Minggu pagi pun kini dimulai. Sama seperti pagi pagi sebelumnya. raya menyusuri tangga dengan piyama pink masih melekat ditubuh mungilnya dan rambut yang dibiarkan tergerai berjalan dengan bersenandung ria.
"Good morning My brother" sapanya pada Dava yang mengoles roti ditangannya.
Dava melirik Sang Adik " Morning to sayang..Wah ada yang lagi bahagia ni" ujarnya pada Raya Yang duduk tepat didepannya, kemudian menaruh roti dipiring sang adik.
"Makasih kak" Gadis itu tersenyum kemudian memasukkan Roti dengan selai coklat di mulutnya "kak Darren mau ngajakin aku jalan" ucapnya lagi setelah meneguk habis susu putih di gelasnya.
1
2
3
Hening...
Dava yang tadinya sibuk dengan roti ditangannya kini menghentikan kegiatannya. Ekspresinya pun terlihat tegang kemudian beberapa detik kemudian ia tersenyum saat Raya memandangnya.
"Pantesan adek gue ceriah banget Hari ini. ternyata pangerannya mau jemput" ucap Dava dengan Raut wajah yang bahagia tak seperti beberapa menit sebelumnya.
Raya cekikikan "emang keliatan banget yah kak??" Ujar Raya yang di anggukan oleh Dava.
Beberapa menit kemudian....
Ting...Tong...
Ting...Tong...
Ting...Tong...
Raya tersenyum. "Ah itu pasti kak Darren" ujar nya serasa berdiri dari tempt duduknya. namun ditahan oleh Dava.
"Kamu lanjutin makannya, Biar kakak yang samperin Darren ada hal penting yang ingin kakak sampaikan Juga sama Darren" ujarnya seraya menjauhi Meja makan kemudian mendekati pintu utama yang telah berdiri seorang cowok dengan muka datar memandang dirinya.
Ada aurah tak tersampaikan dari mimik wajah mereka.
Hening..! Tak ada yang memulai pembicaraan saat mereka bersitatap.
"Hay bro!! Raya udah ngasi tau lo kan??."ucapnya melirik jam tangan di pergelangan tangannya.
Dava tersenyum simpul "Masuk dulu Ren, Raya masih sarapan" ucapnya masih menatap wajah sang penanya.
"Gue tunggu disini aja" ujar Darren Mendekati kursi teras rumah sederhana itu.
Dava mendekat "emang mau jalan kemana?" ucap Dava Kepada Darren.
Darren melirik Dava "gue mau ngajakin Raya Nonton" jawabnya yang di anggukan kepala oleh Dava.
"Gimana dengan Dea?" ucap Dava pelan namun masih didengar oleh Darren.
"Gue gak tau Dav." ujar Darren kepada Dava yang duduk di sampingnya.
Dava mengernyit "lo jangan egois Ren. Lo bisa sakitin 2 wanita sekaligus jika lo masih bingung dengan pilihan lo sendiri"
Darren tersenyum pada Dava "thanks bro tapi gue bisa nentuin sendiri di jalan mana yang akan gue ambil" ucapnya masih dengan menetap Dava.
Hening...!!
"Gue gak bermaksud ikut campurin urusan lo, Tapi Jika itu menyangkut Adek Gue, Apapun apan gue lakuin sekalipun persahabatan kita hancur..!" Balas Dava dengan raut muka Datar.
Beberapa menit kemudian gadis dengan baju denim putih kebesaran dipadukan dengan jins hitam melekat di kaki jenjangnya dan Rambut diikat tinggi menambah kesan seksi namun sopan itu mendekati 2 cowok yang masih sibuk dengan jalur pikiran nya masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Oke
Novela Juvenil#1 in senior (8/10/19) #2 in lovestory (18/10/10) "Kau akan tau jika kau berada di posisiku saat ini. Saat di mana kau berjuang namun yang kau perjuangkan tak pernah melihat perjuanganmu sedikitpun" -Raya Ganesya Putri-