Prolog

3.9K 260 65
                                    

Halo!
Selamat membaca dan menikmati cerita.
I hope you enjoy with my story! ♥

✏✏✏✏

Sekarang aku tengah terpaku disudut kamarku. Mengunci diri dari orang-orang yang sedari tadi terus-menerus membujukku untuk keluar.

Bagaimana aku bisa keluar dan menemui mereka semua? Mereka adalah polisi, wartawan, tetangga, serta teman-temanku.

Mereka menunggu jawaban dariku. Mereka menunggu aku angkat bicara. Mereka menunggu penjelasan dariku. Padahal, aku sendiri tidak tahu tentang semua ini. Aku hanya gadis malang yang terjebak dalam masalah, yang bahkan aku sendiri tidak tahu masalah apa itu.

Ibuku meninggal seminggu yang lalu, karena mengidap penyakit keras. Aku terguncang dengan kondisi saat itu. Aku benar-benar belum siap untuk menjalani hidupku tanpa seorang ibu.

Belum lega aku melepaskan kepergian ibu, sekarang, ayahku terjerat kasus korupsi di kantornya. Ia melarikan diri dengan uang yang didapatkannya, meninggalkan aku disini seorang diri dengan semua orang yang terus mendesakku untuk angkat bicara tentang kasus ini. Aku benar-benar tidak habis pikir dengan ayahku, mengapa ia berani berbuat hal yang sudah diluar batas seperti itu, dan mengapa ia benar-benar tega meninggalkanku sendiri disini dengan segala masalah yang diperbuat olehnya?

Sekarang aku benar-benar sendirian, aku tidak memiliki siapapun, aku merasa aku lah gadis paling sial didunia ini. Aku ingin menjelaskan bahwa aku tidak tahu-menahu tentang masalah ini, tapi aku yakin orang-orang yang berada diluar sana pasti tidak mempercayaiku, karena hanya aku lah orang yang benar-benar dekat dengan ayah, dan mereka pasti berpikir aku tahu tentang motif kejahatan yang ayah lakukan, sehingga mereka terus-menerus mendesakku.

Tuhan, aku benar-benar ingin mengakhiri hidupku saat ini juga, jikalau aku tidak ingat bahwa dosaku lebih banyak daripada amalku.

Aku bingung harus bagaimana sekarang. Aku bingung apa yang akan terjadi setelah ini. Aku bingung dengan siapa aku tinggal setelah ini.

Kali ini, hidupku hanya benar-benar bisa bergantung pada orang-orang yang ada diluar sana. Kalaupun aku mengurung diri di kamar ini terus-menerus, maka aku akan mati konyol. Lebih baik aku menyerahkan diri kepada mereka, dan mengikuti alur yang telah dibuat oleh Tuhan, untukku.

Akhirnya, aku berjalan lunglai mendekati pintu kamarku yang terus diketuk kasar oleh orang-orang diluar sana. Untung saja mereka tidak mencoba mendobrak pintu ini sebelum aku keluar, karena kamar dan rumah ini lah yang menyimpan cerita indahku dulu bersama ayah dan ibuku, hingga cerita kelam yang saat ini sedang kulalui.

Setelah menarik napas panjang, akhirnya aku memutar kenop pintu. Dan ketika pintu telah terbuka, aku langsung dihadapkan oleh polisi yang mengarahkan pistol kepadaku.

Why Him? [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang