Nih, yang minta sekuel, aku kan baeq:')
4 tahun kemudian.....
Aliza. Bukan lagi seorang bocah SMA yang menangis karna putus cinta.
Bukan lagi, Aliza yang menahan sakit hati kala di panggil masalalu nya dengan sebutan Lisa.
Tidak. Aliza sudah beda.
"Hm, i miss you so bad, Indonesia," gumam seorang perempuan.
Perempuan tadi sedang meminum americano di salah satu kafe favoritnya disini, Paris.
Mata nya berbinar melihat titik es yang menghujani Paris.
Posisinya tak jauh dari menara eifeel.
Paris adalah kota impian nya sejak dulu. Dan sekarang, ia menjadi salah satu warga di negara teromantis itu, tepatnya 2 tahun lalu.
Hampir 2 tahun berpisah dengan Reza tidak membuat Aliza menjadi baik.
Awal nya ia pikir, ia bisa melewati nya dan semua akan berjalan begitu saja.
Namun Aliza salah, itu tak semudah yang ia pikirkan.
Dia frustrasi.
Ya, selama 2 tahun ia frustasi.
Semakin gagal move on sebab melihat Reza membawa gandengan baru di depan nya.
Huhh! Liza! Apa lagi yang mau diharapkan? Berharap balikan? Dalam mimpi lah!
Sehingga, tawaran itu datang.
"Mau ikut papa ke Paris? Papa rasa, sudah waktu nya kita pergi,"
"Iya pa, Liza mau. Kapan berangkat?"
"Sore ini, jadi siap siap ya,"
Menolak? Tidak akan! Selain ia memang bermimpi untuk ke Paris, setidaknya jalan ini adalah salah satu cara melupakan mantan bajingan itu, -----maksud ku Reza.
Aliza sekarang kuliah di universitas ternama di Paris. Mengambil jurusan tata busana. Karna, ia memang bercita cita begitu. Sedari dulu.
"Ah, sudah hampir malam,"
Aliza bergegas setelah menyelesaikan pembayaran americano tadi.
Walaupun langit masih sangat cerah. Tapi, jam sudah hampir menunjukkan pukul 7 malam.
Itu lah yang Aliza suka dari Paris, unik.
"Liza.... Em, ada yang mau papa omongin,"
Liza mengernyit, "Yaudah, mau ngomong apa pa? Tumben,"
"Sekarang umur kamu sudah 22 tahun kan?"
"Iya, beberapa bulan lagi bakal 23,"
"Papa rasa udah saat nya papa lepas kamu,"
Liza terdiam.
"Lepas aku? Papa mau buang aku?"
Sontak yang di tanya menggeleng, "Bukan gitu sayang, maksudnya papa bakal lepas kamu, kamu bakal papa jodohin,"
"Hah?! J-jodohin? Pa, ini bukan jaman Siti Nurbaya,"
Papa nya terkekeh, "Memang. Ini jaman modern,"
"Nah, itu papa tau, gak usah jodoh jodohin aku lah pa, nanti kalo udah ketemu, aku bakal nikah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT
Short StoryKumpulan cerita pendek berbeda beda genre. selamat membaca. dan jangan lupa vote:). tengkyu