Bab 3

1.5K 41 7
                                    

Para murid XII IPS 1 baru saja selesai mengikuti Ujian Praktek Olahraga, Ezra bersama teman temannya berjalan menuju arah kantin. Siapapun pasti tahu apa yang akan mereka lakukan, apalagi kalau bukan nongkrong. Padahal mereka masih ada jadwal Ujian Praktek yang lainnya, tapi kalau gak nongkrong di kantin bareng bareng, bukan EZTRAKSI namanya.

EZTRAKSI, merupakan singkatan dari EZra, TaRa, rAKa, dan SImon. Mereka merupakan murid murid paling nakal tapi pintar, dan juga mereka cukup populer di kalangan para siswi. Jadi, tidak masalah pula jika mereka sedikit terlambat.

"Zra, muka lo kok kaya pengen gue jotos dah," kata Raka

"Iya zra, muka lo gitu amat dari tadi," sahut Tara

Ezra malah tak menggubris kata kata dari Tara dan Raka, ia lebih memilih untuk diam dan menikmati Cappucino dinginnya yang baru saja sampai.

"Gue ngomong ama lu Bambang. Jawab kek, malah minum doang, kalo lo ga ada yang mau diomongin mending kita tinggal buat ganti baju ae gimana?" kata Simon.

Ezra meletakkan Cappucinonya, lalu menatap serius kearah teman temannya. Ia menunduk sebentar, lalu berkata, "Gue putus"

Mendengar perkataan Ezra terdiamlah mereka, tak percaya akan perkataan tersebut. Melihat ekspresi teman temannya, tertawalah Ezra.

"HAHAHAHA," tawanya, "Masa lo pada percaya sih?" lanjut Ezra dengan sisa tawanya.

"Jadi, mau lo apa Kambing?!" ucap Raka sebal, "Lo sebenernya itu udah putus sama si Neisa atau masih tetep sih?" lanjutnya.

"Gini, jadi itu gue emang udah putus sama si Neisa 2 minggu yang lalu. Dia yang minta putus," jawab Ezra santai sambil menikmati minumannya

"Ya bagus dong, lo jadi gak harus temenin dia kemana mana," jawab Tara

"Iya juga ya, jadi kita bisa kumpul bareng bareng lagi kek biasanya ya kan? Para sayang sayang nya aku," ucap Ezra dengan nada yang membuat teman temannya jijik.

"Nih anak waras kagak sih?" kata Simon

"Kurang belaian kasih sayang kaya nya," lanjut Tara

"Bukan belaian kasih sayang Tar, tapi kurang perhatian dari mbak Kina dia," Kata Raka yang disahut dengan dari Simon dan Tara. Sedangkan Ezra malah seakan tak peduli dan melanjutkan minum Cappucinonya.

"Eh, gue mau ngomong sesuatu," kata Ezra disela sela kegiatannya menikmati Cappucino

"Apa?" jawab mereka bertiga serempak

"Gue cuman mau ngomong, gw ga apa apa," lanjutnya sambil nyengir lalu meminum kembali Cappucinonya.

Mereka bertiga mencoba menahan marahnya, mencoba sabar kepada salah satu temannya ini. Meskipun selalu menjengkelkan, dan terkadang ingin sekali mereka menghajarnya hingga puas.

"Untung temen, kalo bukan udah gue lempar lo ke sumur tua dibelakang sekolah zra," kata Tara.

Ezra malah tertawa renyah, ia meletakkan Cappucino dinginnya. Menyapu pandangan sekitar, tampak empat orang siswi yang sedang berjalan memasuki kantin. Salah satu diantara mereka tidak asing bagi Ezra, ia bediri dan beranjak dari tempatnya.

"Mau kemana lo?" tanya Simon penasaran

"Mau kemana mana hatiku senang," ucap Ezra santai

Ezra melangkahkan kakinya mendekati keempat siswi tersebut, mengikuti mereka dari belakang lalu duduk disalah satu bangku yang kosong. Setelah memesan, keempat siswi itu seakan bingung mencari tempat kosong untuk duduk.

"Hai," Sapa Ezra kepada keempat siswi tersebut

"Hai," balas ketigas siswi tersebut dengan senyuman

PROSPECT  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang