Bab 17

590 21 0
                                    

Alicia, Lexie, Laura, dan Fina keluar dari ruangan dengan muka lesu. Wajah mereka tampak lelah, tak ada semangat yang terpancar.

"Gila emang soalnya, diluar perkiraan"

"Iya, parah soalnya"

"Sumpah dah, kepala gue rasanya mau meledak"

"Udah deh jangan bahas soal, mending kita ke kantin aja"

"Ya udah deh, ayuk lah"

"Gue mau beli ramen deh di Bu Likha"

"Gue pengen crispy banana nya kak Rizky"

"Lu mau crispy banana atau pengen liat kak Rizky nya sih Lau?"

Laura nyengir, "Pengen dua duanya sih, tapi lebih pengen liat muka kak Rizky yang gans."

Kata kata Laura berhasil memancing gelak tawa teman temannya, rasa lelah kini berubah menjadi tawa ria karna Laura.

"Oke, gue sama Fina bagian cari tempat duduk. Lo berdua bagian ya pesenin ya. Gue samain ae lah sama lu Lau"

"Gue juga samain aja sama kalian"

"Oke, gue ama Lexie berangkat beli duku okeys. Kalian cari tempat duduk aja, sekalian biar gue bisa modus. Hehehe"

"Terserah lu dah Lau"

Mereka membagi tugas, berpencar sesuai pasangan. Fina dan Alicia bagian mencari tempat duduk, sedangkan Laura dan Lexie bagian memesan makanan dan minuman.

Saat itu kantin sedang ramai. Biasa, setelah ujian para murid memang suka nongkrong di Kantin. Apalagi ada wifi yang terpasang di sudut kantin, membuat semakin betah para murid tetap diam disana. Fina menyapu pandangannya, hampir semua tempat sudah penuh.

"Gimana nih lic?"

"Masa kita pencar duduknya? Gak asik dong"

"Hmm..."

"Fin, disitu mau gak?"

Alicia menunjuk ke salah satu bangku di bagian pojok kantin, Fina menyipitkan matanya. Pandangannya tertuju pada bangku yang ditunjuk oleh Alicia.

"Boleh deh, lagi pula ga mungkin kita mau berdiri terus"

Fina dan Alicia berjalan beriringan. Bangku itu cukup bersih, meskipun letaknya cukup jauh dari tempat mereka biasa memesan.

"Lo duduk dulu ya Fin, gue mau ke toilet," kata Alicia sambil berlari kecil meninggalkan Fina.

Fina menghela pelan, dia duduk di bangku itu sendirian. Matanya memperhatikan keadaan sekitar, banyak yang berlalu lalang. Ada yang berkumpul bersama teman, ada yang sedang asik berdua, ada yang sedang belajar, dan ada juga yang sedang bermain games. Ia mengeluarkan handphonenya, dilayarnya ada sebuah nontifikasi masuk. Dia membuka nontifikasi tersebut, dari papanya. Dia mengetikkan balasan untuk papanya, dan segera mengirimnya.

"Sendirian aja nih?"

Fina mendongak, membuang pandangannya kearah lain.

"Hey, gue kan udah bilang. Kalo ketemu gue harus saling tatap mata dong, apalagi lagi ngobrol"

Fina memutar bola matanya, malas menanggapi.

"Gue boleh duduk sini gak?"

"Gak," balas Fina ketus.

*****

Fina diam, menunduk dalam dalam.

"Kok diem?"

Fina tetap diam tak menjawab.

"Senyeremin itu kah gue?" tanya orang itu. "Senyeremin itu kah gue? Kaya nya gue gak serem kek valak atau kuntilanak atau wewe gombel," lanjutnya.

PROSPECT  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang