Johnny memasukkan segala perlengkapan kedalam bagasi mobil. Mulai dari kompor, teko untuk kopi dan beberapa bahan masakan.Selimut berkantong dan tenda sudah dimasukkan di awal. Tidak lupa juga dengan dua kursi lipat yang baru saja kami beli. rencananya kami akan melihat bintang yang katanya sedang bagus di bulan ini. Terlebih lagi daerah perbukitan masih minim polusi. Semoga saja begitu.
Semua perlengkapan siap tepat jam tiga sore. Johnny masuk ke dalam mobil terlebih dahulu sementara aku membuka gerbang sebelum ikut naik.
Jaehyun masih belum pulang dari kampus. Sepertinya dia akan pulang malam. Johnny bercerita jika dia sempat mengajaknya ikut serta beberapa hari yang lalu. Tapi seperti yang kutebak pria itu menolak.
Perjalanan kami tempuh sekitar dua jam sebelum sampai tiba di bukit Clans. Seperti terakhir kali aku kemari. Tempatnya masih nyaman, segar dan hijau.
"duduklah disana" titah Johnny setelah meletakkan semua barang di atas tanah. Maksudnya dia menyuruhku untuk duduk sementara dia memasang tenda.
Tapi tidak mungkin aku membiarkan suamiku kelelahan sendirian sementara aku hanya duduk-duduk saja. Jadi aku membantunya memegangi tali tenda. Meletakkan kursi lipat dan kompor di posisi yang pas.
Tepat sekali kami menyelesaikan semuanya sebelum gelap tiba.
"mau ramen?" Johnny muncul dari dalam tenda membawa dua bungkus ramen di tangannya.
Aku mengangguk sambil sibuk menyeduh kopi dan teh.
Bukit Clans sedang ramai karena ini memang akhir pekan. Banyak sekali keluarga yang datang kemari. Saat kami datang tadi mereka sempat menyapa dan menawarkan beberapa makanan yang mereka bawa— Ramah tamah perkemahan.
Putri sulung dari keluarga yang berkemah tepat di samping kami memberikan semangkuk sup jamur beberapa saat yang lalu. Kebetulan sekali karena cocok dimakan saat dingin-dingin seperti ini. Sebagai gantinya aku memberikan beberapa sosis bakar dan saus mayo.
Sekitar pukul sembilan malam, perkemahan sudah hampir senyap. Hanya ada bunyi suara binatang malam dan sayup-sayup percikan api unggun.
Johnny baru selesai memasang lampu tidur dan kemudian duduk disebelahku di kursi depan tenda sembari membawa secangkir kopi.
Aku memperhatikan api unggun kecil yang dibuat Johnny tadi. Kayunya sudah hampir habis terbakar. Menyisakan beberapa potong kecil serta abu dibawahnya.
Johnny tidak berbohong. Bintang-bintang sekarang ini memang sedang bagus. Langitnya terlihat bersih sekali. Bahkan aku tidak melihat satupun awan di atas sana. keadaan langit benar-benar hanya dipenuhi bintang.
"kau tidak ingin tidur?"
Aku menggeleng seraya tersenyum, "rasanya tidak bisa tidur"
Dalam keheningan kami sama-sama menikmati sesuatu dalam diam. Aku dengan bintang dan secangkir teh dalam genggaman. Dan Johnny dengan kopinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved J | NCT Fanfiction
Hayran Kurgu(15+) "about emptiness to complement each other. about time being used in vain" ---------------------------