"Aksa lama banget sih," gumam Mia.
Mungkin sudah 10menit Aksa pergi untuk memenuhi panggilan alam.
Mia sangat sangat menikmati makanan yang untuk pertama kalinya ia cicipi. Ternyata, tidak seburuk yang ia bayangkan, soal rasa lumayan cocok dilidahnya.
"Hai, sendirian?"
Mia yang sedang memakan pun terpaksa berhenti karena sebuah suara yang familiar ditelinga nya. Ia mendongak, untuk melihat siapa orang itu.
"Kok lo ada disini?" Tanya Mia pada orang itu. Bukannya menjawab pertanyaan, Mia malah melontarkan kembali pertanyaan.
"Loh, emang salah ya gue ada disini? Bukan kah ini tempat umum?" Kata gadis itu dan duduk dihadapan Mia.
"Nggak salah sih," ujar Mia.
Lalu Mia melanjutkan makannya yang sempat tertunda karena gadis didepannya ini yang tiba tiba datang tanpa diundang. Ya, meski ini tempat umum tapi cukup aneh jika dipikiran Mia. Gadis itu, Reva.
"Oh iyaa, Aksa apa kabar?" Tanya Reva.
"Baik."
"Hubungan lo?" Tanyanya.
"Baik juga."
"Nggak ada niatan untuk putus?" Tanya gadis itu.
Mia berdesis sebal. Ia menghentikan kunyahannya, dan menelan paksa makanan yang ada di mulutnya.
"Maksud lo?" Tanya Mia
"Menurut lo?" Tanya Reva balik
"Dari dulu, gue mau temenan sama lo." Ujar Reva.
"Lalu, apa hubungannya sama lo mau temenan sama gue, sama lo nanya kapan gue putus?!"
"Jelas ada bodoh!" Ucap Reva.
Reva bersedekap lengan.
Mia sudah tahu keburukan dari seorang gadis cantik bernama Reva yang sekarang berada dihadapannya.
Didepan Aksa gadis itu akan terlihat anggun. Bila tidak ada, ia terlihat sangat sangat jauh dari kata anggun. Jika dulu ia pernah berfikir akan menerima Reva menjadi teman nya sekarang tidak. Sama sekali tidak.
Gadis itu, menjadi aneh ketika dulu kabar Aksa dan Mia jadian tersebar luas di SMA-nya. Ketika menatap Mia gadis itu selalu menatap dengan tajam kearahnya. Tapi jika ia sedang bersama Aksa gadis itu sangat ramah. Bisa disimpulkan jika Reva menyukai Aksa. Pencitraan. Setelah beberapa bulan berita jadian itu tersebar Reva pindah sekolah, padahal sudah semester akhir. Sampai hari ini ia baru dipertemukan kembali olehnya.
"Apa?"
"Kar-"
"Lo ngobrol sama siapa mi?" Tanya Aksa.
"Hai Aksa! Apa kabar?" Tanya Reva sangat sangat heboh.
"Loh Reva? Baik, kabar gue baik!" Ujarnya.
"Syukur deh kalo gitu." Ucap Reva dan tersenyum.
Mia memutar bola matanya malas.
"Lo lama banget sih?!" Tanya Mia setelah Aksa duduk disampingnya.
"Tadi gue ada telepon dari ibu." Jawab Aksa.
Mia menggangguk anggukan kepalanya.
"Sorry buat lo nunggu lama."
"It's ok." Ucap Mia dan mengusap lengan Aksa dan tersenyum yang dibalas senyum manis dari Aksa.
Reva yang melihat adegan itu sangat sangat muak.
Melihat kearah Reva dan wajah gadis itu merah. Ia tersenyum puas, sepertinya gadis itu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath girl ✓
Teen Fiction"Ayo jadi pacar gue." Ajak cowok itu tanpa basa basi. "Lo gila ya?" "Udahlah Mi, emang lo nggak takut rahasia terbesar lo gue bongkar ke semua orang?!" "Rahasia terbesar gue?" "Iya, kalo sebenarnya lo adalah cewek psikopat." დ☢️დ Aksa arrayan...