"Hyunjin, banguuunn."
"Jin."
"Woy, monyet!"
"Setaaannnn."
"Bangun gak lo!"
"Hyunjin!" Berkali kali Lusi mencoba membangunkan Hyunjin. Entah itu menepuk pipinya, menjambak rambutnya, atau mengguncang tubuhnya, Hyunjin tetap tidak bergeming dari tidurnya.
Padahal jam sudah menunjukan pukul 06:20 dan dua puluh lima menit lagi bel masuk sekolah.
Hyunjin ini memang benar-benar kebo, padahal ini hari Senin dan pastinya upacara. Lusi menghela nafasnya lelah. Yaaaa, seperti inilah kerjaannya setiap pagi, mendatangi rumah Hyunjin untuk membangunkan cowok itu yang super kebo. Dan menyiapkan sarapan untuk pacarnya itu, kalau seperti ini Lusi kelihatan seperti pengasuh Hyunjin, bukan pacarnya.
Dengan segera Lusi beranjak ke kamar mandi, tidak ada cara lagi selain ini.
BYURRRRRR!
"ANJING ANJING UJANNNNN, KOK KAMAR GUE BISA BOCOR SIH. AH INI PASTI GEGARA AYAH YANG GAK PAKE NO DROP!!" Hyunjin langsung bangun dari tidurnya setelah diguyur air segayung oleh Lusi.
Sedangkan Lusi hanya mendengus geli melihat tingkah bodoh pacarnya.
"Yaaang," keluhnya setelah mendapati ternyata Lusi yang menyiramnya tadi.
"Apa?!" Tanya Lusi galak.
Hyunjin menggeleng. "Gue masih ngantuk sumpah, lima menit lagi deh," pintanya.
Lusi menggelengkan kepalanya seperti seorang Ibu yang sedang mengurus anaknya, "Gak ada gak ada, udah siang nih nanti telat," tegasnya.
Hyunjin mengangguk pasrah kemudian turun dari kasur.
Melihat itu Lusi menghampiri Hyunjin yang masih bediri di samping kasurnya, berniat membantu membuka kancing piyama Hyunjin.
"Udah sana cepet mandi, bentar lagi masuk loh, Jin. Gue udah siapin sarapan di meja makan," ucapnya setelah selesai membuka baju Hyunjin.
Sedangkan Hyunjin hanya mengangguk patuh pada Lusi, lalu berjalan menuju kamar mandi.
Lusi menggelengkan kepalanya, pusing menghadapi tingkah Hyunjin.
Dia duduk di tepi kasur, matanya menelusuri keadaan kamar Hyunjin hingga sebuah benda membuatnya menghentikan aksinya.
Dia berjalan menghampiri meja belajar Hyunjin, diambilnya ikat rambut berwarna peach itu. "Punya siapa nih?" Gumamnya, seingatnya dia tidak pernah punya ikat rambut seperti ini, masa iya Hyunjin memakai ikat rambut? Tidak mungkin sekali.
Ditaruhnya ikat rambut berwarna peach tadi di saku seragamnya, dia berpikir akan menanyakan ini pada Hyunjin nanti
....
"Ini punya siapa?" Lusi menunjukan kuncir rambut yang tadi ditemuinya pada Hyunjin setelah mereka duduk di mobil.
Hyunjin yang sedang fokus mengemudi pun hanya melirik sekilas, "Oh, itu punya Nancy." Jawab Hyunjin dengan tenang.
Lantas Lusi melotot setelah mendengar jawaban Hyunjin, "Nancy?" Tanyanya lagi, sedangkan Hyunjin hanya mengangguk.
"Kok bisa ada di kamar lo?" Lusi bertanya tidak santai.
"Kemarin malem dia main," lagi lagi Hyunjin membalas dengan tenang.
"Oh, pantes pas waktu itu lo gue telponin gak diangkat. Lo lagi sama dia gitu?! Padahal gue hampir aja mati gegara dijambret sama orang!"
![](https://img.wattpad.com/cover/168052846-288-k437229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangsat Boyfriend [HHJ]
RomanceMari kita lihat, seberapa bangsat seorang Hwang Hyunjin. Heroinesa; December 7, 2018.