Selamat membaca...
***
"SANDY ARATAMA!! GUE CINTA LO! LO MASIH GAK PERCAYA SAMA GUE? GUE UDAH JERIT JERIT GINI DILAPANGAN!!!" teriak Netta yang sukses membuat nya menjadi bahan tontonan.
Netta mengambil nafas sebanyak banyak nya. "Hoshh hoshh," dia memperhatikan setiap sudut lapangan. Banyak para siswa yang menertawakan nya.
"Malu maluin banget si Netta,"
"Kalo gue jadi Netta. Gak mau gue gitu, kesan nya murahan banget,"
"Murah ya?"
"Ih, cewek bodoh,"
Netta menulikan pendengaran nya tentang semua desas desus anak anak yang memperhatikan nya.
Dia melihat Sandy di ujung lapangan yang sedang menatap nya murka.
Dengan lantang, Netta berteriak lagi, "SANDY! GUE CINTA LO! KESINI DAN TERIMA GUE JADI PACAR LO!"
Semua orang memperhatikan Sandy. Cowok jangkung itu menjadi tambah murka.
Dengan langkah cepat dia mendatangi Netta. Dia mendorong bahu cewek itu dan menghardik nya, "GUE ITU GAK SUKA SAMA LO! NGERTI GAK!"
"TAPI GUE SUKA SAMA LO!"
"HEH! SUDAH! NETTA, KAMU IKUT SAYA KE RUANG KEPALA SEKOLAH! SEENAK NYA SAJA KAMU MEMBUAT KERICUHAN!" bentak bu Sari.
Netta mengangguk lemas. Sebelum dia meninggal kan lapangan, dia menoleh ke arah Sandy. Sandy langsung membuang pandangan ke arah lain. Netta menatap nya sendu, "Kapan lo sadar Sandy?" cicit nya pelan.
***
Netta menghembuskan nafas lega setelah menutup pintu ruang kepala sekolah, "Huh,, tenyata ceramah nya pak Su'eb bahaya buat telinga gue,"
Saat Netta ingin kembali ke kelas, dia melihat Sandy sedang bermain basket. Dengan ide cemerlang yang ada di kepalanya, Netta langsung berlari ke kantin.
Setelah air mineral ada di genggaman nya. Dengan senyum lebar nya, Netta menuju lapangan.
Namun, harapan tinggal lah harapan. Air mineral tadi hanya menjadi saksi bisu, bagaimana wajah sendu nya Netta saat melihat Shella memberikan air kepada Sandy dan mereka bercanda.
Netta tetap meneruskan langkahnya. Dia mengulur kan air mineral tadi kepada Sandy dengan senyum.
"Gue udah ada air dari Shella. Gak butuh air dari lo, makasih," tolak nya tanpa mau menatap Netta.
Netta tersenyum kecut. Dia meletalkan air mineral tadi di lantai lapangan di dekat kaki Sandy. Sandy? Menatap nya juga gak mau.
Shella menyeletuk, "Sandy, jangan minum air dari dia, kita kan gak tau kalo ada racun nya,"
Netta memandang Shella geram. Kemudian dia tersenyum smirk, "Lo cantik sih, tapi sayang, mulut gak disekolahin," tandas nya, kemudian berlalu meninggalkan lapangan.
Shella menganga mendengar nya, kemudian dia bergumam, "Shit."
***
Netta berdecak kesal mendengar ocehan Rizky. Kakaknya.
"Lo itu tuli atau pura pura tuli hah? Udah di bilang gue gak bisa jemput, bukan berarti lo pulang lama! Lo bisa naik taksi atau ojek Netta!"
Netta berdecak sebal, "Lo diam ngapa!"
Rizky bercerocos lagi, "Gue bilangin yang bener! Lo itu degil banget tau gak? Capek gue bilangin lo. Lo sadar diri dong Nett! Lo itu sakit! Penyakitan! Lo gak bisa diluar terlalu lama!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT
Short StoryKumpulan cerita pendek berbeda beda genre. selamat membaca. dan jangan lupa vote:). tengkyu