Bab 20

605 20 0
                                    

"Nih, bunga kesukaan kamu"

Ezra meletakkan bunga tersebut didekat salah satu batu nisan di sebuah makam, hatinya kini terasa kacau. Ingatan ingatan bersamanya masih terputar dengan jelas, meskipun telah dia coba menghapusnya tapi tetap saja ingatan itu berputar putar terus bagaikan kaset rusak.

"Kamu lagi apa? Aku kangen kamu" ucapnya lirih sambil menyentuh nisan yang ada di dekatnya.

Tanpa tersadar, air matanya sudah terkumpul dipelupuknya. Setetes demi tetes air matanya jatuh membasahi pipinya, dia terisak dalam diam.

Kini lututnya sudah kotor dengan tanah, dia meringkuk pada batu nisan tersebut.

"Kenapa kamu harus tinggalin aku Bel?" ucap Ezra lirih, "Kenapa bel? Kenapa?"

Ezra berdiri, melihat ke arah makam tersebut. Tatapannya sendu, matanya sembam akibat terlalu lama menangis.

"Aku pulang dulu ya bel, kamu yang tenang disana" ucapnya lalu mencium batu nisan tersebut dan berlalu meninggalkan areal pemakaman.

*****

Ruangan tersebut lenggang sejenak, tidak ada satupun yang memulai pembicaraan.

Ezra duduk memandangi gadis kecil yang ada di dekatnya, tangannya menggenggam tangan gadis kecil itu.

"Sera"

"Hmm"

"Lo pernah gak?"

"Gak"

Ezra mendengus sebal, "Lo pernah gak kangen seseorang?"

"Pernah," jawab Fina lalu menunduk, "Gue kangen banget sama seseorang, tapi orang itu gak bisa lihat gue dan jauh banget sekarang"

Ezra tertegun mendengar jawaban Fina, dia melihat kearah Fina. Tatapannya tampak sendu, terdapat kerinduan pada raut wajahnya.

"Siapa?"

Fina menghela nafas, "Mama gue," dia memberi jeda sejenak. "Gue kangen bamget sama mama gue"

"Ah maaf, gue gak bermaksud," kata Ezra merasa bersalah.

"Gak apa apa kok, itu juga udah lama kejadiannya," Fina menatap Ezra sambil tersenyum.

Tangan Bintang bergerak, matanya mengerjap beberapa kali. Fina dan Ezra segera mengakhiri percakapan, tatapan mereka kini fokus pada gadis kecil yang terbaring diatas ranjang.

Bintang menoleh ke kanan, dia melihat Fina dan Ezra yang tersenyum padanya.

"Kak Sera?"

Gadis kecil itu menatap Fina dengan gembira, matanya berbinar binar. Pagi ini memang Fina menyempatkan dirinya menemui gadis itu, dia tidak tega hati melihat kondisi gadis itu saat terakhir kali bertemu.

"Kak Sera kenapa baru kesini?" tanya gadis itu cemberut

"Kak Sera banyak tugas Bintang" jawab Ezra

"Aku nanyanya ke Kak Sera, bukan ke Kak Adeen" Balas gadis itu sinis

Fina menahan tawanya, melihat wajah Ezra yang sebal karna mendapat balasan sinis dari Bintang.

"Maaf ya kak Sera baru bisa jenguk, hampir satu minggu ini kak Sera punya banyak banget kerjaan" tutur Sera lembut menjelaskan

"Tapi sekarang udah selesai kan?"

Fina mengangguk, gadis kecil itu tersenyum riang.

"Ya udah yuk kak, anterin Bintang ke taman. Aku pengen jalan jalan, lihat lihat bunga disana"

PROSPECT  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang