28. Gudang

1.6K 131 3
                                    

"Aku tau aku sudah melakukan kesalahan, tapi aku tidak bisa berhenti."

*****
Flashback on.

Mereka sedang nongkrong di warung langganannya. Berbincang dan tertawa karena lelucon yang tidak terlalu lucu sebetulnya. Sambil memakan kuaci dan segelas es teh manis sebagai teman perbincangan mereka. Merayakan berakhirnya ujian nasional dengan pesta kuaci sangat sangat wajib untuk Aksa, vino dan adran.

"Akhirnya gue lulus!!" Teriak adran, hingga beberapa orang yang sedang mampir ke warung pun menoleh ke arah mereka.

"Yakin lulus lo?!" Ucap Vino

"Yakin seratus persen semua lulus!" Ujarnya

"Paling lo doang yang kagak lulus," ucap Aksa.

"Si bangsul! Ketularan Mia lo?!" Teriak adran dan menimpuk kepala Aksa dengan cangkang kuaci.

"Jangan bawa bawa Mia dong!" Ujar Aksa dan kembali menimpuk adran.

"Abisnya kalo ngomong jadi pedes gitu! Kek si Mia,"

"Mungkin bener ketularan tuh si Aksa," ucap vino kali ini.

"Lo kenapa ikut ikutan sih?!" Geram Aksa.

"Serah gue," ucap Vino.

Sifat vino memang agak berbeda dengan Aksa dan adran yang sangat gemar berteriak. Dimana pun, jika kedua nya kesal, mereka tak segan segan untuk berteriak.

"Eh, ngomong ngomong si Mia, gue yakin cewek yang selalu lo bangga banggain itu dapet nilai tertinggi diangkatan kita!" Ujar adran

"Gak heran sih, cewek gue kan pinter." Ucap Aksa.

"Tapi lo nya kagak," ucap Vino

"Sialan lo no!" Ujar Aksa menggeplak kepala vino.

Adran tertawa melihatnya.

"Nanti malem gue mau ajak Mia jalan lah!" Ujar Aksa.

"Yang jomlo bisa apa njir," ucap adran

Vino terkekeh, "udah Ad kita PS ae!"

"Siaapppp!" Ujar adran bersemangat

Setelahnya mereka mengobrol sampai tak terasa waktu terus berjalan, matahari sudah mulai tenggelam. Tapi mereka belum juga pulang, masih asik mengobrol. Hingga tiba tiba, orang berpakaian sangat formal menghampiri mereka yang masih setia ditempat.

Mereka yang kebingungan pun terdiam. Saling melirik, ah Aksa tak suka suasana canggung dan sunyi ini.

"Ada apa ya pak?" Tanya Aksa memecahkan keheningan.

"Kamu Adran?" Tanya si 'bapak' dan menunjuk adran yang ada disampingnya. Adran menggangguk ragu.

Bapak itu terkekeh, "Ini, ada sesuatu untuk mu."

Adran menerima sodoran kotak yang diambil didalam tas si bapak berpakaian formal ini.

"Maaf sebelumnya, ini apa ya?" Tanya Adran.

"Titipan." Ujar bapak tersebut diiringi senyuman.

Aksa dan Vino saling melirik dan mengernyit kan dahi tak mengerti. Dipikiran Aksa, adran mempunyai sahabat pena dan itu hadiah darinya. Tapi jika kembali dipikir itu tidak mungkin.

Psychopath girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang