No woman can take you away from me. Because I will make sure that woman will suffer if she does that.
______
Jisoo membuka kelopak mata indahnya. Bibir wanita itu tersenyum dengan sangat tulus. Tangannya terangkat untuk menyentuh tangan suaminya yang kini masih setia melingkar pada perut ratanya. Jisoo menghembuskan napas dengan panjang. Berharap ini semua adalah kenyataan dan bukanlah mimpi yang indah untuknya.
Pipi Jisoo bersemu merah ketika mengingat kejadian semalam. Chanyeol memperlakukannya dengan sangat lembut, bahkan pria itu tidak melepaskan dekapannya sedikitpun setelah kegiatan panas yang mereka lakukan.
Jisoo beranjak dari ranjang. Wanita itu memungut pakaian miliknya dan milik Chanyeol yang berserakan diatas lantai. Sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, Jisoo menaikkan selimut tebal berwarna putih itu untuk menutupi tubuh menawan milik suaminya.
Jisoo memasuki kamar mandi dengan langkah yang perlahan, rasanya masih sakit akibat perbuatan suaminya semalam. Namun Chanyeol mengatakan jika itu adalah hal yang wajar mengingat jika ini yang pertama untukknya.
Jisoo berdiri didepan kaca besar yang terdapat di kamar mandi. Wanita itu terdiam menatap pantulan dirinya sendiri. Penampilannya kini terlihat sangat berantakan dengan rambut yang ia ikat dengan asal dan lingerie yang mulai mengekspos tubuh indahnya. Jisoo tertegun ketika matanya menatap sebuah tanda pada lehernya. Wanita itu segera menyentuh lehernya dan kembali tersenyum. Chanyeol benar-benar menjelajahi semua bagian tubuhnya dan itu adalah sebuah hal yang luar biasa untuk Jisoo.
Jisoo mulai membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket. Wanita itu sedikit berendam pada air hangat karena tubuhnya terasa sangat pegal. Tak lama wanita itu menggunakan handuk putih yang menggantung dan mulai keluar dari kamar mandi tersebut.
"Good morning, my wife."
Jisoo terkekeh ketika matanya menangkap sosok Chanyeol yang kini duduk diatas ranjang seraya memperhatikannya. Pria itu membentangkan lengannya, bermaksud memberi isyarat agar Jisoo berjalan mendekatinya.
"Kemarilah,"
Jisoo bergidik lalu berjalan menjauhi Chanyeol. Wanita itu menuju lemari yang berada di ruangan tersebut. "Tidak, kau bau."
Chanyeol menurunkan lengannya lalu menatap kearah Jisoo dengan kesal. "Tapi meskipun aku bau, kau tetap mencintaiku."
Kini giliran Jisoo yang terkekeh seraya memilih beberapa pakaian yang menurutnya pas digunakan untuk hari ini.
"Jisoo, kemarilah,"
Jisoo tidak tega melihat raut memohon dari suaminya. Akhirnya Jisoo menyimpan kembali pakaiannya dan mulai berjalan menghampiri Chanyeol. Ketika Jisoo sudah berada dihadapan pria itu, Chanyeol dengan sengera membawa Jisoo kedalam dekapannya dan mencium wangi harum yang berasal dari tubuh istrinya tersebut.
"Chanyeol, hentikan,"
Jisoo berteriak geli, wanita itu tertawa dan hanya pasrah ketika Chanyeol menindihnya. Jisoo membiarkan tubuh rampingnya berada di bawah tubuh kekar milik suaminya. Chanyeol terus mengendus leher milik istrinya, dan hal tersebut membuat Jisoo tertawa geli.
"Chanyeol kumohon hentikan,"
Chanyeol menghentikan kegiatannya, pria itu segera menatap Jisoo yang berada di bawahnya. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan rambut basah yang terurai.
"Kau harus membersihkan dirimu, Chanyeol. Kau bau,"
Jisoo berpura-pura menutup hidungnya pertanda jika Chanyeol memang benar-benar bau, wanita itu terkekeh ketika melihat raut tidak terima yang suaminya berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (PCY)
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] PENERBIT : SWB BOOK After I met you, I know that being trapped by your charms was a painful thing. -Kim Jisoo- The highest level of loving someone is when we are willing to get hurt to make them happy. -Park Chanyeol- You hav...