23

1.8K 83 0
                                    

Hari ini sangat membosankan. tak ada yang kulakukan selain menonton tv atau dan berkumpul bersama teman letting.

"ren, keluar yu"

"ahh ngapain? Males"

"yaelah, nanti gue yang beli apa gitu, disini ga ada makanan"

"ngga ah"

"gue yang traktir"

"yaudah ayo" mendengar mata traktir aja dia langsung bangun 😒

Akhirnya kami pergi keluar untuk membeli makanan. Kami berhenti di persimpangan jalan karena rendi ingin membeli nasgor. Yaa di sini sangat antri, dan saat itu aku melihat Al yang sedang membeli martabak bersama lea. Dia sedang tertawa lepas. Aku menatap dia, dia cantik, aku suka dengan tingkah konyolnya, apalagi dengan sewot nya itu yang membuat ku selalu tersenyum. tak kusadari,aku melangkah mendekati Al. 

"Al, saya suka kamu"

tiba tiba saja aku berkata seperti itu, jadinya kan malu apalagi ada lea. Kenapa ini mulut ga bisa dijaga. Mendengar kata kata ku itu Al memandangku dan lea melongo dengan ucapanku. Aku hanya memandang Al karena wajahnya yang cantik yang tak bisa ku berkedip sedikit saja

"helloww, kamu sehat? Kesambet apaan?" kata Al dengan wajah santai

"saya tau, saya bukan laki laki romantis tapi saya suka kamu Al"

"hahh? Ga salah tuh?" kata lea dengan penuh tanya

Aku pun berlutut di hadapan Al dengan memegang tangannya

"Al, saya tau saya bukan laki laki romantis, bukan laki laki yang selalu bikin kamu ketawa, dan juga bukan laki laki yang selalu bersamamu setiap saat aku tidak berjanji untuk membahagiakanmu dan juga tidak berjanji membuatmu nyaman. Tapi aku akan membuktikannya, bukan hanya sekedar janji. Aku mencintaimu" kata ku sambil mencium tangan Al.

Banyak yang melihat adegan ku dan Al. So, ada yang berteriak dengan kata 'so sweet'. Al yang mendengar itu hanya melongo, dan sepertinya dia tidak bisa berkata apa pun. Aku pun bangun dan membuka kan sebuah cincin berlian, dan memasangkan di jari Al. Al hanya diam. Dia diam seperti patung. Dan lea, dia juga hanya bengong melihatku

"jaga cincin ini baik baik. Seperti halnya kau menjaga cintaku. Aku tak meminta jawabanmu sekarang, mungkin lain kali kau akan menjawabnya. Aku mohon, pakailah cincin ini jangan kau melepasnya. Aku telah meminta izin kepada papamu. Jadi jangan takut"

"hmmmm so sweet" kata lea
Tiba tiba saja rendi datang dan menepuk bahuku

"lu nembak Al? Idihh kaga romantis banget lu. Harusnya lu itu bilang dulu, biar gue bantuin persiapannya" omel rendi

"maaf rangga... Tapi Aku.... "

"aku tidak meminta jawaban sekarang. Mungkin lain kali saja. Yang terpenting kamu sudah menjadi milikku" kata ku dengan lembut dan tersenyum kepadanya

Al hanya menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal, sepertinya ia sangat bingung. tapi tak apa, yang penting aku sudah mengungkap kannya.

"ini sudah malam mari ku antar pulang" kata ku sambil menggandeng tangan Al

Dan kami pun pulang dari tempat itu, aku sadar banyak yang memandang kami saat itu. Tapi aku tak perlu memikirkan kannya karena aku sangat bahagia sekarang, bisa mengungkapkan perasaanku yang telah dipendam sejak lama.

Pagi ini, hari Al sekolah aku harus mengantarnya. Aku pun bersiap pergi ke umah mba ani karna al memang menginap disana. Setelah sampai, aku berdiridi depan pintu dan tiba tiba saja Al membuka Pintunya.

"astagfirullah" kata Al dengan terkejutnya. Aku hanya tersenyum melihat ekspresi nya

"kamu mau ngapain ke sini"

Hope In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang