Aku tertawa miris melihat dia tertawa dengan wanita lain.
Sakit? Tentu saja.
Aku meminum cappuccino yang menurut ku rasanya sudah hambar.
Lebih seru menikmati rasa sakit hati melihat dia mencium pipi wanita lain selain diri ku.
Kalian fikir aku tak punya hak untuk melarang nya? Tentu saja aku punya hak.
Aku bukan pengagum rahasia. Aku pacar nya.
Aku mendekati nya dan duduk di hadapan nya.
"Siang sayang," sapa ku setelah memantap kan hati.
Dia tersenyum, "Siang,"
"Siang Dina," sapa ku pada wanita yang bergelayut manja di lengan nya.
Dina memandang ku tajam, "Pergi gih lo," usir nya.
"Dina, jangan gitu. Zera ini pacar aku."
Tentu saja hati ku menghangat mendengar dia membela ku.
"Ziro? Nanti malam kamu ada waktu gak? Nonton annabelle yuk. Aku pengen banget nonton, tapi belum ke sampean," ajak ku.
Ziro memandang ku aneh, kenapa?
"Kamu ini gimana si Zera? Kan aku udah bilang malam ini mau nginap di rumah Dina,"
Baru saja. Baru saja hati ku menghangat. Sekarang, bagai tertusuk ribuan pisau.
"Oh iya, aku lupa. Kamu mau ngapain di rumah Dina?"
Zera bodoh!
"Tumben nanya?"
Aku tersenyum kikuk lalu menggeleng, "Yaudah, aku duluan ya,"
Aku langsung bangkit dan pergi tanpa mau mendengar jawaban dua orang itu.
Katakan lah aku bodoh tetap bertahan. Tapi mau bagaimana lagi? Aku terlanjur sayang pada nya.
Memang, kalian benar. Sayang dengan bodoh itu beda tipis.
***
Malam ini, aku berkeliling taman. Menjernihkan kepala. Aku malas memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi di rumah si sialan Ziro itu.
Sudah jam setengah sepuluh malam saja.
Baiklah, aku memutuskan pulang.
Untuk kembali ke rumah aku harus melewati pohon pohon besar.
Aku menutupi kepala ku dengan tudung hoodie yang ku pakai.
Ahh ohh yahh fas-fasterhh sayang..
Dasar manusia! Apa kalian terlalu miskin untuk menyewa kamar sehingga di balik pohon pun dijadikan tempat bercinta? Keparat!
Ahh sayanghh enak ahh... Ziroohhh
Deg!
Bukan Ziro pacar ku kan?
Karna penasaran, aku berjalan mendekat.
Persetan dibilang tak sopan. Salah sendiri bersetubuh di luar begini.
Shiithhh Din..
Air mata ku langsung turun saat melihat. Bahwa dua manusia itu adalah Ziro dan Dina.
Apa salah ku?
"Ziro..."
Aktivitas mereka berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT
KurzgeschichtenKumpulan cerita pendek berbeda beda genre. selamat membaca. dan jangan lupa vote:). tengkyu