I believe in you, even though I know that my trust means nothing to you.
____Chanyeol memasuki kawasan mansion mewahnya, matanya terlihat sayu karena semalam dia tidak tidur untuk menjaga Irene. Alhasil dipagi hari yang cerah ini Chanyeol terlihat berantakan dengan pakaian yang kusut dan wajah yang lelah.
Pria tinggi itu terdiam sebentar ketika matanya menangkap sosok Sojung yang berada di ruang keluarga. Di sampingnya sudah terdapat Jisoo yang tengah menunduk dalam. Chanyeol tahu sekarang, mungkin wanita sialan itu telah menceritakan semuanya kepada Sojung. Wajar saja jika kini Sojung menatap kearahnya dengan nyalang dan pandangan tidak suka.
"Ibu ingin bicara berdua denganmu, Park Chanyeol."
Perkataan Sojung membuat Chanyeol menghenrtikan langkahnya yang hendak berjalan menuju kamar. Ditatapnya lagi Sojung yang kini menghembuskan napas frustasi dan mulai berjalan mendahuluinya. Dengan malas, Chanyeol mengikuti langkah Ibunya. Sebelum beranjak, Chanyeol sempat menatap kearah Jisoo. Wanita itu masih setia menundukkan kepalanya dengan suara isakan yang terdengar samar-samar.
Sungguh, Jisoo sebenarnya tidak ingin Sojung mengetahui semuanya. Jisoo berniat menyimpan rapat perlakuan kejam yang telah Chanyeol lakukan kepadanya, namun entah mengapa beberapa menit yang lalu Sojung datang dengan wajah memerah pertanda marah. Wanita paruh baya itu terus mendesak Jisoo untuk menceritakan semuanya, Jisoo tidak punya pilihan lain selain menceritakannya kepada Sojung. Meskipun wanita itu sangat ingin melindungi suaminya dari amukan Ibu Mertuanya.
Chanyeol menutup pintu ruang kerjanya, pria tinggi itu mulai menghampiri Sojung yang berdiri ditengah ruangan. Ketika menghadap kearah Ibunya, yang dapat Chanyeol rasakan hanyalah suasana tidak menyenangkan dari tatapannya. Ada perasaan marah dan kecewa yang tersirat pada mata milik Ibunya tersebut.
"Apa yang ingin-,"
PLAKK !!!
Tamparan keras dari Sojung membuat Chanyeol terpaksa menghentikan perkataannya. Pria tinggi itu kini menatap kearah tangan Ibunya yang bergetar setelah beberapa detik yang lalu menamparnya dengan keras. Sekali lagi, Sojung menatap kearah putranya dengan perasaan yang begitu emosional.
"SEPERTI INIKAH CARA SEORANG PRIA DEWASA MEMPERLAKUKAN ISTRINYA?!" Sojung menghembuskan napasnya dengan kasar, wanita paruh baya itu menatap kearah putranya yang kini menundukkan kepalanya. "APA KAU PIKIR SIKAPMU SUDAH BENAR, PARK CHANYEOL?!"
Chanyeol terdiam. Bukannya dia tidak mau menjawab pertanyaan Ibunya, dia hanya malas melayani Ibunya berdebat karena hal itu akan memakan waktu yang lama. Dan Chanyeol muak dengan semuanya.
"Jawab aku!"
Chanyeol hanya menatap Sojung sekilas dan kembali menundukkan kepalanya.
"Kau telah melakukan kesalahan yang fatal, Chanyeol. Ibu tidak mengerti bagaimana bisa kau meninggalkan istrimu di kota orang dengan keadaan sendiri. Kau bahkan tidak memperdulikannya sama sekali," Sojung menjeda ucapannya, saat ini emosinya sudah memuncak. "Ibu menikahkanmu dengan Jisoo bukan untuk menyakitinya, Park Chanyeol. Perlakukan dia dengan baik layaknya seorang istri yang kau cintai."
"Lalu apa yang Ibu inginkan?" ucap Chanyeol dengan santai, pria tinggi itu mulai membalas tatapan nyalang yang Ibunya berikan.
"Ibu hanya ingin kau memperlakukan istrimu dengan baik, tolong jangan sakiti Jisoo apapun yang terjadi."
Chanyeol mengepalkan tangannya dengan kuat, perkataan Ibunya telah memancing kemarahan dari dalam diri Chanyeol. Entah mengapa, tetapi yang jelas dia tidak suka dengan perkataan Ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (PCY)
أدب الهواة[TELAH DITERBITKAN] PENERBIT : SWB BOOK After I met you, I know that being trapped by your charms was a painful thing. -Kim Jisoo- The highest level of loving someone is when we are willing to get hurt to make them happy. -Park Chanyeol- You hav...