Sometimes we will be fools when we love someone too much, because we will try to make them happy even if we have to get hurt.
_____Nafas pria tinggi itu tersenggal seiring dengan langkah kakinya yang mulai cepat, sesekali dia menabrak beberapa orang yang berada di hadapannya. Chanyeol menyeka keringat yang berada di pelipisnya lalu mulai berlari untuk mempercepat waktu.
Keadaan bandara yang penuh membuatnya berdecak berkali-kali, bahkan Chanyeol hampir saja kehilangan kesabarannya. Mata pria tinggi itu segera mengedar kesana-kemari untuk mencari seseorang. Dia segera berlari ketika menemukan mobil hitam mewah miliknya. Seorang pria paruh baya segera menunduk sedikit dan membuka pintu mobil untuk Chanyeol namun dia terlihat bingung ketika Chanyeol membuka pintu kemudi.
"Biarkan saya yang membawa mobilnya, Pak. Saya tidak punya banyak waktu," ucap Chanyeol tergesa-gesa, pria paruh baya itu hanya mengangguk patuh lalu mulai memasuki pintu yang berada di samping kemudi.
Chanyeol mulai menginjak pedal gas, pria tinggi itu mengemudikan mobil mewahnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Pandangan Chanyeol menatap lurus kedepan, kini pikirannya hanya dipenuhi oleh Irene. Bahkan tidak sedetikpun wanita cantik itu pergi dari dalam pikirannya, Chanyeol terlalu cemas dengan keadaan kekasihnya itu.
Lima belas menit berlalu, mobil hitam yang Chanyeol kendarai kini telah berada di kawasan rumah sakit mewah yang berada di kawasan Gangnam. Setelah memastikan jika mobilnya terparkir dengan benar, Chanyeol segera berlari menuju ruangan yang telah Kai beritahu. Pria tinggi itu terus berlari dengan sesekali menabrak orang-orang yang menghalangi jalannya. Tak lama kemudian matanya dapat menangkap sosok Kai yang tengah berdiri didepan pintu besar yang bertuliskan ruang ICU.
"Hyung, akhirnya kau datang."
Chanyeol sedikit menghela napasnya yang tersenggal. "Dimana Irene?"
"Irene noona sedang dalam penanganan dokter, hyung. Aku menemukan noona pingsan di apartemennya."
Chanyeol mengangguk lemah lalu mulai mengikuti arahan Kai untuk duduk disebuah kursi panjang yang telah di sediakan. Tak lama kemudian pintu itu terbuka dengan menampilkan sosok dokter dengan jas putihnya, dia terlihat tersenyum ramah kearah Chanyeol. Namun sangat kontras dengan ekspresi yang Chanyeol berikan, pria tinggi itu seakan menunggu perkataan yang akan diucapkan oleh dokter tersebut.
"Bagaimana keadaannya dok?"
Dokter tersebut tersenyum sekilas. "Nona Irene mengalami kelelahan yang berlebih dan dehidrasi, mungkin penyebabnya adalah banyaknya aktivias yang ia lakukan. Tidak ada yang perlu dicemaskan, Nona Irene hanya membutuhkan istirahat yang cukup."
Chanyeol akhirnya bisa bernapas lega setelah mendengarkan penuturan dokter dihadapannya. "Apa saya dapat menjenguknya sekarang?"
"Ya, tentu saja. Jika begitu saya permisi."
Setelah dokter tersebut berjalan meninggalkannya, Chanyeol segera memasuki ruang ICU. Ketika membuka pintu, satu-satunya yang menjadi fokusnya adalah seorang wanita cantik yang tengah terbaring lemah diatas ranjang putih. Chanyeol berjalan dengan lemah, hatinya seolah dihantam oleh benda yang berat ketika menatap wanita yang dicintainya terbaring lemah tidak berdaya.
Chanyeol mendudukan tubuhnya pada sebuah kursi yang terdapat disamping ranjang. Ditatapnya wajah cantik Irene yang kini terlihat sangat pucat. Chanyeol menunduk dalam sebelum menyentuh lengan kekasihnya yang terasa dingin.
"Sayang,"
Tangan Chanyeol terangkat untuk mengusap surai hitam milik kekasihnya dengan lembut. "Aku disini, sayang. Tolong buka matamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar (PCY)
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] PENERBIT : SWB BOOK After I met you, I know that being trapped by your charms was a painful thing. -Kim Jisoo- The highest level of loving someone is when we are willing to get hurt to make them happy. -Park Chanyeol- You hav...