I see you in silence, I admire you in silence, and I love you in silence. That's my way to be happy.
___
Jisoo menatap tampilan dirinya didepan cermin. Wanita itu terlihat memoles wajah cantiknya dengan sedikit make up. Penampilannya sangat sempurna, ia menggunakan dress sederhana dengan rambut yang dibiarkan tergerai.
Hari ini ia berencana untuk menemui Jennie. Karna sudah lama ia tidak bertemu dengan sahabatnya itu, dan lagi karna ia merasa bosan seharian berada di mansion mewah ini.
Sebenarnya Jisoo sangat menginginkan kehadiran Chanyeol. Rasanya waktu satu hari tidak cukup untuk membuatnya merasa puas. Ia tidak ingin pria itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Namun Jisoo mengetahui, berada di posisi sekarang bukanlah hal yang mudah untuk seorang Park Chanyeol.
Dan lagi karna pria itu benar-benar mencintai pekerjaannya.
Seperti semalam, pria itu pulang dengan wajah lesu dan pakaian yang berantakan. Mungkin suaminya itu baru menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Jisoo sebenarnya menunggu pria itu pulang, namun ketika pria itu memasuki kamar, Jisoo memilih untuk berpura-pura tertidur. Itu karena Chanyeol telah memerintahkan Jisoo untuk tidak menunggunya. Namun Jisoo tetaplah Jisoo. Wanita itu merasa tak tenang jika suaminya belum pulang ke mansion.
Jisoo ingin sekali melayani suaminya. Ia ingin sekali sekedar menyiapkan air hangat atau memasak makanan untuk pria itu. Namun entah mengapa, Jisoo merasa ada sebuah dinding yang membatasi mereka. Walaupun Jisoo akui, jika Chanyeol selama ini memperlakukannya dengan sangat baik. Mungkin Jisoo hanya merasa canggung saat berada di dekat Chanyeol. Wanita itu hanya butuh waktu untuk menyesuaikan semuanya sehingga ia tidak mampu untuk mengerjakan pekerjaan layaknya seorang istri pada umumnya.
Jisoo beranjak, ia meraih tas kecil diatas meja. Sekali lagi wanita itu menatap pantualan dirinya di depan cermin. Setelah dirasa tampilannya sudah sempurna, wanita itu berjalan keluar kamar.
Jisoo terlihat sibuk membalas pesan dari Jennie. Ia tak menyadari bahwa kakinya mulai berpijak pada anak tangga.
"Argh!"
Jisoo terpeleset pada anak tangga kedua. Ponsel wanita itu terbanting dengan sangat keras. Jisoo menyadari jika tubuhnya seolah melayang di udara, namun ia tidak merasakan tubuhnya menghantam lantai tangga. Hal tersebut karna ada seseorang yang sigap menahan tubuh rampingnya. Untuk sesaat Jisoo terdiam. Wanita itu terlihat sangat terkejut. Setelah beberapa menit pun Jisoo masih terdiam, otaknya seolah belum bisa mencerna apa yang baru saja terjadi.
Namun beberapa saat kemudian, pria itu melepaskan tubuh Jisoo dari dekapannya. Dan sedikit membenarkan kemeja yang dia pakai. Ada raut canggung dan cemas dari wajah tampannya. "Anda baik-baik saja, Nona? Maaf saya lancang karna telah menyentuh anda."
Jisoo mengerjap. Wanita itu mulai mendapat kesadarannya. Ia tersenyum lega kepada pria di hadapannya. Jisoo tidak bisa membayangkan bagaimana keadaannya jika pria muda ini tidak menolongnya beberapa menit yang lalu.
"Ya, aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit terkejut." Jisoo mengernyit, ia belum pernah melihat pria muda itu sebelumnya. "Siapa kau?"
"Saya Sehun, Nona. Mulai hari ini Tuan Park memerintahkan saya untuk menjaga dan mengantar anda kemanapun anda pergi."
Jisoo tersenyum saat Sehun sedikit membungkuk tanda ia menghormati Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (PCY)
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] PENERBIT : SWB BOOK After I met you, I know that being trapped by your charms was a painful thing. -Kim Jisoo- The highest level of loving someone is when we are willing to get hurt to make them happy. -Park Chanyeol- You hav...