⚠️tw:blood/pembunuhan/kekerasan ⚠️
***
Kedua tangan pria yang terikat itu kini semakin mendingin dan berkeringat.
Sejak 2 menit setelah gadis cantik itu berdiri dari hadapan pria dengan mata keluar, suasana semakin hening. Tetapi semakin mencekam.
Bibir pria yang kini sedang menatap tanah itu sudah gemetar hebat. Ia menahan takut.
Ia berharap, keajaiban datang untuk menolong nya. Tapi rasanya percuma.-batinnya.
Ketukan sepatu terdengar nyaring di ruangan persegi itu. Suasana diruangannya pun semakin mencekam setiap detiknya.
Mia menatap tajam pria yang sedang merunduk dihadapannya.
Mia menghembuskan nafasnya perlahan.
"Kenapa?"
Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya saat ini.
Pria yang sedang menunduk itu perlahan menegakkan kepalanya.
"Lo udah bunuh nenek, Radit."
"Apa itu ga cukup?" Lanjutnya.
Entah mengapa kali ini suaranya semakin lirih.
"Dia ibu lo Radit! Ibu lo! Lo sengaja kan racunin makanan nenek supaya lo dapet warisan untuk kepentingan bisnis nggak guna lo itu?!" bentak Mia.
Air matanya sudah siap turun dari pelupuk matanya. Ia sudah jengkel dengan kelakuan pamannya ini. Tidak tau diri dan tidak tau diuntung.
"Dan lo sengaja kan memalsukan bukti ke polisi?! Dan dengan teganya lo tuduh pak jaja yang udah jelas ga salah apa apa! Lo emang brengsek!"
Air matanya sudah tidak tertahan. Ia sudah mengalir di pipinya.
"Lo udah ambil sebagian warisan papa dan sekarang lo mau hancurin juga perusahaan peninggalan papa? Hah! Jawab gue Radit jawab!"
Ia sudah terisak.
"Lo selalu cari masalah ke keluarga gue. Lo selalu ngehancurin keluarga gue! Selama masih ada lo, keluarga gue hancur. Puas lo?!"
Pria itu kembali menundukan kepalanya, termenung.
"Harusnya sedari awal gue bertindak." ucapnya dingin.
Secepat itu Mia mengganti raut wajah. Tatapannya kembali tajam.
Pria itu kembali bergetar ketika mendengar suara Mia yang kembali dingin dan meresapi kata kata yang dilontarkan gadis dihadapannya itu.
"Ternyata ada hal lain yang bawa gue kesini. Gue tau semua sekarang."
"Lo pembunuh nenek." lanjutnya.
"Mi.." suaranya purau. Nampak jauh namun dekat.
"Maaf.. Maaf.."
Sebetulnya Radit juga lelah jika terus menahan rasa bersalah dan penyesalan yang seolah terus menghantui. Tapi entah mengapa hatinya belum merasa puas.
"Apa maaf lo bisa ngembaliin nenek gue?! Apa maaf lo bisa ngembaliin keluarga gue kembali utuh?! Engga Radit, engga!"
"Stop mi.. Stop.."
"Jangan berharap gue bakal menghentikan ini semua. Karena itu cuma Mimpi!"
"Paman juga nyesel mi.." ucap nya bergetar.
Sebetulnya Radit juga lelah jika terus menahan rasa bersalah dan penyesalan yang seolah menghantui terus menerus. Tapi entah mengapa hatinya tak pernah merasa puas. Saat hari kematian mendiang sang ibunya, Radit selalu berada disamping ibunya. Hanya untuk tidak ada yang curiga dengan gerak geriknya, jika dia menghindari dan tidak datang bisa saja ia dicurigai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath girl ✓
Teen Fiction"Ayo jadi pacar gue." Ajak cowok itu tanpa basa basi. "Lo gila ya?" "Udahlah Mi, emang lo nggak takut rahasia terbesar lo gue bongkar ke semua orang?!" "Rahasia terbesar gue?" "Iya, kalo sebenarnya lo adalah cewek psikopat." დ☢️დ Aksa arrayan...