Bab 29

277 10 0
                                    

"Hahaha, si Michael gimana ya? Kasihan banget dia, udah sibuk dispen, masih disiram sama Bu Ari lagi. Hahaha"

"Udah deh, jangan diketawain. Kasihan dia"

"Ya tapi kan tetep lucu, apalagi liat mukanya yang kaget pas bangun. Hahaha"

"Hahaha, udah deh jangan bahas itu lagi. Ayo buruan kita antri sebelum bel masuk nih"

"Kuylah buruan, udah panjang banget tuh keknya"

Fina dan Alicia segera bergabung dalam antrian yang sudah mengular. Suasana ramai, serta matahari yang terik, cukup membuat mereka merasa kepanasan.

"Hah, lama banget sih," keluh Alicia yang masih berada di posisi yang sama sejak 10 menit yang lalu.

"Namanya juga antrian ular ci, tapi kenapa ya lama banget? Masa daritadi antriannya gak ada pergerakan sama sekali?"

Fina mencoba untuk melihat ke arah antrian paling depan, matanya membelalak ketika melihat sesosok yang sepertinya ia kenali.

Dia berjalan menuju sosok tersebut  menepuk nepuk pundaknya.

"Eh, kamu"

"Lu ngapain sih dari tadi? Lama banget! Lu mau nongkrong atau pesen?" tanya Fina dengan emosi

"Mau ngedate bareng bu Nina," jawab Ezra asal.

"Seriusan ih!"

"Serius sayang"

"Hih, lu ngeselin banget sih! Minggir deh lu, buruan."

"Iya, Iya cantik. Bukan ku ingin menganggumu kok"

"Yaudah, kalo gitu cepetan minggir"

"Galak amat sih, emang kamu mau pesen apa? Roti bakar sama milkshake?"

Fina hanya mengangguk, malas menjawab kata kata Ezra.

"Bu Nina yang cantik nan baik hati, pesen roti bakarnya 2 rasa selai mantan terindah sama 2 Milkshake rasa hatiku padanya ya bu"

"Mana ada yang begitu? Ganteng ganteng kok agak gak bener sih mas, kasihan mbaknya jadi bete nungguin dari tadi"

"Hahaha, ibu bisa aja deh. Cepetan ya Bu Nina, biar dia gak bete lagi"

"Iya mas Adeen yang ganteng tapi nakal"

Tak ada lagi percakapan antara Bu Nina dan Ezra, percakapan mereka berakhir saat Bu Nina menyiapkan pesanannya.

"Ser, kamu kesini sama siapa?"

"Cia"

"Cia? Siapa? Murid baru?"

"Bukan, Alicia. Sahabat gue"

"Oh, si bule itu kan?"

"Iya"

"Singkat banget sih neng"

"Emang kenapa?"

"Ya, gak apa apa sih. Cuma kalau singkatkan jadi sudah untuk memperjelas maksud dan tujuan hatiku"

"Ha? Maksudnya?"

"Ya-"

Belum selesai Ezra berbicara, Bu Nina telah menyodorkan pesanannya.

"Nih mas Adeen, buat dia semua nih?"

"Gak dong bu, buat saya satu"

"Kirain bakalan dikasih semuanya mas buat dia, kan lagi bete tuh"

"Berapa bu?"

"Lima belas ribu"

"Nih bu, kembaliannya ambil aja," kata Ezra memberikan uang kepada Bu Nina lalu mengambil pesanannya.

PROSPECT  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang