Twenty Seven

9.9K 1.4K 179
                                    

Vomentnya yaaaa.

"Jin, kamu kenapa sih. Akhir-akhir ini beda banget, sering nyuekin aku. Marah-marah terus, ditanya jarang jawab pula," cerocos Kim pada Hyunjin yang tengah fokus dengan layar ponselnya.

"Jin..." panggil Kim lagi.

Hyunjin tak menanggapi, melainkan tetap sibuk pada kegiatannya.

Kim yang merasa kesal pun merampas ponsel Hyunjin, membuat cowok itu menatap Kim jengah.

"Bisa gak sih, lo gak usah ganggu gue sehari aja?" Kesal Hyunjin.

Pasalnya saat ini cowok itu benar-benar ingin menenangkan dirinya dari segala masalah yang ada.

Dan dia kira kehadiran Kim akan membuat rasa penat di kepalanya hilang. Namun bukannya menenangkan tapi malah sebaliknya.

"Kamu kok gitu sih Jin..." lirih Kim sambil menundukkan kepalanya.

Hyunjin menghela nafasnya perlahan, beranjak dari kasurnya.

"Kim, aku lagi pusing. Tolong dong, kamu ngertiin aku sekali aja. Aku lagi gak pengen diganggu. Jadi, sekarang mending kamu pulang ya?" Kata Hyunjin lebih lembut, cowok itu berdiri didepan Kim yang tengah duduk di pinggir kasur.

Kim mendongakkan kepalanya, menatap Hyunjin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Atau kamu main sama Yeji deh di bawah."

"Gamau."

"Kim.."

"Gamau Hyunjin!"

"Ck, serah" Hyunjin pun pasrah, akhirnya cowok itu pergi keluar kamar meninggalkan gadis Kim yang kini tengah menatap punggung Hyunjin kesal.

"Bangsat!"

"Hyunjin, lo kenapa?" Tanya Yeji pada Hyunjin yang baru saja menuruni tangga dengan wajah yang super kacau.

"Bukan urusan lo," ketus Hyunjin.

Cowok itu berjalan cepat hingga tanpa sengaja menabrak lengan Yeji yang masih luka.

"Sakit." Cicit Yeji sambil memegang lengannya.

"Sorry, gak sengaja," ucap Hyunjin sedikit menyesal, lalu kembali berjalan keluar rumah.

"Kenapa sih tuh anak?" Tanya Yeji bingung. "Kim Hyunjin, ngapain lo disini?" Yeji menyerngit bingung melihat Kim yang terlihat tengah menuruni tangga.

"Menurut lo?" Bukannya menjawab, Kim malah balik bertanya dengan sarkas, gadis itu menginjak anak tangga terakhir.

Terkekeh melihat Yeji yang tampak masih kesakitan dengan luka di lengannya.

"Makanya, lain kali jangan sok jadi pahlawan," sarkas Kim pada Yeji.

Membuat Yeji bingung, tau dari mana Kim kalau Yeji jadi pahlawan Lusi?


....

Lusi, gadis itu tengah berjalan sendirian di malam yang lumayan sepi. Niatnya ingin mencari tukang nasi goreng harus tersingkirkan ketika dengan tiba-tiba ada segerombolan laki-laki yang datang menghampirinya.

"Sstt... cewek cantik nih, mau kemana malem-malem sendirian?" Tanya salah satu cowok diantara tiga lainnya.

Lusi tidak menanggapi, melainkan terus berjalan meninggalkan mereka.

Bangsat Boyfriend [HHJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang