[ J ] dua

634 82 14
                                    


"aku tidak mendapat kabar darimu tiga hari ini"

"aku sibuk"

"setidaknya aku ingin tahu apa yang kau lakukan"

"kau tahu aku bekerja"

Bicara dengan Johnny kadang membuatku jengkel. Entah bawaan atau apa. Tapi selalu saja seperti itu.

Aku menatapnya kesal. Tapi dengan santainya dia hanya melepas kancing kemejanya satu persatu hingga beranjak ke kamar mandi tanpa memperdulikanku.

Tapi belum sampai ia akan memutar kenop pintu, dia berbalik dan menatapku.

Apa?



"Jaehyun baru saja bercerai"

Kemudian kembali melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Perkatannya barusan sedikit membuatku terkejut. Bukannya berlebihan. Tapi.. Jaehyun dan Nora?

Bahkan telingaku hampir tidak pernah mendengar kabar buruk tentang mereka. bagaimana bisa?

Apa itu sebabnya Jaehyun memilih untuk tinggal di sini sementara waktu?

Padahal kupikir biasanya seseorang akan butuh waktu menyendiri setelah berpisah. Aku tidak tahu— beberapa temanku melakukannya. Daisy contohnya.

Pria itu menempati kamar bawah— Kamar tamu. Dan selain menyuruhku untuk menyiapkan kamar, Johnny juga belum menceritakan apa-apa.

Tidak lama dari itu Johnny keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya. Aroma lemon mint langsung menguar.

Aku ragu untuk sejenak. Tapi akhirnya bertanya juga.

"apa mereka baik-baik saja, Johnny?" aku memandangnya bertanya. Meskipun sesulit itu menghindari tatapanku agar tidak jatuh ke badannya. "maksudku kenapa..."

Johnny duduk di sudut ranjang setelah mengambil kaos di lemari. Memakainya dengan gerakan tangkas.

"apa menurutmu akan baik-baik saja sampai harus berpisah?"

Mataku mengerjap. Benar. Tidak mungkin baik-baik saja sampai-sampai memilih berpisah. Itu tentu bukan keputusan yang bisa diambil dengan seenaknya. Itu masalah yang serius.

Aku menatap Johnny lagi. Bersiap membuka mulut. Tapi tatapan darinya membuatku menghentikan niatku. Meski tidak berupa suara, dari tatapannya aku bisa menjabarkan maksudnya. Dia berusaha menghentikanku dari kebiasaan banyak bertanya.

Akhirnya kami beranjak tidur. Tapi seluruh badanku seolah tidak menginginkannya. Meski berniat memejamkan mata. Pikiranku masih terusik dengan masalah perceraian Jaehyun dan Nora.

Sebenarnya aku tidak berniat ingin tahu lebih dalam. Masalahnya yang kupikirkan daritadi bukanlah tentang mereka. Tapi tentangku.

bayangan rumah tangga mereka yang nampak baik-baik saja agak sedikit menggangguku. Aku menghela napas. menepuk bantal agar lebih nyaman. bergerak kesamping untuk memunggungi Johnny yang terlihat terganggu dengan kelakuanku yang sedari tadi terus bergerak.

Entahlah, aku sedikit merasa resah.

Entah Johnny sudah tidur atau belum. Kukumpulkan keberanianku dan mengatakannya dengan satu tarikan napas, "apa kita baik-baik saja, Johnny?" bisikku.

Mungkin sekitar beberapa waktu hingga kurasakan rengkuhan lengannya di atas perutku. Dia mengelus sebentar disana. Membuat pola memutar yang terasa menenangkan.

Bodoh sekali. Apa yang sebenarnya kupikirkan. Rasa takutku sangat tidak beralasan. Tentu saja kami baik-baik saja.

"tidur" bisiknya di antara rambutku.

My Beloved J | NCT FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang