Thirteen

11.4K 1.7K 336
                                    

"Ck, bangsat!" Hyunjin mengumpat ketika Lusi kembali mereject panggilannya.

Kemudian dia kembali menelpon berkali-kali tapi kali ini malah tidak aktif.

"Anjing. Malah gak aktif."

"Kenapa Jin? Kamu kayanya dari tadi marah-marah terus deh," Kim bertanya sambil membawakan dua gelas coklat hangat di tangannya.

Hyunjin meletakan ponselnya dengan kelas di meja, lalu duduk di samping Kim yang sedang menatap ke arahnya.

"Hei... kenapa, hm?" Kim bertanya dengan nada lembut agar Hyunjin bisa sedikit tenang.

"Aku tadi nelpon Lusi tapi gak diangkat, padahal udah beberapa kali gitu. Malah sengaja di reject, nggak biasanya banget."

Kim mendengus. "Sibuk kali Jin, atau jangan-jangan dia sibuk sama yang lain?"

"Yang lain gimana?" Tanya Hyunjin sedikit ngegas, membuat Kim semakin ingin memanasi cowok itu.

"Ya siapa tau dia lagi jalan sama cowok lain makanya sengaja ngereject telpon kamu."

TING!

TING!

"Eh, bentar ada chat masuk deh," Hyunjin meraih ponselnya di meja.

Kim bisa melihat perubahan raut wajah cowok itu menjadi semakin mengeras. Giginya bergemeletuk menahan amarah.

"Ada apa sih?" Tanya Kim penasaran.

Hyunjin menyodorkan ponselnya pada Kim, menampilkan sebuah chat dari orang tak dikenal. Dan terlihat ada beberapa foto yang dikirim orang itu, salah satunya foto Lusi dan Sunwoo yang sedang berboncengan, ada juga foto saat kedua remaja itu tengah menyantap mie ayam berdua.

"Tuh kan apa aku bil—eh Hyunjin mau kemana?!"

"Mau ngasih pelajaran ke mereka," ucap Hyunjin dingin sambil berlalu meninggalkan gadis Kim itu di apartemennya.

Kim tersenyum sinis melihat kepergian Hyunjin.

Tak lama kemudian ponsel Kim berbunyi, ada sebuah telepon.

"Hmm... kerja bagus untuk hari ini."

....

"Makasih ya, Woo. Udah mau gue keja repot," kata Lusi setelah mereka sampai dirumah gadis itu.

"Hehe gapapa kok Tan, malah uwu mah seneng bisa diandelin gini."

"Najis uwu, geli gue," kemudian mereka tertawa.

"Eh mampir dulu yuk ke rumah gue, bukannya apa nih tapi baju lo basah semua gitu. Di dalem kayanya ada tuh baju punya sepupu gue yang ketinggalan. Lo bisa pake, sekalian gue buatin teh."

"Aduh ini teh beneran Tan? Gue jadi gak enak nih," kata Sunwoo sambil menggaruk tengkuknya.

"Gapapa kok, ayo masuk."

Kemudian mereka masuk setelah Sunwoo memasukan motornya ke dalam gerbang.

"Kamar mandi di belakang, kalo mau mandi lo ke sana aja. Gue mau ngambilin baju nya dulu," ucap Lusi, Sunwoo pun mengangguk-angguk saja.

Kemudian cowok itu berjalan ke kamar mandi sambil sesekali melihat-lihat isi rumah Lusi, sudah lama dia tidak ke sini, hmm jadi kangen masa-masa dulu semasa mereka masih pacaran, eh.

Tidak lama setelah dia masuk, Lusi mengetuk pintu kamar mandi. Membawakan sebuah handuk serta baju ganti untuk cowok itu.

Bangsat Boyfriend [HHJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang