26. malam kelam

1.5K 146 6
                                    

"Jangan lakukan hal yang akan merugikan diri sendiri."

Demi apapun ia tidak habis pikir dengan gadis yang tengah tersenyum manis kearahnya.

"L-lo, sejak kapan?" Tanya Aksa dengan terbata bata.

Mia tidak menanggapi pertanyaan Aksa. Kamar mandi yang sangat luas.

Hal yang membuat nya tidak percaya dan ternganga adalah kamar mandi yang banyak sekali terdapat foto polaroid tulang, darah, tubuh manusia yang sudah tidak berbentuk dan semua itu menjuntai bebas dari atap. Setiap dibelakang foto, terdapat tanggal dan cap jari berwarna merah darah. Seperti pajangan yang indah jika isi dalam foto tersebut juga indah. Tapi ini semua menjijikkan, tidak ada indah indahnya sama sekali.

Diujung sana, ada bathtub yang diatasnya terdapat rak gantung dan tertata toples berisikan seperti darah dan pisau?

Gila. Batin Aksa saat melihat ini semua.

"Gimana?" Tanya Mia.

"Dalem toples itu apa?" Tanya Aksa.

"Campuran darah," ujar Mia seperti tak ada beban dari nadanya.

Ada sekitar 19 toples yang terpajang disana.

"Ini?" Tanya Aksa dan memegang salah satu polaroid yang menggelantung mengenai wajahnya. Tak sengaja tercium, kertas foto tersebut berbau darah yang membuatnya sedikit mual.

"Itu foto foto yang aku ambil setelah membunuh mereka. Dibelakang nya ada tanggal kematian mereka dan cap jari yang aku buat pakai darah mereka sendiri." Ucap Mia tersenyum bangga.

Psikopat emang akan tetap psikopat. Ucap Aksa dalam hati.

"K-kamu lakuin ini semua ke mereka?" Ujar Aksa lalu menutup hidungnya dengan lengan guna meredakan penciuman amis bercampur busuk yang menyengat indera penciuman nya.

Ia berjalan, menyusuri tempat yang katanya 'kamar mandi' tapi menurutnya ini tak layak jika disebut dengan hal itu.

Mia menggangguk.

Ada kaca besar berbentuk oval yang menyatu dengan dinding. Disana, ada foto yang dicetak besar dengan gambar seorang laki laki dengan wajah yang sudah berantakan dan dalaman perut laki laki itu keluar dengan abstrak.

"I-ini?" Tanya Aksa masih dengan menutup hidungnya.

"Paman." Ujar Mia.

"D-dia udah mati?" Tanya Aksa terbata.

"Ya, ditangan kecil ini." Ujarnya bangga dan mengangkat tangannya dan menghentikan jari jarinya.

Sadis. Ucap Aksa dalam hati.

Ia kembali menyusuri ruangan persegi ini dengan teliti. Di samping pintu terdapat rak 6 tingkat dan ada mini sofa berwarna putih disebelahnya. Rak teratas berisikan buku buku tebal yang entah tentang apa. Di tingkatan ke 2 sampai dengan 5 terdapat toples kaca yang ditutupi plastik hitam. Membuatnya penasaran apa isi yang ada di dalam toples itu.

"J-jangan!" Cegah Mia merentangkan kedua tangannya saat Aksa berjalan kearah rak.

"Kenapa?" Tanya Aksa.

"B-boleh! Tapi jangan dibuka!" Larang Mia dan berbicara ragu ragu.

"Emang kenapa sih?" Tanya Aksa.

"Y-yaudah buka aja! Tapi jangan kaget!" Ujar Mia.

Setelahnya, dengan tergesa dan rasa penasaran yang sudah tak dapat ia tahan lagi, ia membuka toples yang paling besar diantara yang lain.

Aksa melotot dan langsung melempar toples kaca tersebut ke lantai dengan sangat keras, tapi beruntung nya toples kaca itu tidak pecah. Tapi ada sialnya juga, karena, isi dalam toples kaca yang ditutupi plastik hitam itu berceceran.

Aksa berlari keluar ruangan saat kembali melihat isi toples apalagi itu berceceran. Bola mata manusia, isi dalam toples itu.

Aksa berlari menuruni tangga dengan cepat. Mia meneriaki namanya sangat kencang. Tepat saat di dua tangga terakhir kalinya terpeleset dan Aksa terjatuh. Tubuhnya oleng tidak bisa dikendalikan.

"Aksaaa!!" Teriak Mia dan menghampiri aksa yang tengkurap dan membantu untuk membangunkan laki laki itu.

Mia memapah Aksa dengan pelan ke arah sofa.

"Makanya, kalo turun tuh pelan pelan!" Omel Mia pada Aksa.

Aksa bungkam. Masih syok dengan kejadian di 'kamar mandi' tadi. Bola mata itu menggelinding sempurna kearah kakinya. Gimana gak syok!

*****

Author note.

Selamat liburan everyone!
Selamat datang 2020! Semoga kebahagiaan berdatangan dan teruntuk hal hal yang menyakitkan semoga segera dihilangkan. Good bye 2019!

Vote jangan lupa dan share!

30 Desember 2019.

Psychopath girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang