Bangsat Boyfriend [HHJ]

Twenty Six

Vote, komennya jangan lupa.

Hyunjin menatap layar ponselnya dengan sendu, dimana di dalamnya terdapat foto Lusi yang tengah tersenyum cerah.

Hyunjin rindu.

Amat sangat merindukan gadis itu.

Hyunjin rindu pada Lusi nya yang dulu.

Lusi nya yang sabar, yang selalu tersenyum cerah padanya, yang akan selalu ada di sampingnya, yang bahkan tak segan memarahi Hyunjin ketika cowok itu melakukan kesalahan.

Bahkan Lusi masih bisa tersenyum ketika Hyunjin sakiti sudah sering kali.

Betapa sabar sosok Park Lusi.

Dan Hyunjin merasa bahwa dia adalah manusia terbodoh yang sudah menyakiti gadis sebaik Lusi.

Coba.

Jaman sekarang mana ada cewek yang masih setia pada cowoknya ketika sudah diselingkuhi berkali kali?

Bahkan Hyunjin sering terang terangan bersama wanita lain di depan Lusi.

Dari semua mantan yang Hyunjin punya.

Lusi adalah yang tersabar.

Dan terindah...

Hyunjin menyesal.

Tentu.

Cowok itu menatap rumah di depannya dengan pedih.

Berharap manusia di dalamnya bisa tertidur dengan nyenyak.

Dan memimpikan nya.

Iya.

Saat ini Hyunjin tengah berada di depan rumah Lusi.

Bersandar pada motornya yang terparkir di depan gerbang rumah cewek itu.

Ada rasa ingin mengetuk pintu rumah di depannya.

Namun dia urungkan.

"Aku kangen..." Gumamnya parau.

"Sampe rasanya mau mati."

Jika yang Hyunjin harapkan adalah Lusi tidur dengan nyenyak malam ini, maka kenyataannya malah sebaliknya.

Lusi tak bisa tidur nyenyak.

Gadis itu sudah berkali kali memejamkan matanya, tapi tetap saja raganya tak mau tidur.

"Gue kenapa sih?" Gumam nya pada diri sendiri.

Lantas, gadis itu beranjak dari kasurnya.

Berjalan keluar kamar guna mengambil sebuah air untuk minum di dapur.

Gadis itu merasa gelisah, tak tau apa sebabnya.

Brrrrm.

Tiba-tiba terdengar suara motor di depan rumah gadis itu.

Mendengarnya, Lusi pun mengecek siapa si pemilik motor. Namun terlambat, sang pengendara motor sudah keburu pergi sebelum Lusi melihat siapa pemiliknya.

Gadis itu mengusap lengannya pelan, merasa parno, takut-takut itu adalah orang jahat yang kemarin hampir mencelakainya.

"Kenapa sih hidup gue gak tenang banget makin kesini," gumamnya.

....

"Guan," gadis itu memanggil cowok yang tengah duduk di depannya.

"Hmm."

"Kamu janji ya."