"Sampai saat ini aku belum bisa melupakan setiap detik hal yang pernah ku lakukan bersamamu. Bahkan setiap harinya aku selalu merindukanmu."
-Aksa.
Mobil Aksa sudah terparkir rapih di halaman rumah Mia. Tapi sejak 15 menit kedatangannya ke rumah ini ia belum sama sekali keluar dari mobil. Aksa merasa jika ia masuk kedalam rumah Mia ia akan semakin sulit untuk melupakan gadis itu. Namun, ia masih teringat ucapan gadisnya yang menyuruhnya untuk melihat ruangan yang belum diketahui olehnya dan siapapun.
"Ayo!" Ujar Aksa pada dirinya sendiri
Kaki jenjang milik Aksa sudah menapaki pintu rumah Mia. Ia mengambil kunci yang sengaja ia simpan di kantung celananya. Setelah berhasil membukanya Aksa masuk dan kembali menutup pintu. Ia memandangi sekitar rumah Mia yang tampak bersih setelah gadis itu tinggali.
Pikirannya berkelana pada setiap kenangan yang pernah mereka ciptakan di ruangan tamu ini. Aksa berjalan menyusuri sofa yang kala itu pernah mereka duduki. Aksa menduduki nya, terasa gadis itu masih ada. Duduk disampingnya dan tertawa kecil.
"Sini! Itu ada coklat di bibir lo!" Ujar Mia kesal pada Aksa yang tak hentinya tertawa karena asik mengejeknya.
Mereka sedang berada di sofa ruang tamu rumah Mia dan menonton siaran tv. Mereka duduk bersampingan sambil menikmati coklat dan beberapa camilan yang sempat Aksa beli saat menuju kerumah Mia.
Sedari tadi Aksa terus menjahili Mia dan mengejeknya seperti anak kecil. Membuat Mia kesal akibat pacar nya itu.
"Ah Mia kan tukang bohong!" Teriak Aksa.
"Ya udah, gak percaya sama gu-"
Ucapan Mia terpotong akibat Aksa yang tiba tiba berada dihadapan wajahnya. Lelaki itu sudah berhenti terbahak. Wajahnya sangat dekat dengan wajah Mia. Sampai gadis itu sulit untuk bernafas. Tiba tiba Mia merasa sangat gugup. "Nafas mi," titah Aksa.
Mia mengalingkan wajahnya ke samping dan mendorong wajah Aksa ke belakang. Ia tidak suka suasana seperti ini. "Lo ngapain sih deket deket gue?!" Tanya Mia, masih kesal dan gugup secara bersamaan
Sudah tak ada kotoran di tepian bibir Aksa.
"Biar lo bisa liat muka cakep gue lah!" Ucap Aksa sangat percaya diri
"Pede banget lo."
"Jahat, eh, tapi gue ganteng kan?" Tanya Aksa.
"Hahaha serah lo." Ujar Mia dengan tawa yang dibuat buat
"Galak banget, tinggal bilang cakep, apa susah nya sih." Gumam Aksa
"Gue denger,"
"Bodo," ucap Aksa.
Tiba tiba suasana menjadi hening. Beberapa detik kemudian Mia berbicara "Kalo nanti gue gak ada, Lo jangan sedih ya." Ucap mia
Aksa yang mendengar itu pun merasa aneh dengan Mia yang tiba tiba berbicara seperti itu "Lo apaan sih, emang Lo mau kemana?" Tanya Aksa
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath girl ✓
Fiksi Remaja"Ayo jadi pacar gue." Ajak cowok itu tanpa basa basi. "Lo gila ya?" "Udahlah Mi, emang lo nggak takut rahasia terbesar lo gue bongkar ke semua orang?!" "Rahasia terbesar gue?" "Iya, kalo sebenarnya lo adalah cewek psikopat." დ☢️დ Aksa arrayan...