PART 09🍁

5K 173 3
                                    

"Raya! lo kenapa!!" Panik Darren menepuk pipi Raya.

Hening

"Ngak usah bercandah yah"

Tak ada pergerakan dari gadis yang masih memejamkan matanya dengan muka pucat yang amat kentara.

"Kenapa Sakit melihat Cewek ini diam" Batin Darren menimpali saat gadis cerewet yang biasanya banyak bicara ini kini diam tanpa kata.

"Sial..!!" Tanpa menunggu lagi Cowok itu menggendong Raya Ala BrideStyle meninggalkan rooftod yang sepi ini.

***

Gelap. Hal pertama yang Raya lihat saat membuka matanya adalah cat dinding warna hitam dengan tirai berwarna senada.

"Aku d mana??" ucapnya memperbaiki posisi berbaringnya menjdi posisi duduk. Ia sendiri, diruangan kosong beraroma maskulin ini.

Suara gemericik air di balik pintu itu kini berhenti mengalir.

Ceklek.

Seorang cowok keluar dengan handuk yang ada dipundaknya mendekati gadis itu yang masih belum mengerti situasi.

"Kak Darren??" ucap gadis itu mengamati Cowok yang mengeringkan rambutnya dengan handuk yang ada di pundaknya.

"Kenapa gak bilang??"

Cewek yang di tanya hanya melongo tak mengerti maksud dari cowok didepannya ini.

"Udang!!..lo elergi sama udang kan?" ujar cowok itu mendekati Raya.

"Ah iyya kak ..maaf!!" sesal Raya mendundukkan kepalanya.

Cowok itu tersenyum,senyum yang amat tipis. "Gue yang harusnya minta maaf" kemudian memegang pipi gadis itu.

Raya merasakan tangan hangat memegang pipinya,mata nya kemudian memandang cowok yang ada dihadapanya yang juga balik mematapnya

"Loh cantik"

Tok ..

Tok..

Tok..

Suara ketokan pintu mengalihkan tatapan keduan remaja itu.

"Gimana keadaan Raya?"tanya wanita paruh baya itu dengan nampan di tangannya.

"Kenalin ini Mama Gue" ucap Darren menjauhi Raya, kemudian mengambil nampan ditangan Dian.

"Panggil aja Mama dian" kemudian mengusap lembut helai rambut gadis itu.

Raya tersenyum mengamati Dian.apa begini rasanya memiliki ibu??..

"Raya udah baikan kok Tant-"

"M-A-M-A" potong Dian menjeda setiap kalimatnya.

"Iy-iya Mah" senyum Raya Malu malu.

Darren yang menyaksikan hanya tersenyum kemudian mendekati kedua wanita itu dengan nampan masih ada di tangannya.

"Lo makan dulu" kemudian menyimpan nampan itu dihadapan Raya.

"Iyya kak" Raya melahap habis makanan di piring yang berisi makanan kemudian meminum segelas air putih.

"Yaudah mama keluar dulu yah sayang kamu isterahat aja dulu"ucap wanita itu tersenyum mengambil nampan yang ada pada pangkuan Raya.

"Iya Mah. terimah kasih yah"

Wanita itu tersenyum kemudian mengusap lembut pipi Raya.

"Mama Yang harusnya berterimah kasih sama kamu sayang. berkat kamu Mama bisa liat banyak ekspresi dari Anak mama Yang dingin itu" sambil menujuk Darren dengan Dagunya.

Darren hanya bersikap dingin tak mengomentari ucapan dari mamanya itu.

Setelah beberapa menit, Ruangan itu kembali hening saat Dian, mama Darren pamit keluar.

Drrrrt ...

Drttt...

Ponsel Darren bergetar menghilangkan keheningan ruangan gelap itu.

"Halo Dea!!" ucap Cowok itu seraya menjauh Dari Raya.

"..."

"Sorry yah tapi hari ini gue sibuk"ucap Darren membalas ucapan wanita diseberang telphon.

"..."

"Oke. besok Gue jemput"

Tuttt

Tuttt

Tuttt

Raya mendengar semuanya. Gara Gara dia Kak Darren gak jadi jalan bareng kak Dea.

"Makasih yah kak" ucap Raya Menatap mata cowok itu "Raya juga minta maaf, Gara gara Raya kak Darren gak jadi jalan bareng kak Dea" tambahnya lagi seraya menunduk.

Darren tersenyum "Udah. Loh gak Usah mikirin itu"

***

Raya menuruni tangga Rumah besar itu kemudian mendekati Dian yang sibuk dengan adonan kue di tangannya.

"Haii Mah, Wah mama lagi ngapain??"ucap gadis itu mendekati Dian.

"Hay sayang. Mama lagi bikin cake kesukaan Darren dan Ayahnya"

"Wah kak Darren suka Cake yah"

Dian tersenyum memperhatikan Raya yang sangat antusias. "Gak semua Sayang. Cuma Matcha" ucap Dian mengambil Cake di oven yang sudah matang.

Gadis itu tersenyum kemudian mencicipi kue coklat yang baru matang itu "Raya gak suka Matcha.Cuma Coklat" ujar Raya memperlihatkan giginya yang putih.

"Wah... Kau mirip dengan kakaknya Darren sayang. Dia juga suka Dengan coklat sama seperti kamu" ucap Dian tersenyum membicarakan akan sulungnya itu.

"Kak Darren punya seorang kakak?" Tanya Raya, gadis itu pensaran sekarang.

"Iya. seorang anak yang penurut" Dian tersenyum saat menceritakan Anak pertamanya itu.

"Terus mah. Sekarang Dia di mana? kok aku gak lihat dia dari tadi??" Raya mencari sesuatu dirumah besar itu namun tak mendapat apapun.

"Anak ma-"

"Gue antar loh pulang" ucap Darren memotong perkataan Mamanya kemudian menarik Raya.

"Tapi aku masih mau disini sama Mama Dian" Raya menarik tangannya kembali.

Dian tersenyum melihat anaknya, Darren menarik Raya.

"Sayang kamu bisa tiap hari kesini,nanti mama ajarin bikin kue"

"Wah beneran mah?? Makasih yah" ucap gadis itu memeluk Dian.

"Kalau gitu raya Pamit dulu yah mah" kemudian mencium tangan wanita paruh bayah yang cantik itu.

"Hati hati sayang"


Wa:081243747489📞
Ayo berteman
Tbc
Fadillah


I'M OkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang