Lusi, cewek itu dengan tergesa berlari memasuki kawasan rumah sakit. Beberapa saat lalu dia mendapat telpon dari Seungmin, teman Hyunjin. Bahwa cowok itu masuk rumah sakit akibat berkelahi dengan anak SMA sebelah hingga membuatnya harus mendapat perawatan dirumah sakit. Entah apa lagi masalah yang dibuat oleh pacarnya itu, yang pasti dia sangat mengkhawatirkan keadaan Hyunjin saat ini.
Dia terus berlari, tidak peduli meskipun hampir menabrak seorang suster yang sedang membawa makan siang untuk para pasien. Yang ada di pikirannya saat ini hanya bagaimana kondisi Hwang bangsat Hyunjin.
Langkah Lusi terhenti ketika matanya melihat Seungmin yang baru saja keluar dari ruang rawat nomor 149.
"Seungmin!" Panggil Lusi lalu berlari menghampiri cowok itu.
Seungmin pun melambaikan tangannya pada Lusi, "Gimana keadaan Hyunjin?"
"Kepalanya bocor, kebentur batu. Dia jatuh pas lagi kelahi sama gengnya Sunwoo, dia dikeroyok. Tapi sekarang kondisinya udah baik-baik aja. Lo bisa masuk ke dalem kok." Seungmin pun mempersilahkan Lusi untuk memasuki kamar rawat Hyunjin.
"Makasih ya, Min."
Seungmin pun mengangguk, "Kalo gitu gue pulang dulu ya, mau mandi dulu nanti gue sama anak-anak ke sini lagi," Lusi mengangguk sebagai jawaban.
Setelah Seungmin pergi, Lusi berjalan ke ranjang tempat Hyunjin terbaring, di sana Hyunjin terlihat memejamkan matanya dengan kepala yang diperban dan wajahnya yang babak belur.
BUGH!
Hyunjin meringis ketika Lusi dengan sengaja memukul lengannya dengan kencang.
"Apasi jing?!" kesalnya.
Hhh sudah dia duga kalau Hyunjin hanya pura-pura tidur.
"Lo tuh bisa gak sih sehari aja gak buat gue khawatir hah?!" Lusi berbicara dengan nada yang sedikit membentak.
Dia kesal, pacarnya ini tidak bisa sehari saja tidak membuat onar. Rasanya bumi akan Hujan lebat disertai angin puting beliung jika Hyunjin menjadi anak baik sehari saja.
"Bodo amat." Jawab Hyunjin datar, lalu matanya memperhatikan Lusi dari atas sampai bawah, gadis itu hanya memakai kaos putih polos dengan celana jeans hitam dan sneakers adidas, serta rambutnya kuncir kudanya yang terlihat berantakan. Bisa disimpulkan bahwa keadaan Lusi lah yang menyedihkan di sini.
"Jelek banget lo," seru Hyunjin, dia mendudukan badannya dengan bersandar ke kepala ranjang.
Lusi mencebik. "Lo tuh ya, nyebelin banget. Gue khawatir tau gak!" Lusi berucap sambil mengusap keringat yang mengalir di dahinya dengan tisu yang diambil dari tasnya, nafasnya masih tersenggal akibat berlari menuju kamar rawat Hyunjin.
Hyunjin mengangkat bahunya, "Gak usah lebay. Luka kaya gini mah kecil."
Lusi mencibir lalu menyentil perban dikepala Hyunjin tepat dilukanya.
"Bangsat lo, nyeri anjing!" Kesalnya, lalu menarik Lusi hingga kini wajah mereka semakin dekat, beberapa senti lagi mungkin bibir Hyunjin bisa menyentuh milik cewek itu.
Cewek itu pun berusaha menjauhkan wajahnya dari Hyunjin dengan melepaskan cengkraman Hyunjin pada tangannya. Namun tak bisa, tenaga cowok itu begitu kuat hingga Lusi tak bisa berkutik.
"Lepas," desis Lusi, bukannya menuruti Hyunjin malah menyatukan bibir mereka hingga membuat Lusi terdiam di tempat.
Hanya menempel beberapa detik, tidak ada pergerakan yang Hyunjin lakukan. Setelahnya dia baru menjauhkan wajah mereka. Tidak lupa dengan tangannya yang mengusap keringat yang mengalir dipelipis cewek itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/168052846-288-k437229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangsat Boyfriend [HHJ]
RomanceMari kita lihat, seberapa bangsat seorang Hwang Hyunjin. Heroinesa; December 7, 2018.