut. Chanyeol menatap Irene yang masih terengah, tangan kekarnya terangkat untuk mengusap surai hitam itu.
"Terimakasih,"
Irene tersenyum manis seraya menyembunyikan kembali wajahnya pada dada bidang milik Chanyeol. Perasaan bahagia kini membuncah dalam rongga dadanya, sehingga Irene tidak tau lagi harus bagaimana ia mengekspresikan kebahagiaan itu. Chanyeol-nya tetap sama. Tetap memperlakukannya dengan baik dan lembut. Sekali lagi Irene merasa tenang, karena tidak ada yang berubah sedikitpun dari pria tinggi itu.
"Aku ingin seperti ini selamanya," Chanyeol masih mendekap tubuh Irene, pria itu berusaha menyimak setiap perkataan yang terucap dari bibir kekasihnya itu. "Aku ingin hidup bersamamu, menikmati indahnya dunia ini hanya bersamamu, Chan. Aku tidak ingin jatuh cinta lagi, karena aku hanya ingin jatuh cinta kepadamu selamanya. Aku ingin memiliki hati dan ragamu selamanya, because I will never be ready to lose you."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (PCY)
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] PENERBIT : SWB BOOK After I met you, I know that being trapped by your charms was a painful thing. -Kim Jisoo- The highest level of loving someone is when we are willing to get hurt to make them happy. -Park Chanyeol- You hav...