6. I Miss You

1.6K 173 35
                                    

I want to always be with you, to be a man who always makes you happy and forgets all the difficult things you went through.
___

'Aku akan pulang larut malam, jangan menungguku.'

Setelah mengetik pesan tersebut untuk istrinya, Chanyeol berjalan dengan santai menuju kamar sebuah apartemen mewah. Pria itu masih memakai pakaian kantornya. Sebenarnya hari ini pria itu sangat sibuk dan dia ingin segera beristirahat karna lelah, namun ada seseorang yang harus pria itu temui.

Setelah tadi siang dia mendapat pesan dari Irene, Chanyeol merasa tidak tenang. Pria itu pun terlihat tidak fokus dalam bekerja hanya karna sebuah pesan singkat tersebut. Akhirnya Chanyeol memutuskan untuk menemui wanita itu malam ini.

Dia harus menyelesaikan semuanya.

Chanyeol membuka pintu apartemen itu. Dia merasa lega saat mengetahui password nya masih sama. Pria itu pikir Irene telah menggantinya dengan password yang baru.
Chanyeol melangkah masuk. Pria itu mengedarkan pandangan saat matanya tak kunjung menemukan sosok cantik yang terus menganggu pikirannya. "Irene, kau dimana?"

Tidak ada sautan dari wanita itu. Akhirnya Chanyeol membuka pintu kamar Irene, berharap wanita itu ada di dalam sana. Chanyeol merasakan sesak saat matanya menangkap sosok Irene yang kini tengah duduk santai sambil menatap pemandangan yang terlihat dari jendela kamarnya.

Ingin rasanya Chanyeol berlari lalu mendekap tubuh ramping itu dan berteriak pada Irene betapa sulitnya menahan rasa rindu selama berminggu-minggu. Andai Irene tau, betapa gilanya Chanyeol merindukannya. Hingga rasanya pria itu tidak dapat menahan lebih lama lagi rasa rindunya. Bahkan setiap malam Chanyeol selalu memimpikan wanita cantik itu.

"Kau kah itu?"

Langkah Chanyeol terhenti saat suara Irene menyapa pendengarannya. Suara wanita itu terdengar sangat datar namun mengandung sebuah sindiran.

Chanyeol tidak menjawab, yang dia inginkan hanya mendekap tubuh wanita itu dan berbagi semua keluh kesah yang dia rasakan. Akhirnya Chanyeol mendekati Irene dan mendekap tubuh itu penuh kehangatan. Namun Chanyeol mengernyit saat wanita itu tak bergerak sedikitpun dan masih menatap kearah jendela kamar. "Sayang, ada apa?"

Irene tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Chanyeol. Wanita itu masih mengabaikan kehadiran pria yang kini masih mendekapnya.

Chanyeol semakin mengeratkan dekapannya lalu mulai mencium surai hitam milik wanita itu berkali-kali. "Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu"

Irene melepaskan dekapan Chanyeol. Wanita itu terlihat meminum kembali coklat panasnya. Chanyeol menatap Irene dengan intens, mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan wanita itu bersikap seperti ini. "Irene, ada apa?"

"Apa kau mulai nyaman dengan peran barumu? Hingga tidak sempat memberiku kabar sedikitpun selama berhari-hari?" Irene mulai menatap kearah Chanyeol.

"Jadi itu alasan kau mengabaikanku? Irene, dengarkan aku," Chanyeol menarik Irene untuk semakin dekat dengannya. "Aku melakukan semua ini untuk dirimu. Jadi tolong, jangan mempersulit keadaanku."

Irene terdiam. Merasa begitu egois. Dan saat menyadari jika kini Chanyeol menatapnya dengan tatapan sendu, Irene merasa bersalah. Mengapa ia tidak bisa mengerti posisi Chanyeol? Mengapa ia tidak bisa mengerti perasaan pria itu?

"Aku tidak bisa meneruskan semua ini,"

Irene refleks mengenggam lengan Chanyeol dengan erat. Membuat pria itu mengerti arti dari genggaman tersebut.

"Aku akan mencoba semampuku."

Irene tersenyum.

Perlahan tapi pasti wanita itu mulai mendekap tubuh kekar Chanyeol. Tidak dapat dipungkiri, Irene pun merasakan rindu yang sangat hebat kepada pria yang kini mendekapnya dengan erat. Mereka kini tengah berbaring diatas sofa dengan saling mendekap satu sama lain. Mereka berdua sama-sama melepas semua kerinduan yang mereka tahan selama berminggu-minggu. Baik Chanyeol maupun Irene, mereka sudah saling bergantung satu sama lain. Rasanya mereka tidak bisa hidup jika salah satu tidak ada.

Sweet Liar (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang