I don't want to see other people hurt you, including me.
___
"Chanyeol?"
Jisoo tersentak. Wanita itu menatap tak percaya karna ketika membuka mata, yang pertama kali ia lihat adalah sosok suaminya. Bahkan dapat ia rasakan bahwa tangan pria itu masih setia memeluk pinggangnya dengan erat. Chanyeol masih menutup matanya, dan indra pendengaran Jisoo dapat mendengar suara dengkuran halus yang keluar dari bibir pria itu.
Jisoo melirik kearah jam diding, sudah pukul delapan pagi. Mengapa Chanyeol belum pergi ke kantornya? Apa pria itu terlambat?
Ketika hendak membangunkan Chanyeol, wanita itu seakan terbuai dengan paras tampan suaminya di pagi hari. Rambut pria itu sedikit berantakan namun masih terlihat menawan. Bagaimana bisa ada pria yang masih terlihat tampan bahkan dalam keaadan tertidur?
Sungguh sempurna pahatan Tuhan di wajah suaminya. Matanya, alisnya, hidungnya, bibirnya, semua terasa begitu menawan. Jisoo tak pernah menyangka sebelumnya jika pria yang ada di hadapannya kini akan menjadi suaminya. Bahkan untuk membayangkan pun Jisoo tak sanggup.
"Kau sudah bangun?"
Jisoo terperanjat. Mata yang sedang ia pandangi tiba-tiba terbuka. Dan suara serak Chanyeol mulai menyapa indra pendengarannya. Jisoo terlihat salah tingkah ketika Chanyeol tersenyum kearahnya.
"Good morning, wife."
Bukannya membalas, Jisoo malah mengalihkan pembicaraan karna gugup. "Kau tidak ke kantor hari ini?"
Chanyeol menarik tubuh Jisoo untuk mendekat kearahnya, dan dapat Chanyeol rasakan jika tubuh wanita itu sedikit tersentak. "Aku cuti hari ini."
"Mengapa?"
Chanyeol mengernyit, dia tak mengerti maksud dari pertanyaan istrinya. "Mengapa apanya?"
"Mengapa kau mengambil cuti hari ini?"
"Karna aku ingin menemanimu hari ini." Chanyeol terlihat bergerak lalu beranjak untuk meraih segelas air diatas nakas. "Dan karna aku tidak ingin mendengar omelan Ibu lagi karna pergi meninggalkanmu."
Ibu memarahi Chanyeol kemarin? Jisoo tidak menyangka jika perkataan Ibu mertuanya itu tidak main-main. Dia bilang akan memarahi Chanyeol karna telah meninggalkan Jisoo. Ternyata ibu metuanya benar-benar melakukan apa yang ia katakan.
Tidak bisa di pungkiri jika kini hati Jisoo dalam keadaan yang sangat baik ketika Chanyeol berkata tidak akan meninggalkannya hari ini.
Wanita itu sedikit tersenyum sambil menatap kearah punggung suaminya yang mulai memasuki kamar mandi.
. . .
Pria itu sibuk menatap seorang wanita cantik yang kini tengah merapikan rambut indahnya. Wanita itu berjalan beberapa meter dari tempatnya. Suasana bandara yang ramai membuatnya kesulitan dalam mengawasi wanita tersebut.
Matanya tak pernah lepas dari sosok cantik tersebut, seakan dia akan kehilangan wanita itu jika lalai sedikitpun.
Bandara yang semula sepi kini berubah menjadi ramai karna kehadiran wanita itu. Bahkan para pengawal terlihat kesulitan dalam mengamankan wanita itu dari desakan wartawan. Wanita itu terlihat menghembuskan napas, ia merasa sedikit kesal karna ada beberapa wartawan yang menghalangi jalannya.
BRAKK
Wanita itu terjatuh.
Semua orang terbelalak kaget lalu menghentikan langkah untuk melihat keadaan wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (PCY)
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] PENERBIT : SWB BOOK After I met you, I know that being trapped by your charms was a painful thing. -Kim Jisoo- The highest level of loving someone is when we are willing to get hurt to make them happy. -Park Chanyeol- You hav...