33

1.9K 71 2
                                    

"Al bangun" teriak aprilia

Tak disadar Al sudah ada di belakang april yang sedang membuat nasi goreng

"kenapa?" tanya Al

"astagfirullah" kaget april

"kamu kenapa ngagetin?" lalu Al tidak menjawab pertanyaan mama nya karena langsung duduk di meja makan

Dan tak lama kemudian datanglah rian

"pagi" rian mengecup pipi Al singkat dan april

"pagi pah" jawab april

Mereka pun memulai sarapan pagi

"kak adit mana?"

"lagi berlayar sayang, mungkin mingggu depan pulang" kata rian
Al hanya mengangguk tanda iya. Selesai sarapan Al langsung berpamitan karena dia mendapat panggilan dari komandannya.

"mah pah Al pamit" al pun mencium punggung tangan kedua orang tuanya

"assalamualaikum"

"waalaikumsallam"

Al pun segera pergi meninggalkan rumah kedua orangtua nya itu. Ketika dalam perjalanan, ia berhenti terlebih dahulu di taman, dia mencoba menetralkan fikirannya sebelum terbang. Ia duduk di taman sambil melihat ke arah sekeliling nya. Ia melihat beberapa anak muda sedang berpacaran dan juga melihat remaja yang sedang asyik bermain dengan remaja lainnya. Terkadang hati Al mulai menenag ketika ia melihat siasana keramaian, suasana yang kadang membuat ia tenang.

"kak Al" sapa seseorang di samping nya. Dan kemudian Al menoleh dengan wajah datarnya

"siapa kamu?" tanya Al

"kakak lupa, ini aku diva" kata diva dengan ceria

"maaf saya lupa"

"boleh aku duduk di samping kakak?"

"boleh" diva pun langsung duduk di samping Al

Al hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun itu yang membuat diva menjadi kebingungan untuk memulai pembicaraan.

"emm.. Kak Al gimana kabarnya?" diva kemudian memulai pembicaraan
"baik" jawab Al dengan singkat

"oh ya kenapa kakak kesini?"

'karena tempat ini, tempat dimana rangga mengajak kencan pertama dan terakhir kalinya' batin Al

Dan tak terasa kini air mata Al sudah jatuh dari wajah datarnya sehingga tak terlihat menangis. Namun diva memperhatikannya sedari tadi tidak di sadari Al

"kak, kak Al" tiba tiba saja Al terkejut

"iya"

"kakak kenapa?"

"tidak"

"oh yaa kak, kakak tidak ke skadron?"

"jam terbang saya jam 12 siang"

"oh gitu ya. Kita ke cafe yuk kak, aku lapar" Al hanya mengangguk

Setibanya di cafe Al duduk di dekat jendela dan melihat menu disana

"kak Al mau pesen apa?"

"salad buah"

"samaain aja deh mba"

"baik, berarti salad buah nya 2 yaa" kata pelayan itu dan diva hanya mengangguk

"kak Al, kalo boleh tau, kenapa kak Al mau jadi pilot pesawat tempur?"

"karena itu cita cita saya"

"hebat kak Al"

"terimakasih" Al pun langsung memainkan ponsel nya lagi. Sudah lama Al tak memainkan ponsel nya dan sekarang baru memegangnya lagi
Dan setelah itu pesanan pun datang

Hope In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang