27. prom night

1.6K 137 6
                                    

"hal menyakitkan akan datang ketika kamu memikirkannya."


Malam ini, adalah acara yang diadakan oleh sekolah untuk merayakan kelulusan peserta didik. Acara kali ini dirayakan sangat meriah, tapi masih di dalam lingkup sekolah. Dan siswa diwajibkan memakai kemeja dan untuk siswi diwajibkan memakai dress.

Aksa dan kawan kawan sudah sampai di sekolah sejak beberapa menit yang lalu. Ia memakai kemeja hitam lengan panjang yang sengaja ia gulung dan dipadukan dengan celana jeans berwarna cream.

Aksa berbincang bincang dengan kawan kawannya, "kemaren gue denger denger Lo kecelakaan ya?" Tanya teman Aksa yang bernama vino.

Aksa menggangguk.

"Katanya lo kena luka tusuk? Gue gak sempet jenguk lo waktu itu." Ujar vino.

"Iya, santai."

"Mia kemana? Biasanya berdua dua terus kalian, udah kek perangko!"

"Bentar lagi juga sampe."

Perihal Mia, ia jadi teringat kejadian kemarin setelah ia terjatuh.

Flashback on.

"Makanya kalo turun tuh pelan pelan!"

Aksa bungkam, tak bisa berkata kata saking terkejutnya. Toples kaca besar itu berisikan bola mata. Dan ia tidak habis pikir, dari mana gadis itu mengambil nya? Oh tentu dari orang orang yang sudah dibunuhnya. Bagaimana bisa? Bisa, karena Mia sadis.

Bisa, karena Mia sadis. Batinnya kembali berbicara.

"Kamu gak usah lebih tau lagi apa isi toples toples itu." Ucap Mia.

"B-bagaimana bisa?" Tanyanya.

"Tentu bisa," ujar Mia.

"Kamu mau tau semua isi toples itu?"tanya Mia.

Tanpa persetujuan Aksa Mia melanjutkan bicaranya. Padahal beberapa detik yang lalu gadis itu berbicara agar tidak usah membahas lagi isi toples itu.

"Ada jari terpotong, jari kelingking, kuku, kuping dan bola mata yang tadi kamu buka."

Aksa menelan ludah dengan susah. Mimik wajahnya tak bisa dipungkiri bahwa laki laki itu ketakutan. Berdua bersama Mia kadang membawanya pada banyak perasaan. Aura yang kadang Mia beri kadang membuat nya takut dan tak bisa berkutik.

"Udah, jangan diterusin lagi." Ucap Aksa mencoba untuk lebih tenang.

Mendengar itu Mia tertawa.

"Udah deh jangan ketawa!" Ujar Aksa.

"Muka kamu ketakutan banget!" Ujarnya disela tawanya.

"Ya jelas kaget lah! Itu bola mata menggelinding kearah aku!"

Mendengar itu tawa Mia semakin keras sampai sampai gadis itu memegang perutnya karena sedikit keram terlalu banyak tertawa.

"Makanya jangan sok!" Ledek Mia.

"Ya- aku kan gak tau isi nya apaan! Kalo udah tau, gak akan aku buka!"

Mia menggangguk dan meredakan tawanya.

"Besok prom night." Ujar Mia.

"Iya, aku tau." Ucap Aksa.

"Aku gak akan datang." Ucap Mia.

"Loh kenapa? Kan ada aku."

"Aku gak suka keramaian! Kamu kan tau itu." Ujar Mia.

Psychopath girl ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang