PART 12🍁

5.3K 148 1
                                    

"Aku tak melupakan diriku hanya karna mencari tau tentangmu, karna aku tau diriku ada padamu."
-Raya Ganesya Putri-


***
T

erik Matahari Tak Membuat Gadis Gadis SMA Galaksi menghentikan teriakannya kepada sosok tinggi, menawan, yang sedang mendrible bola di lapangan basket itu.

Pertandingan antar kelas telah di mulai 30 menit yang lalu. kelas Xll ipa melawan Xll bahasa. namun yang memimpin pertandingan adalah Xll ipa. Juara bertahan setiap pertandingan basket.

"Semangat Darren!"

"Yah ampun Darren Ganteng banget....!!"

"Tambah ganteng aja sih Darren!!"

Dan masih banyak lagi Suara teriakan yang ditunjukkan gadis gadis tersebut kepada mostWanted SMA galaksi, Darren Arkana Adyanata.

Namun, Disudut lapangan dengan pohon rindang menghalangi tubuhnya dari teriknya matahari Ada seorang gadis dengan botol minum dan sekotak bekal di geganggamannya menunggu dengan sabar pertandingan tersebut selesai.

"Gue terlambat lagi kan" ucapnya melirik botol minuman digenggamannya itu.

Setelah meninggalkan Dava di parkiran Galaksi, Raya menuju lapangan basket yang telah ramai oleh segerombolan siswi siswi Galaksi. Namun, gadis itu memilih berteduh di bawah pohon rindang disudut lapangan menunggu Darren menyelesaikan pertandingannya.

Disudut yang lain, seorang cowok dengan postur tubuh yang dapat dikatakan sempurna, rahang koko dan mata Coklat menawan terus memandang satu objek yang amat menarik baginya.

Senyum terukir manis dibibir cowok itu saat melihat gadis yang menjadi objek pemandangnnya sedang mengerucutkan bibir tanda ia bosan.

Ingin sekali cowok bermata coklat itu mendekati Gadis dengan kotak bekal dan minuman di genggamannya, tapi ia mengurungkan niatnya saat tak sengaja matanya bertatapan dengan sosok cowok dengan mata coklat yang sama namun terlihat tajam sedang berjalan mendekati gadis yang ia pandang sejak tadi.

"Hay kak Darren. ini minuman sama bekalnya"ucap Raya menyodorkan minuman dan kotak bekal ditangannya saat tiba tiba cowok itu telah ada didekatnya.

"Gak usah sok kenal gue, hanya karna gue nolongin loh!" Sarkas Darren pada Raya, namun gadis itu hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.

"Aku bukannya sok kenal, tapi aku tau semua tentang kak Darren. Suka buku, suka musik, Kak Darren suka pada ketenangan, suka Cake, Warna Hitam, senang anjing, suka macha, memiliki temen kecil namanya Dea anastasya dan sampai sekarang masih bertemen hingga-"

"Cukup!! Kau terlalu bersemangat mencari semua tentangku hingga kau lupa dengan dirimu sendiri"

"Aku tak melupakan diriku hanya karna mencari tau semua tentang kakak, Tapi itu caraku mengenal diriku lewat kakak" ucap gadis itu tersenyum.

Cowok itu hanya memandang Raya dengan tatapan tak terbacanya. ingin sekali ia tersenyum kepada gadis didepannya namun ia tahan dengan sekuat Hati.

"Mmm soal Hp lo gue-" ucapan Darren terpotong saat tiba tiba Seseorang memanggil namanya.

"Darren?? ngapain disini??" Ucap gadis berambut pendek dengan botol ditangannya mendekati Dua orang yang masih saling menatap itu.

"Hay! kak Dea..."sapa Raya kepada gadis itu yang hanya di anggukan kepala oleh Dea.

"Ni minuman buat loh" ucap Dea memberikan sebotol aqua pada cowok itu.

Namun cowok itu hanya menatap minuman yang ada ditangan Dea.

"Ren??lo gak pp kan??"

Darren menggeleng " makasih minumannya" ucap Darren mengambil minuman ditangan Dea namun tatapannya hanya tertujuh pada Raya.

Saat tiba tiba Darren melangkah mendekati Raya "Ini juga buat Gue kan"

Dekat.
Sangat dekat.
Raya dapat merasakan hembusan nafas dari cowok itu. Jantung Raya terpompa lebih cepat dari biasanya saat mata coklat indah itu menatapnya tanpa berkedip.

Dea yang melihat kejadian itu mengerutkan Keningnya.ini bukan Darren yang biasanya. Darren yang biasa sangat menjauhi Gadis cerewet didepannya ini. namun sekarang??

"I-iyya in-ini buat kakak" ucap Raya terbata bata memberikan kotak bekal ditangannya kepada Cowok yang masih membungkuk dihadapannya itu.

"Darren?" ucap Dea tak percaya saat tiba tiba Darren tersenyum dan mengacak rambut Raya kemudian meninggalkan dua cewek yang masih memikirkan tentang Darren yang berubah.

Satu wanita dengan fikiran yang berkecamuk atas perubahn sikap Darren, Dan satu wanita yang hatinya sedang berbunga bunga saat diperlakukan begitu baik oleh pujaan hatinya.

Gadis itu mengembangkan senyumnya saat Ia tidak melihat kak Darren di lapangan itu.

"Gak usah bahagia dulu" Suara datar Dea menghentikan senyum yang terbit dari bibir Raya. "Darren hanya berbaik hati untuk sesaat sama Lo"ucap Dea dengan suara yang sinis.

Raya masih tersenyum memperhatikan kakak kelas di sampingnya ini yang seperti berbie berhati iblis.

"Ini sudah dari cukup bahwa aku satu langkah lebih depan daripada kak Dea" kemudian Raya meninggalkan gadis itu dengan emosi yang masih memuncak

"Sialan!"

Disudut yang lain, Cowok itu memperhatikan ke ketiga remaja yang sedang membicaran sesuatu, sampai ia terkejut saat melihat Darren tersenyum mengusap rambut sang gadis.

"Darren kenal dengan Raya??" Cowok itu mengerutkan keningnya saat tiba tiba seorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Geral?? lo lanjut di Galaksi??" Cowok itu Merangkul pundak geral dengan bersahabat.

"Dava? Lo kok bisa disini???" Ucap cowok itu tak menjawab pertanyaan Dava.

Memang Kedua Cowok ini telah bersahabat cukup lama. Namun, mereka tak pernah menceritakan satu sama lain dimana tempat mereka menuntut ilmu.

Yang Dava Tau, sahabatnya itu pernah bersekolah musik di Amerika dan ingin melanjutkannya ke indonesia. tapi yang tak disangkahnya, Geral pindah ke sekolah Galaksi yang sama dengannya.

Begitupun dengan Geral.ia hanya tahu bahwa Dava sahabatnya bersekolah di SMA elit diJakarta tanpa tahu bahwa sekolah elit itu adalah sekolah yang sama dengan sekolah Adiknya Darren.

"Gue siswa senior di sini. Lo pindah ke Galaksi?"ucap Dava Pada Geral yang masih kebingungan.

"Wow kebetulan yang menarik. Gue Gak nyangka kita bisa satu sekolah sekarang" jawab Geral yang masih tersenyum pada sahabatnya.

Dava tersenyum kepada geral mengiring Geral kesudut lapangan namun di tolak oleh Cowok berseragam Yang sama dengannya itu.

"Sorry Dav, Gue harus keruangan kepala sekolah" ucap Geral mencoba meninggalkan lapangan yang mulai sepi itu.

"Yaudah Hati hati"

Dan mereka berpisah. Geral yang masih bingung dengan sikap Dan perlakukan Darren pada Raya, wanita Yang pernah merebut hatinya.

Tbc.
Fadillah.
Wa:081243747489📞

I'M OkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang