3. Only you.

4K 145 0
                                    

Perkenalkan, namanya Hujan Senja. Aneh memang. Seaneh orang nya. Namun, tak ada yang tau bahwa, sifat aneh itu hanya menutupi 'rasa sedih' nya.

Salju Lucasio. Anak itu terlahir di Paris pada saat musim salju. Orang tua nya memberi nama itu karna ingin selalu mengingat bagaimana perjuangan mereka saat Salju lahir. Orang nya seperti nama nya, salju itu dingin. Maka, Salju juga dingin.

(beda kan huruf kapital dan non kapital)

Reyna Adreyola. Sahabat Hujan yang selalu mendukung Hujan. Reyna memiliki satu rahasia yang selalu dia tutup rapat rapat. Namun, pada saat nya, rahasia itu tetap terbongkar. Dan itulah, membangkit kan sisi lain dari Reyna.

Penasaran dengan kisah mereka?
Mari simak kisah nya.

Selamat membaca....

***

"SALJU!!!" teriak Hujan girang.

Salju memandang nya sekilas, kemudian kembali melanjutkan langkah nya.

"Ih, cuek banget si, gue angetin baru tau lo!"

Salju mengabaikan nya, dan tetap memilih meneruskan langkah.

"SALJU! BERENTI DULU DONG! GUE MAU NGOMONG!" jerit Hujan.

Salju geram. Dia menghentikan langkah nya dan menatap Hujan tajam, "MAU LO APA HAH?! SEHARI GAK GANGGUIN GUE BISA GAK?! GUE BOSAN LIAT LO!!" teriak nya. 

Seketika koridor yang tadi nya penuh desas desus. Kini hening. Seorang Salju Lucasio marah sampai teriak?? Mungkin itu bisa terjadi 300 tahun sekali.

"Aku cuma mau bilang... Selamat pagi," Hujan memaksa kan senyum nya. Kemudian dia pergi meninggalkan Salju.

"GAK USAH LIATIN GUE!" Salju menatap semua nya garang. Membuat mereka langsung mengalihkan pandangan.

Salju tersenyum tipis, "Selamat pagi juga, princess."

***

Hujan menghentak hentak kan kaki nya kesal di depan pintu kelas. Dan melangkah ke tempat duduk nya.

"Heh setan!" pekik Reyna saat Hujan dengan tak berdosa nya melemparkan tas ke wajah nya.

"Lo diem! Ngomel nya nanti aja! Gue lagi kesel! Kesel! Kesel! Keseeel! Gilak ya! Malu maluin banget si Salju kutub es itu! Buat gue maluu!!! Mau di letak mana mukak gue Reynaaaa!!!" pekik nya sambil memukul mukul meja.

"Letak dengkul!"

"JANGAN JAWAB! GUE MASIH KESEL! SOK KECAKEPAN BANGET SIH SALJU ITU! WALAU GUE AKUIN EMANG GANTENG TAPI 1 PERSEN!"

"LO JANGAN TERIAK TERIAK ANJIR!" komentar Reyna.

"Terserah gue!"

"Lagian lo yang sok kecakepan, kali! Lo sok sok mau ucapin selamat pagi kaya tadi,"

Hujan mengernyit, "Kok lo belain dia?"

"Gue gak belain dia, gue cuma ngomong apa ada nya,"

"Serah, serah, serah! Pokoknya gue kesel!!"

***

"Yaah, hujan," lirih Reyna.

"Bagus dong, jadi sejuk," ucap Hujan.

Salju datang dari arah kanan. Mungkin lelaki itu menuju halte yang sekarang Hujan dan Reyna gunakan untuk meneduh.

"Caper ah," gumam Reyna. Membuat Hujan mengernyit, namun dia tak bertanya.

ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang