Delusi

2.1K 72 2
                                    

Cerita dari aku, sebelum aku bener bener hiatus panjang:)













Happy reading pembaca pembaca kesayangan akuu💜

Jangan lupa vote dan komen okeyy

***

"Ketika semua yang kamu lihat tidak lah nyata, lantas apa yang akan kamu lakukan ketika telah menyadari nya?"

***








Seorang lelaki mengetuk pintu rumah sahabat nya berkali kali, merasa kesal karna tak kunjung di jawab.

"Guntur!! Buka elah!! Cape gue!"

Tok tok tok tok tok.

Akhirnya! Guntur membuka pintu rumah nya.

Dapat Keyrin lihat dengan jelas bahwa kantung mata lelaki ini benar benar tebal dan wajah nya pun lesu.

"Ini udah hari ke 29 Tur! Lo gak bisa gini terus!"

"Apa sih?! Dateng dateng ngawur!" balas Guntur.

Selanjut nya adalah, Keyrin yang dibuat kebingungan karna Guntur menoleh ke arah kanan, dan tak ada siapa pun disana. Ya, walaupun Keyrin tau apa itu.

"Iya sabar sayang, kita masuk ya? Ni anak nyusahin aja," kemudian, Guntur tersenyum lembut.

"Tur... Jangan bilang...,"

"Udah! Pergi sana lo!"

Blam

Guntur meninggalkan Keyrin sendirian, gadis itu menelan ludah nya kasar.

"Bangsat Siren!" umpat nya.

Kemudian, tanpa izin ia masuk ke dalam rumah Guntur. Persetan dengan kesopanan! Kesehatan jiwa sahabat nya lebih penting sekarang.

"Jadi? Kamu mau makan apa sayang?"

Suara tersebut berasal dari ruang keluarga rumah Guntur.

Dengan cepat Keyrin melesat ke arah ruang keluarga.

Saat melihat Guntur ingin memesan delivery, dia langsung merampas ponsel itu dan mematikan daya nya.

"KEYRIN! PUNYA SOPAN SANTUN GAK?!"

"PUNYA! JELAS PUNYA! TAPI SEKARANG DI BUANG DULU! KESEHATAN JIWA LO LEBIH PENTING!" balas Keyrin.

"Udah pergi sana! Gue mau pacaran! Ganggu aja!"

Keyrin menoleh kebelakang dan menatap benci makhluk transparan itu.

Kemudian, ia menggoncang kuat bahu Guntur, "SADAR TUR! SADAR! SADAR! SIREN UDAH MENINGGAL! SADAR!" jerit nya.

Guntur membeku. Namun, selanjutnya ia tertawa.

"Hahahahaha, Rin, gak tau deh gue beban idup lo apa, sampe mati juga dibawa becanda,"

"Idih, si setan! SADAR BEGO! SIREN UDAH MENINGGAL KARNA KECELAKAAN 29 HARI YANG LALU!"

Guntur menghentikan tawa nya, ia terdiam, sampai mata nya berkaca kaca.

"Mau apa?! Nangis? Dasar cowok cengeng!"

Huaaaaa hiks hiks hiks

Guntur menangis seperti balita.

"Yeu buset! Mampus gak tu lo Rin," gumam Keyrin.

Ia mengalihkan atensi nya kepada makhluk transparan itu, Siren.

ONE SHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang