4. See you in the next life.

2.8K 124 3
                                    

Nama ku Alindra Levah.
Aku seorang istri dari pengusaha sukses. Hubungan kami harmonis. Bahkan bisa dikatakan sangat harmonis.

Tapi, itu hanya bisa 'dikatakan' aku tau suami ku 'jajan' dengan pelakor di luar.

Panggil saja diri nya Gaston. Mungkin dia seperti itu karna kami sudah hampir dua tahun menikah, namun belum ada tanda tanda si kecil akan datang.

Mari ikuti kisah ku.

Selamat membaca...

***

Aku menunggu suami ku pulang, mungkin setengah jam lagi dia akan datang. Hari ini ada acara keluarga yang aku buat. Tak ada yang mengetahui maksud dari acara ini selain aku. Namun, syukurlah semua bersedia datang.

"Sore, sayang," Gaston menyapa ku, membuat hati ku berbunga bunga rasa nya. Tapi, mengingat ada orang lain di tengah tengah kami, membuat ku sakit.

"Sore, kita langsung berangkat, atau kamu mau mandi dulu?" tanya ku.

"Kita langsung berangkat aja, lagian kasian istri ku yang cantik ini menunggu lagi,"

Aku tertawa kecil mendengar nya, "Bisa aja kamu,"

Dia menggenggam jari jari ku. Tangan nya yang besar terasa pas dengan tangan mungil ku.

***

Sesampai nya di restoran Gaston mendaratkan tangan nya di pinggang ku. Aku menoleh kepada nya, dan dia tersenyum. Membuat ku juga ikut tersenyum.

Ku lihat, keluarga ku sudah lengkap di meja yang tadi siang ku pesan.

Setelah aku duduk, papa mertua ku langsung berucap, "Ada apa Alin? Sampe kamu panggil kita kesini,"

Aku tersenyum, "Selesai makan, baru kita ngomong,"

Mereka mengangguk setuju. Tak lama, banyak makanan yang di hidang kan. Aku memesan jus alpukat pada salah satu pelayan. Setelah pelayan itu pergi, kami mulai makan dengan canda tawa.

Selesai makan.

"Jadi mau ngomong apa?" tanya ibu ku.

Aku tersenyum tipis, "Sebelumnya, maaf kalau ini buat kalian kaget, tapi, aku mau ngomong ke semua nya, biar kalian ngerti," ujar ku.

Ku lihat mereka mengangguk tak kompak.

"Aku mau cerai sama Gaston,"

"Hah?!" Gaston kaget.

"Apa apaan Alin? Gak bisa emang nya kamu omongin baik baik sama Gaston dulu," ucap ibu mertua ku.

"Aku punya alasan,"

"Apa alasan kamu?" tanya papa ku

"Aku ingin Gaston bahagia," jawab ku enteng.

"Gimana sih kamu? Aku bahagia sama kamu!" sahut Gaston.

"Sebaiknya, kalian selesaikan masalah ini berdua, kami mau pulang,"

Mereka semua pulang meninggalkan aku dan Gaston.

"Kita bicarakan dirumah." tandas nya. Dan aku tak akan menolak.

***

Setelah sampai dikamar. Gaston langsung bertanya.

"Apa maksud kamu ngomong cerai tadi? Kamu gak bahagia sama aku?"

"Aku bahagia sama kamu, Gaston. Aku bahagia!"

"Terus kenapa kamu mau cerai Alin?" dia seperti orang frustrasi.

"Karna aku gak mau ganggu kalian,"

ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang