Tingggggg..!!Bell tanda isterahat Telah berbunyi, dan murid kelas Xl. yang tadinya Hening karna guru killer yang mengajar di jam tersebut, Ibu Mala. kini meninggalkan kelas, namun tak lupa PR yang ia sisipkan pada seluruh penghuni kelas dulu, kini berubah menjadi kelas yang ramai oleh suara gaduh penghuninya.
Ada yang berlari keluar, ada yang menjahili temannya dan ada pula yang menjadi salon dadakan. you Knowl lah.
"Kantin yuk" Tawar Luna pada sahabat sebangkunya yang baru saja memasukkan semua buku di ransel ungunya yang imut.
Raya melirik Luna sekilas. "Ayo"
"Raya. Kok gue ngak lihat kak Darren sih Dari tadi?"
"Mm munkin lagi di kantin" balas raya.
"Iya juga sih.
_Kantin_
"Rame banget ray" ucap Luna mencari tempat yang kosong untuk mereka berdua namun nihil, kantin sudah penuh dengan segerombolan manusia lapar yang meminta makan.
"Ray Loh kok ng-" ucapan Luna berhenti saat melihat tatapan Raya tertuju pada sosok cowok yang sedang duduk bersama teman temanya dan seorang cewek yang ia ketahui adalah anak kelas Xll.
"udah gue bilang Ngak usah di kejar tuh cowok" ucap luna menenangkan Raya yang terdiam kaku di sampingnya.
Raya terpaku sesaat saat mata Daren tak sengaja menatap dirinya seolah mengatakan loh bukan apa-apa dibanding dia dan detik selanjutnya,
Raya menghampiri meja tersebut membuat Luna panik seketika."Eh Ray, loh mau ngapain?" ucap luna menghentikan Langkah Raya.
"Loh tunggu di sini aja" ucapnya melewati sahabatnya itu "gue ada urusan kecil"
"Tap-"
"Udah gue ngak papah kok" ucap nya memotong pembicaraan Luna. "kan udah biasa di giniin" lanjut Raya.
Kantin yang tadinya Ramai dengan suara siswa, kini tiba tiba menjadi hening seketika. Saat Raya si gadis manja yang terkenal karna memiliki kakak seorang most wanted di galaksi, tiba tiba jatuh tersungkur dengan baju seragam yang basah akibat tumpahan es jeruk.
"Ups Sorry sengaja..! " dengan tatapan yang merendahkan, cewek yang bername tag Viola Anjani, kakak kelas yang dikenal dengan Bullyannya di SMA Galaksi tiba tiba tertarik pada gadis seperti Raya yang notbooknya adalah cewek yang kurang terkenal, itupun karna adanya pengaruh dari sang kakak.
"Loh-" Ucapan Raya terhenti saat dengan kasar tiba - tiba viola menarik dagu Raya
"Apa!!Loh berani ngelawan gue!!"
Ditempat yang sama Daren Dkk menyaksikan pertunjukan itu tanpa beralih sedikitpun pada objek bahan tontonan.
"Kak Daren mau kemana?"ucap lembut gadis disebalah lelaki itu.
dengan senyum hangat, Daren berdiri dari bangku yang ia duduki, kemudian memegang pipi Dea Anastasya, sahabat Lelaki itu. "Gue ada urusan bentar yah" ucapnya kemudian mendekati biangnya kerusuhan dikantin tersebut.
"Loh ikut Gue!!" suara Darren mengehntikan suara isakan dari gadis manja itu.
"Tapi Raya malu kak" masih dengan suara isakan,raya semakin menundukkan kepalanya.
Mengerti akan hal itu,Tiba tiba Daren membuka baju seragam yang ia pakai menyisahkan Baju polos hitam yang menambah kesan maskulin pada dirinya, Kemudian memakaikannya pada gadis yang masih tertunduk karna malh dihadapannya.
"Manja Banget sih loh. dikit- Dikit nangis" Seperti dihipnotis, Raya tiba tiba menatap mata dari Daren Arkana Adyanata, kakak kelasnya yang sangat dingin pada dirinya.
"Gue ngak suka sama cewek yang cengeng" lanjut nya seraya Mengusap pipi raya dengan jari tangannya.
"Ikut gue!!" Ucap daren seperti perintah, kemudian mengenggam tangan Raya menjauhi Area Kantin.
Dava berdiri dari bangku tempat ia menyaksikan sendri bagaimana adik kesayangannya di bully.
Prakkkh..!!
Semua orang yang tadinya mentaap kepergian Darren dan Raya Kini beralih pada meja yang di gebrak oleh Dava.
"Maksud loh apaan?"Ucap lelaki tersebut menghampiri Wanita Licik itu dengan tatapan tajamnya
"Loh nyakitin adek gue Berarti Loh ngehina gue!!" Lelaki Yang Biasanya hangat pada semua orang, kini berubah, tatapan hangat itu berubah menjadi tatapan tajam dan sedingin es.
"Dav.! Gue ngehargai elo Selama ini. Gak peduli pada adek lu yang tiap hari nempelin Darren, tapi kali ini gua gak tahan ngeliat sahabat Gua, Dea harus diam saja ngelihat adik lu dengan sok polosnya deketin Darren. Gue Hanya membantu sahabat Gue Mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa Adanya rintangan. Dan rintangan itu ada, rintangan sekuat baja Seperti adek loh yang mendapatkan semuanya. sedangkan sahabat gue Hanya perlu satu Hal."Ucap Viola Tak bisa mengontrol Emosinya "Dea Hanya Butuh Daren! itu aja. Seharusnya Loh tau itu Dav!!" Viola menghampiri Dea Sahabatnya yang hanya menunduk menyaksikan dirinyalah dalang dari semua ini.
"Maafin Gue" ucap Dea dengan suara pelan seraya bangkit dengan tatapan yang patut untuk di kasihani.
"Loh ngak usah mnta maaf de'..ini bukan sepenuhnya salah loh" Ucap Viola kemudian menarik tangan Dea Meninggalkan Dava Yang Mematung di tempatnya sekarang.
"Raya memang manja tapi adek gua gak akan melakukan hal licik untuk mendapatlan sesuatu yang ia mau. Ujar Dava meninggalkan kantin, Dengan tatapan dinginnya.
***
Wa:081243747489.
Ayo berteman.
Fadilah.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Oke
Teen Fiction#1 in senior (8/10/19) #2 in lovestory (18/10/10) "Kau akan tau jika kau berada di posisiku saat ini. Saat di mana kau berjuang namun yang kau perjuangkan tak pernah melihat perjuanganmu sedikitpun" -Raya Ganesya Putri-